Harga Cabai Rawit di Jabar Rp120 Ribu

Harga Cabai Rawit di Jabar Rp120 Ribu

NERACA

Bandung - Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Barat Hening Widiatmoko mengatakan harga cabai rawit di sejumlah wilayah yang ada di Provinsi Jawa Barat seperti di Kota Bandung telah mencapai Rp100-Rp120 ribu per kilogramnya.

"Memang harga cabai, khususnya cabai rawit di Jawa Barat selama dua bulan belakang ini cenderun naik. Cuma jika dibandingkan daerah lainya yang bukan central produksi cabai kita (kenaikannya) masih rendah, karena seperti di Kalimantan Timur itu sampai Rp250 ribu per kilogram," kata Hening Widiatmoko, di Gedung Sate Bandung, Kamis (5/1).

Menurut dia, kenaikan harga cabai rawit di Provinsi Jawa Barat terjadi karena stok atau persediannya yang berkurang dan dampak dari musim hujan yang cukup panjang selama tahun 2016 kemarin."Pada saat sekarang sulit untuk dicegah karena stoknya sudah sangat-sangat berkurang. Beberapa daerah memang sudah tidak ada hujan dan mulai musim tanam (cabai) cuma baru dua tiga bulan ke depan bisa dipanennya," ujar dia.

Ia mencontohkan, harga cabai rawit dari tingkat petani cabai di kawasan Pangalengan, Kabupaten Bandung, sudah mencapai Rp60-75 ribu per kilogramnya."Coba bayangkan dari petani saja sudah segitu, jadi ketika sampai di pasar-pasar pasti naiknya antara Rp90 ribuan-100 ribuan lah," kata dia.

Sementara itu, salah seorang pedagang cabai di Pasar Kiaracondong Kota Bandung, Sidik menuturkan kenaikan harga cabai rawit tersebut berdampak pada penjualan."Sebelumnya harga cabai rawit bertahan lama dikisaran Rp 60 sampai Rp 80 ribu. Tapi seminggu ini harganya naik jadi Rp 100-120 ribu. Sebelumnya saya bisa menjual cabai sampai 10 kilogram, kalau hanya cuma lima kilogram," kata dia.

Ia mengatakan, kenaikan harga bumbu-bumbuan itu terjadi lantaran penghasil cabai di beberapa daerah mengalami gagal panen dan beberapa cabai yang akan dijualnya pun kini terlihat tidak segar. Dirinya berharap, harga cabai bisa segera kembali normal krena kebutuhan masyarakat akan cabai juga tidak begitu jauh dengan kebutuhan daging. Ant

 

 

BERITA TERKAIT

Sangap Surbakti: Silahkan Parpol Pendukung Lawan Politik Prabowo Bergabung, Asal Jangan Ada Kepentingan Politik Jahat!

NERACA Jakarta - Ketua Umum Jaringan Nasional Aktivis '98 (Jarnas '98), Sangap Surbakti menyambut baik mengenai kabar bergabungnya partai politik…

Sekda Kota Sukabumi Tekankan Peningkatan PAD Dalam Mendukung Pembangunan - Diperingatan Hari Otda ke 28

NERACA Sukabumi - Otonomi daerah adalah upaya untuk melakukan desentralisasi kekuasaan kepada pemerintah daerah, dengan maksud mengurangi dominasi pemerintah pusat…

Palembang Raih Penghargaan Penerapan Pelayanan Terbaik Enam Nasional

NERACA Palembang - Pemerintah Kota Palembang Sumatera Selatan meraih penghargaan dari Kementerian Dalam Negeri sebagai pelaksanaan penerapan standar pelayanan minimal…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

Sangap Surbakti: Silahkan Parpol Pendukung Lawan Politik Prabowo Bergabung, Asal Jangan Ada Kepentingan Politik Jahat!

NERACA Jakarta - Ketua Umum Jaringan Nasional Aktivis '98 (Jarnas '98), Sangap Surbakti menyambut baik mengenai kabar bergabungnya partai politik…

Sekda Kota Sukabumi Tekankan Peningkatan PAD Dalam Mendukung Pembangunan - Diperingatan Hari Otda ke 28

NERACA Sukabumi - Otonomi daerah adalah upaya untuk melakukan desentralisasi kekuasaan kepada pemerintah daerah, dengan maksud mengurangi dominasi pemerintah pusat…

Palembang Raih Penghargaan Penerapan Pelayanan Terbaik Enam Nasional

NERACA Palembang - Pemerintah Kota Palembang Sumatera Selatan meraih penghargaan dari Kementerian Dalam Negeri sebagai pelaksanaan penerapan standar pelayanan minimal…