Saham Telko Masih Layak Dikoleksi di 2017

NERACA

Jakarta - Keyakinan pertumbuhan ekonomi akan jauh lebih baik lagi di tahun 2017, menjadi landasan bagi pelaku pasar untuk terus mengkoleksi saham-saham yang menjanjikan. Dari berbagai macam sektor saham yang diperdagangkan di pasar modal, rupanya saham telko menurut sebagian pelaku pasar masih menjanjikan.

Kata Ketua Asosiasi Analis Efek Indonesia (AAEI), Haryajid Ramelan, perbaikan indikator makro ekonomi domestik diyakini akan mendorong pertumbuhan industri telekomunikasi 2017 di tengah berlanjutnya pertumbuhan permintaan smartphone dan kebutuhan data.”Selain saham perbankan yang masih menjadi pilihan, tahun depan saham telko masih menjadi pilihan strategis di saat berlanjutnya semua indikator makro ekonomi,"ujarnya di Jakarta, Kamis(8/12).
Dia menyebutkan, fundamental ekonomi hingga pengujung 2016 terus membaik, tercermin dari perbaikan laju pertumbuhan ekonomi, stabilitas inflasi dan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di tren apresiasi. "Tetapi, di bulan investor masih wait and see kondisi di Amerika, setelah belum lama ini window dressing sudah dilakukan," paparnya.

Dia mengatakan, aksi wait and see untuk berinvestasi di pengujung tahun ini tidak terlepas dari penantian terhadap langkah Presiden Terpilih AS, Donald Trump maupun Federal Reserve terkait kenaikan suku bunga. "Perlambatan ekonomi China juga akan mempengaruhi pasar modal kita," ujar Haryajid.

Lebih lanjut dia mengungkapkan, jika kedua sentimen global tersebut sudah memberikan kepastian kepada investor, maka saham-saham telko yang akan diuntungkan di tengah perbaikan fundamental ekonomi nasional. "Tetapi, sebagian besar orang tetap tertuju pada TLKM, karena BUMN, berkinerja terbaik dibanding ISAT dan EXCL, serta adanya harapan dividen dari TLKM," jelasnya.

Namun demikia, jelas dia, ke depan saham TLKM akan sedikit tertekan jika pemerintah memutuskan untuk merevisi PP Nomor 52 Tahun 2000. "Revisi ini akan merugikan perusahaan yang sudah berinvestasi besar. Jadi, pemerintah harus mempertimbangkan investasi yang sudah ditanamkan TLKM," ujar Haryajid.

Dia berharap agar pemerintah memproteksi seluruh perusahaan BUMN, khususnya BUMN yang memberikan kontribusi positif terhadap pembangunan. Haryajid mengatakan, perlindungan pemerintah terhadap perusahaan BUMN juga dilakukan China.“Mereka (pemerintah China) melakukan proteksi kepada BUMN-nya agar perekonomian negaranya dapat tumbuh seperti yang diharapkan,” jelas Haryajid.

Dengan demikian, kata Haryajid, pemerintah bisa meregulasi industri yang padat modal dan teknologi ini agar dapat memberikan peningkatan nilai tambah bagi pertumbuhn ekonomi. “Saya berharap pemerintah segera merevisi UU Penyelenggaraan Telekomunikasi agar OTT dan perusahaan telekomunikasi bisa berkontribusi positif," tuturnya.

BERITA TERKAIT

Manfaatkan Google Classroom - Agar Hasil Belajar Online Lebih Maksimal

Dunia pendidikan kini banyak memanfaatkan Google Classroom. Aplikasi yang berfungsi untuk membagikan tugas kepada siswa, memulai diskusi dengan siswa, dan…

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Manfaatkan Google Classroom - Agar Hasil Belajar Online Lebih Maksimal

Dunia pendidikan kini banyak memanfaatkan Google Classroom. Aplikasi yang berfungsi untuk membagikan tugas kepada siswa, memulai diskusi dengan siswa, dan…

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…