Himbara Ubah Strategi Ekspansi Bisnis di ASEAN

 

 

 

NERACA

 

Jakarta - Himpunan Bank-bank Negara (Himbara) mengubah strategi ekspansi bisnis ke Asia Tenggara pada 2017 dengan pola kerja sama dan menghindari persaingan. Ketua Umum Himbara Asmawi Syam di Jakarta, Kamis (8/12), mengatakan empat bank Badan Usaha Milik Negara telah menyepakati bahwa ekspansi ke negara-negara di Asia Tenggara akan dilakukan sesuai potensi pasar masing-masing bank, dan tidak akan tumpang tindih antara bank pemerintah.

Misalnya, jika PT. Bank Mandiri Persero Tbk mendirikan kantor cabang di Malaysia pada 2017, PT. Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk (BRI), PT. Bank Negara Indonesia Persero Tbk (BNI), dan PT. Bank Tabungan Negara Persero Tbk (BTN) tidak akan ikut mendirikan kantor cabang di Malaysia. BRI, BNI, dan BTN tetap membuka layanannya di Malaysia, namun melalui kantor cabang Bank Mandiri.

Misalnya, BRI memiliki kekhususan di pasar kredit mikro, atau BNI di usaha remitansi, dapat "menitipkan" layanannya di kantor cabang Bank Mandiri. "Sedangan untuk BRI tahun depan akan ada di Timor Leste. Anggota Himbara lainnya bisa menitipkan layananya di kami," kata Asmawi, yang juga Direktur Utama BRI.

Asmawi mengatakan, dengan demikian, biaya yang dikeluarkan oleh perbankan BUMN akan lebih hemat untuk ekspansi ke mancanegara. Sesama bank BUMN juga tidak perlu berkompetisi untuk mendapatkan pasar yang sama di negara lain. "Jadi kita bersama-sama di negara lain. Jangan malah saling berkompetisi," ujarnya.

Asmawi mengatakan rencana ekspansi masing-masing bank BUMN masih menunggu pembentukkan induk usaha (holding) keuangan BUMN. Dia meyakini otoritas jasa keuangan di negara yang menjadi sasaran ekspansi, akan menyetujui rencana ekspansi perbankan BUMN ini. "Kita masuknya ke negara-negara lain kan atas nama 'holding'," ujar dia.

Adapun "Holding" BUMN sektor keuangan direncanakan akan dipimpin BUMN keuangan, PT. Danareksa. Danareksa akan membawahkan empat bank BUMN, kemudian beberapa BUMN lainnya, di antaranya, PT Pegadaian, PT Permodalan Nasional Madani (PNM), sebuah perusahaan pengalih "switching" untuk sistem pembayaran, dan satu perusahaan aset manajemen.

Kementerian BUMN sedang memproses untuk mempercepat pembentukkan "holding" BUMN keuangan tersebut. "Holding" BUMN Keuangan diyakini akan memiliki aset raksasa sehingga masing-masing perusahaan dapat leluasa melakukan penetrasi bisnis sesuai pasarnya. Selain itu, "Holding" BUMN juga akan meningkatkan efsiensi bisnis di seluruh BUMN sektor keuangan.

Jika memperhitungkan aset dalam laporan keuangan BUMN perbankan pada triwulan III 2016, penggabungan empat bank pelat merah akan menghasilkan "holding" dengan aset bernilai lebih dari Rp 2.500 triliun. Dari empat bank BUMN saja, aset bisa terkumpul sebesar Rp 2.683 triliun.

Sebelumnya, Corporate Secretary Bank Mandiri Rohan Rafas mengatakan, dengan Bank Mandiri, BNI, BRI, dan lembaga keuangan lainnya berada pada satu holding maka memungkinkan untuk terciptanya efisiensi yang cukup besar. Tentu hal semacam ini menjadi penting dalam rangka meningkatkan daya saing di masa mendatang.

"Saya sampaikan kalau ada holding, contoh, Pertamina holding dengan PGN maka akan lebih besar dari Petronas. Mandiri dibuatkan holding dan bergabung dengan BNI, BRI, dan lainnya maka besarnya hampir mirip dengan DBS, bank terbesar di Asia," kata Rohan.

Adapun keuntungan dari holding BUMN, misalnya, Rohan memberi contoh, soal komoditas karet maka pemasarannya tidak perlu satu-satu karena bisa diakomodasi oleh holding tersebut. Sedangkan mengenai pembelian pupuk maka bisa saja lebih efisien. Selain itu, kondisi ini bisa menciptakan daya saing. "Sangat efisien. Misal beli pupuk, kan belinya sekaligus dan bisa mendapat diskon. Kurang lebihnya ya. Daya saing akan bertambah tentunya," tegas Rohan.

 

BERITA TERKAIT

Bank Muamalat Rilis Kartu Debit Nirsentuh untuk Jemaah Haji

Bank Muamalat Rilis Kartu Debit Nirsentuh untuk Jemaah Haji NERACA  Jakarta – PT Bank Muamalat Indonesia Tbk merilis fitur terbaru…

Token fanC Resmi Diperdagangkan di Indonesia

Token fanC Resmi Diperdagangkan di Indonesia NERACA Jakarta - Token fanC aset kripto baru akan resmi diperdagangkan di Indonesia. Token…

BI Catat Term Deposit Valas DHE Capai US$1,9 Miliar

    NERACA Jakarta - Bank Indonesia (BI) melaporkan penempatan devisa hasil ekspor (DHE) di dalam negeri melalui instrumen Term…

BERITA LAINNYA DI Jasa Keuangan

Bank Muamalat Rilis Kartu Debit Nirsentuh untuk Jemaah Haji

Bank Muamalat Rilis Kartu Debit Nirsentuh untuk Jemaah Haji NERACA  Jakarta – PT Bank Muamalat Indonesia Tbk merilis fitur terbaru…

Token fanC Resmi Diperdagangkan di Indonesia

Token fanC Resmi Diperdagangkan di Indonesia NERACA Jakarta - Token fanC aset kripto baru akan resmi diperdagangkan di Indonesia. Token…

BI Catat Term Deposit Valas DHE Capai US$1,9 Miliar

    NERACA Jakarta - Bank Indonesia (BI) melaporkan penempatan devisa hasil ekspor (DHE) di dalam negeri melalui instrumen Term…