Pertumbuhan Melambat - Dunia Usaha Nilai Sektor Industri Harus Direvitalisasi

NERACA

Jakarta – Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Organisasi dan Keanggotaan Anindya Bakrie menilai sektor industri harus direvitalisasi dan mendapatkan perhatian serius karena merupakan penggerak utama ekonomi suatu negara. Pertumbuhan sektor industri yang tinggi akan memberikan 'multiplier effect' (efek berganda) terhadap sektor-sektor lainnya, sehingga dapat meningkatkan lapangan kerja dan mengurangi kemiskinan.

Sektor industri kembali melambat pada triwulan III-2016 yang hanya tumbuh 4,56 persen. Sedangkan kontribusi sektor industri pada triwulan III-2016 hanya mencapai 19,9 persen atau lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya 20,48 persen.

Terkait peningkatan lapangan kerja, Ketua Umum Kadin Rosan P Roeslani mengatakan, hal tersebut akan terwujud jika investasi di sektor riil terus meningkat. Sayangnya, belakangan ini investasi swasta agak melemah. "Sektor riil masih bersikap 'wait and see' (menunggu dan melihat) untuk melakukan belanja modal," ujar Rosan.

Kadin juga mendukung upaya pemerintah untuk menggenjot pendidikan vokasi, dalam upaya memanfaatkan bonus demografi untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi. Pendidikan vokasional ditujukan agar lulusan sekolah memiliki keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan industri dan lebih siap bekerja di sektor riil. Kunci sukses dari program tersebut yakni adanya program magang siswa/mahasiswa kejuruan untuk benar-benar praktek kerja di industri (dual system).

Oleh karena itu, lanjutnya, dukungan para pelaku usaha yang mayoritas tergabung dalam Kadin sangat diperlukan untuk memastikan program magang berjalan optimal dan sekaligus diikuti proses perekrutan oleh para pelaku usaha.

"'Link-and-match' yang optimal antara dunia usaha atau sektor riil dengan angkatan kerja baru yang melimpah selama periode bonus demografi akan mempercepat pertumbuhan ekonomi Indonesia," tutur Rosan.

Sebelumnya, pemerintah bertekad menjadikan industri agro sebagai sektor unggulan dalam jangka panjang untuk terus memberikan stimulasi bagi pertumbuhan ekonomi nasional. Upaya ini didukung dengan potensi kekayaan sumber daya alam di Indonesia, sehingga diharapkan mampu menyejahterakan masyarakat dan menghasilkan devisa.

“Langkah strategis yang dilakukan Kementerian Perindustrian adalah meningkatkan program kemitraan yang terintegrasi antara pelaku industri dengan petani,” kata Dirjen Industri Agro Kemenperin Panggah Susanto pada Rapat Koordinasi Nasional Kadin Indonesia Bidang Agribisnis, Pangan dan Kehutanan Bersama Bidang Pengolahan Makanan dan Industri Peternakan di Jakarta, sebagaimana disalin dari siaran pers, kemarin.

Menurut Panggah, pola kemitraan yang mengaitkan antara perusahaan inti dengan petani plasma mempunyai kekuatan ekonomi yang cukup tinggi. Pasalnya, selain dapat mengatasi kendala pendanaan maupun kualitas produksi petani, pola kemitraan ini akan menjamin pemasaran maupun tingkat harga hasil produksi petani.

“Perusahaan inti juga memperoleh manfaat yang besar, antara lain dapat memasarkan produknya kepada plasma mitra mereka atau mereka mendapatkan jaminan pasokan bahan baku dari mitranya,” tuturnya.

Oleh karena itu, lanjut Panggah, pihaknya telah mendorong pelaku industri agar melakukan kerja sama kemitraan dengan kelompok petani yang bertujuan untuk memperhatikan aspek ekonomis, kualitas, kuantitas, dan kontinyuitas pasokan bahan baku. “Hal ini akan mendapatkan nilai tambah secara optimal karena rantai tata niaga lebih efisien,” ujarnya.

Panggah menyampaikan, beberapa subsektor di industri agro yang telah melakukan pola kemitraan terintegrasi yang cukup baik, antara lain industri susu, industri hilir kelapa sawit, industri gula, dan industri pengolahan kakao. “Kami yakin pola kemitraan ini akan juga memacu pertumbuhan industri agro nasional,” ungkapnya.

Berdasarkan data BPS, industri agro mampu tumbuh sebesar 6,64 persen sampai dengan triwulan III tahun 2016. Dari sisi kontribusi terhadap PDB industri pengolahan non-migas, sektor agro menyumbangkan 46,95 persen pada periode triwulan III tahun 2016 atau naik dibandingkan tahun 2015 yang bernilai 45,42 persen.

“Peran industri agro disumbangkan oleh sub sektor industri makanan dan minuman sebesar 32,82 persen, industri pengolahan tembakau 5,17 persen, dan industri hasil hutan dan perkebunan 8,95 persen,” sebut Panggah.

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rosan P Roeslani meminta kepada pemerintah segera menerbitkan kebijakan satu peta untuk merumuskan peruntukan lahan agar produksi komoditas pangan strategis bisa tercukupi. Komoditas pangan strategis itu antara lain jagung, gula, dan pakan ternak yang diharapkan dapat mewujudkan ketahanan pangan nasional. “Badan Informasi Geospasial (BIG) akan segara meluncurkan one map policy. Yang kami inginkan, itu diterapkan di seluruh Indonesia,” tuturnya.

 

BERITA TERKAIT

PIS Siap Jadi Agregator Transportasi dan Logistik CCS

NERACA Jerman – PT Pertamina International Shipping (PIS) memaparkan sejumlah strategi dan kesiapan perusahaan untuk dekarbonisasi di Indonesia, salah satunya…

Tingkatkan Ekspor, 12 Industri Alsintan Diboyong ke Maroko

NERACA Meknes – Kementerian Perindustrian memfasilitasi sebanyak 12 industri alat dan mesin pertanian (alsintan) dalam negeri untuk ikut berpartisipasi pada ajang bergengsi Salon International de l'Agriculture…

Hadirkan Profesi Dunia Penerbangan - Traveloka Resmikan Flight Academy di KidZania Jakarta

Perkaya pengalaman inventori aktivitas wisata dan juga edukasi, Traveloka sebagai platform travel terdepan se-Asia Tenggar hadirkan wahana bermain edukatif di…

BERITA LAINNYA DI Industri

PIS Siap Jadi Agregator Transportasi dan Logistik CCS

NERACA Jerman – PT Pertamina International Shipping (PIS) memaparkan sejumlah strategi dan kesiapan perusahaan untuk dekarbonisasi di Indonesia, salah satunya…

Tingkatkan Ekspor, 12 Industri Alsintan Diboyong ke Maroko

NERACA Meknes – Kementerian Perindustrian memfasilitasi sebanyak 12 industri alat dan mesin pertanian (alsintan) dalam negeri untuk ikut berpartisipasi pada ajang bergengsi Salon International de l'Agriculture…

Hadirkan Profesi Dunia Penerbangan - Traveloka Resmikan Flight Academy di KidZania Jakarta

Perkaya pengalaman inventori aktivitas wisata dan juga edukasi, Traveloka sebagai platform travel terdepan se-Asia Tenggar hadirkan wahana bermain edukatif di…