OJK - IFC Dorong Pembiayaan Ramah Lingkungan

 

 

NERACA

 

Bali - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama dengan "International Finance Corporation" (IFC) berkomitmen untuk mendukung dan mendorong proses pembangunan berkelanjutan dalam penyediaan pembiayaan oleh industri jasa keuangan yang ramah lingkungan.

"Upaya-upaya dunia untuk mengadaptasi tujuan global melalui pengembangan inovasi untuk mendukung program-program melindungi bumi, pengentasan kemiskinan, dan menjamin kesejahteraan bagi dunia sudah seharusnya kita usahakan dalam 15 tahun kedepan," ujar Ketua Dewan Komisioner OJK, Mulliaman D Hadad dalam sambutannya di Forum Internasional Keuangan Berkelanjutan di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Kamis (1/12).

Ia menambahkan bahwa forum ini sejalan dengan program tujuan pembangunan berkelanjutan (sustainable development goals/SDGs), yang sejak 2016 telah diimplementasikan oleh setiap negara anggota The United Nations Development Program (UNDP) untuk bersama-sama para pemimpin dunia dan seluruh rakyat mengejar target SDGs mengakhiri KeMiskinan dan kelaparan pada 2030.

Maka itu, Mulliaman D Hadad meminta ke semua pelaku bisnis, termasuk industri jasa keuangan juga melakukan berbagai inisiatif yang bersifat sukarela sebagai bentuk implementasi tata kelola yang baik, khususnya pada aspek transparansi maupun upaya pemberian yang menarah pada peningkatan porsi pembiayaan sektor yang masuk dalam ramah lingkungan. "Jadi tidak hanya secara komersial menguntungkan tetapi juga mempertimbangkan kelestarian lingkungan dan aspek sosial," ujarnya.

Ia menambahkan bahwa Indonesia juga berkomitemn pada dunia internasional dalam melaksanakan pembangunan melalui kebijakan penurunan emisi gas rumah kaca sebesar 26 persen pada tahun 2020 dengan upaya sendiri, dan menjadi 41 persen dengan bantuan masyarakat internasional.

Komitmen itu telah diimplentasikan oleh pemerintah melalui Perpres Nomor 2 tahun 2015 yang telah menetapkan rencana pembangunan jangka menengah nasional (RPJMN) tahun 2015-2019.

Dalam kesempatan sama, Penasihat Umum dan Wakil Presiden untuk Risiko Perusahaan dan Keberlanjutan IF, Ethiopis Tafara menambahkan bahwa pengadopsian praktik lingkungan dan sosial yang baik oleh perbankan dan peningkatan aliran keuangan menuju pembangunan berkelanjutan menjadi fokus pada forum ini.

"Pembangunan berkelanjutan tidak dapat terlaksana tanpa sistem keuangan yang kuat dan bertanggung jawab," ujarnya. Menurut dia, jaringan perbankan berkelanjutan atau "sustainable banking network" (SBN) telah menjadi kekuatan besar dalam mempercepat pengadopsian praktik lingkungan, sosial tata kelolaan perusahaan yang menyokong sistem keuangan yang stabil dan bertanggung jawab.

BERITA TERKAIT

Bank Muamalat Pastikan Ketersediaan Uang Tunai - Ramadan dan Idul Fitri

    NERACA Jakarta – PT Bank Muamalat Indonesia Tbk mendukung program Bank Indonesia untuk memastikan kesiapan uang tunai layak…

Satgas Hentikan Dua Entitas Keuangan Ilegal

  NERACA Jakarta – Satuan Tugas Pemberantasan Aktivitas Keuangan Ilegal (Satgas Pasti) menghentikan kegiatan usaha Bartle Bogle Hegarty (BBH) Indonesia…

OCBC NISP Targetkan Akuisisi Bank Commonwealth Rampung Kuartal II

    NERACA Jakarta – Presiden Direktur PT OCBC NISP Tbk (OCBC) Parwati Surjaudaja mengatakan perseroan menargetkan proses akuisisi PT…

BERITA LAINNYA DI Jasa Keuangan

Bank Muamalat Pastikan Ketersediaan Uang Tunai - Ramadan dan Idul Fitri

    NERACA Jakarta – PT Bank Muamalat Indonesia Tbk mendukung program Bank Indonesia untuk memastikan kesiapan uang tunai layak…

Satgas Hentikan Dua Entitas Keuangan Ilegal

  NERACA Jakarta – Satuan Tugas Pemberantasan Aktivitas Keuangan Ilegal (Satgas Pasti) menghentikan kegiatan usaha Bartle Bogle Hegarty (BBH) Indonesia…

OCBC NISP Targetkan Akuisisi Bank Commonwealth Rampung Kuartal II

    NERACA Jakarta – Presiden Direktur PT OCBC NISP Tbk (OCBC) Parwati Surjaudaja mengatakan perseroan menargetkan proses akuisisi PT…