Pendapatan PP Properti Tumbuh 51,4%

NERACA

Jakarta -Sampai dengan kuartal tiga tahun ini, PT Pembangunan Perumahan Properti Tbk (PPRO) mencatatkan pendapatan tumbuh 51,4% menjadi Rp 1,56 triliun dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 1,03 triliun. Perolehan tersebut telah memenuhi 86,19% dari target pendapatan yang dibidiknya sebesar Rp 1,81 triliun. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Perseroan mengungkapkan, peningkatan penjualan cukup pesat terjadi pada lini bisnis properti atau penjualan rumah dan apartemen. Kalau sampai kuartal III tahun lalu hanya mampu meraup Rp 953,65 miliar, kini bertumbuh menjadi Rp 1,47 triliun.

Sementara untuk lini bisnis properti seperti hotel dan penyewaan pusat perbelanjaan peningkatannya relatif lebih tipis yaitu dari Rp 78,33 miliar menjadi Rp 94,4 miliar. Sayangnya meski pertumbuhannya cukup signifikan, tetapi beban lini bisnis properti tergolong tinggi. Beban pokok penjualan proeprti di akhir September kemarin mencapai Rp 1,05 triliun.

Padahal beban untuk lini properti hanya Rp 83,87 miliar. Tak heran karena itulah pertumbuhan laba bersih perusahaan di kuartal III hanya berkisar 29,85%. Laba PPRO meningkat dari Rp 200,63 miliar menjadi Rp 260,52 miliar. Sampai akhir Agustus kemarin, PPRO baru mengantongi pra penjualan sekitar Rp 1,5 triliun atau baru memenuhi 60% dari target tahun ini.

Selain apartemen mahasiswa, perusahaan masih akan merilis beberapa proyek lain seperti apartemen Amarta View di Semarang, apartemen Pavillion Permata di Surabaya serta proyek joint venture di Jababeka. Sebagai informasi, perseroan menargetkan bisa mengantungi pendapatan berulang hingga 15% dalam 5 tahun ke depan.

Direktur Keuangan PPRO, Indaryanto pernah bilang, untuk menggenjot pertumbuhan berulang, perseroan akan terus mengembangkan proyek perkantoran. Namun hingga kini perseroan sama sekali belum memulai pengembangan proyek perkantoran. “Kami ada proyek Grand Sungkono Langoon di Surabaya, tapi untuk perkantorannya baru akan dikembangkan pada fase terakhir sekitar tahun 2020an,”ujarnya.

Indaryanto menambahkan, saat ini perusahaan memang sengaja untuk lebih memfokuskan pengembangan produk residensial, hotel dan pusat perbelanjaan. Produk perkantoran baru akan dikembangkan dalam 5 tahun mendatang. Sekarang ini porsi pendapatan berulang PPRO hanya sekitar 6%-7% saja. Jumlah tersebut diperoleh dari pengelolaan bisnis hotel dan pusat perbelanjaan.

BERITA TERKAIT

Manfaatkan Google Classroom - Agar Hasil Belajar Online Lebih Maksimal

Dunia pendidikan kini banyak memanfaatkan Google Classroom. Aplikasi yang berfungsi untuk membagikan tugas kepada siswa, memulai diskusi dengan siswa, dan…

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Manfaatkan Google Classroom - Agar Hasil Belajar Online Lebih Maksimal

Dunia pendidikan kini banyak memanfaatkan Google Classroom. Aplikasi yang berfungsi untuk membagikan tugas kepada siswa, memulai diskusi dengan siswa, dan…

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…