Laba BCA Naik 13,2%

 

 

NERACA

 

Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk berhasil meraup laba bersih yang meningkat sebesar 13,2% menjadi Rp 15,1 triliun dari Rp 13,4 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. Pendapatan operasional yang terdiri dari pendapatan bunga bersih dan pendapatan operasional lainnya tumbuh 15,2% menjadi Rp 39,7 triliun pada sembilan bulan pertama tahun 2016, dibandingkan Rp 34,4 triliun pada sembilan bulan pertama tahun 2015.

Presiden Direktur BCA, Bapak Jahja Setiaatmadja menyampaikan di tengah pertumbuhan ekonomi yang moderat dan masih lemahnya aktivitas bisnis, BCA menutup periode sembilan bulan pertama 2016 dengan peningkatan pendapatan operasional yang sehat. “Pencapaian tersebut didukung oleh pertumbuhan berkelanjutan dari dana pihak ketiga dan keseluruhan aset produktif disertai penerapan prinsip kehati-hatian dengan mengutamakan pentingnya kualitas aset,” ucap Jahja di Jakarta, Rabu (26/10).

Outstanding portofolio kredit mencapai Rp 386,1 triliun pada akhir September 2016, naik 5,8% YoY. Kredit konsumer tercatat sebesar Rp 106,4 triliun, meningkat 8,1% YoY. Di dalam portofolio kredit konsumer, Kredit Pemilikan Rumah (KPR) tumbuh sebesar 7,3% YoY menjadi Rp 62,2 triliun, Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) meningkat 9,5% YoY menjadi Rp 34,6 triliun dan kartu kredit naik 8,6% YoY menjadi Rp 9,7 triliun. Kredit korporasi mencapai Rp 133,3 triliun, naik 5,7% dibandingkan posisi yang sama tahun 2015, sementara kredit komersial & UKM tercatat sebesar Rp 146,5 triliun, meningkat 4,4% YoY.

Di tengah perlambatan ekonomi, rasio kredit bermasalah (NPL) BCA meningkat menjadi 1,5% pada akhir September 2016, dibandingkan 0,7% pada akhir September 2015. Rasio NPL tersebut tetap stabil apabila dibandingkan triwulan sebelumnya. Dalam sembilan bulan pertama tahun 2016, BCA membentuk tambahan biaya cadangan sebesar Rp 3,1 triliun untuk mempertahankan kecukupan cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan, sehingga rasio cadangan terhadap total kredit bermasalah mencapai 201,0%. Di sisi likuiditas dan basis permodalan, BCA mempertahankan posisi yang solid dengan rasio kredit terhadap pendanaan (LFR) mencapai 77,3% dan rasio kecukupan modal (CAR) tercatat sebesar 21,5%.

Sementara, dana pihak ketiga meningkat 6,7% YoY menjadi Rp 493,1 triliun pada akhir September 2016, ditopang oleh pertumbuhan rekening giro dan tabungan (CASA) yang berkontribusi sebesar 78,2% terhadap total. Dana CASA tumbuh Rp 31,7 triliun atau 8,9% YoY menjadi Rp 385,4 triliun pada akhir periode pelaporan. Di dalam komposisi CASA, dana giro tumbuh 10,0% YoY menjadi Rp 126,2 triliun, sedangkan dana tabungan meningkat 8,4% YoY menjadi Rp 259,2 triliun. Dana deposito tetap stabil sebesar Rp 107,7 triliun.

“Memasuki akhir tahun, BCA akan tetap fokus dalam mengelola aset dan liabilitas secara aktif sekaligus mengedepankan efisiensi operasional guna mencapai hasil kinerja positif yang berkelanjutan. Di tengah situasi yang penuh tantangan, penyediaan produk dan layanan yang berkualitas merupakan dasar utama dalam mempertahankan kepercayaan nasabah. Kebijakan tax amnesty Pemerintah telah mendapatkan respon yang positif dan kami percaya bahwa kebijakan tersebut akan memberikan pengaruh positif terhadap ekonomi Indonesia kedepannya,” pungkasnya.

 

BERITA TERKAIT

Bank Muamalat Rilis Kartu Debit Nirsentuh untuk Jemaah Haji

Bank Muamalat Rilis Kartu Debit Nirsentuh untuk Jemaah Haji NERACA  Jakarta – PT Bank Muamalat Indonesia Tbk merilis fitur terbaru…

Token fanC Resmi Diperdagangkan di Indonesia

Token fanC Resmi Diperdagangkan di Indonesia NERACA Jakarta - Token fanC aset kripto baru akan resmi diperdagangkan di Indonesia. Token…

BI Catat Term Deposit Valas DHE Capai US$1,9 Miliar

    NERACA Jakarta - Bank Indonesia (BI) melaporkan penempatan devisa hasil ekspor (DHE) di dalam negeri melalui instrumen Term…

BERITA LAINNYA DI Jasa Keuangan

Bank Muamalat Rilis Kartu Debit Nirsentuh untuk Jemaah Haji

Bank Muamalat Rilis Kartu Debit Nirsentuh untuk Jemaah Haji NERACA  Jakarta – PT Bank Muamalat Indonesia Tbk merilis fitur terbaru…

Token fanC Resmi Diperdagangkan di Indonesia

Token fanC Resmi Diperdagangkan di Indonesia NERACA Jakarta - Token fanC aset kripto baru akan resmi diperdagangkan di Indonesia. Token…

BI Catat Term Deposit Valas DHE Capai US$1,9 Miliar

    NERACA Jakarta - Bank Indonesia (BI) melaporkan penempatan devisa hasil ekspor (DHE) di dalam negeri melalui instrumen Term…