Dirikan Anak Usaha Baru - Gudang Garam Rambah Bisnis Investasi

NERACA

Jakarta —  Perluas ekspansi bisnis yang tidak hanya mengandalkan dari bisnis rokok, PT Gudang Garam Tbk (GGRM) mendirikan anak usaha baru, PT Surya Dhoho Investama Investama yang bergerak di bidang usaha investasi. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, Selasa (25/10).

Kata Sekretaris Perusahaan GGRM, Heru Budiman, nilai modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan sebesar Rp99,99 miliar atau setara dengan 99.999 lembar saham dengan harga nominal Rp1 juta per lembar saham atau setara dengan 99,99% saham PT Surya Dhoho Investama.”Kami berharap pendirian anak usaha ini dapat menunjang inti bisnis perseroan,"ujarnya.
Adapun pendirian anak usaha baru tersebut berdasarkan akta notaris Sudarti Budiono SH, notaris di Kediri No:68 pada 24 Oktober 2016. Tercatat pada semester pertama tahun ini, emiten produsen rokok ini mencatatkan laba bersih sebesar Rp 2,8 triliun atau tumbuh dibandingkan priode yang sama tahun 2015 membukukan laba sebesar Rp 2,4 triliun.

Perseroan menjelaskan, kenaikan laba bersih ini didorong oleh meningkatnya penjualan dan pendapatan usaha. Pada periode tersebut, penjualan dan pendapatan usaha GGRM mencapai Rp 36,96 triliun. Naik dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 33,226 triliun. Beban pokok penjualan, beban penjualan, serta rugi kurs perusahaan rokok ini meningkat sepanjang semester I-2016.

Meski demikian, perseroan memperoleh pendapatan lainnya yang nilainya tercapat Rp 130,12 miliar. Naik dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 36 miliar.  Dari perhitungan tadi, jumlah laba sebelum pajak tercatat Rp 3,8 triliun, naik dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 3,21 triliun. Tercatat total aset Gudang Garam hingga semester I-2016 sebesar Rp 63,52 triliun, naik tipis dari akhir 2015 yang jumlahnya Rp 63,5 triliun. Gudang Garam tercatat menyimpan kas dan setara kas Rp 1,5 triliun. Menurun dari jumlah di akhir 2015 yang mencapai Rp 2,725 triliun.

Pada tahun ini, perseroan juga mulai mengurangi pembelian tembakau di petani. Kabarnya, perseroan hanya membeli tembakau rajangan dari petani di Madura sebanyak 1.600 ton. Disebutkan, perseroan mulai "buka gudang" atau membeli tembakau rajangan dari petani sejak 8 September 2016.”Kami ini hanya kepanjangan tangan dan manajemen PT Gudang Garam Kediri memang telah meminta kami untuk menghentikan pembelian tembakau atau 'tutup gudang' sejak Senin (10/10)," kata Freddy, wakil kuasa pembelian tembakau PT Gudang Garam Kediri. 
Dirinya menjelaskan, jumlah tembakau rajangan yang dibeli sejak buka gudang pada 8 September 2016, tidak maksimal. Pada tahun-tahun sebelumnya, PT Gudang Garam Kediri melalui kuasa pembelian tembakau di Geddungan biasanya membeli tembakau rajangan hingga melampaui target."Namun, mohon maaf, untuk tahun ini, serapannya memang tidak maksimal. Jumlah tembakau rajangan yang kami beli itu hanya sekitar 35 persen dari kondisi normal pada tahun-tahun sebelumnya," kata Freddy tanpa menyebutkan angka pasti jumlah tembakau rajangan yang telah dibelinya.

Dia juga mengemukakan, kondisi masa kemarau pada tahun ini kurang mendukung bisnis tembakau rajangan yang ditandai dengan seringnya hujan di wilayah Sumenep pada khususnya dan Pulau Madura pada umumnya."Secara umum, kondisi tersebut membuat kualitas tembakau yang ditanam maupun setelah panen (tembakau rajangan) pada tahun ini tidak sebagus tahun sebelumnya," katanya.

BERITA TERKAIT

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…

Merger dengan Smartfren - EXCL Sebut Baik Bagi Industrti dan Operator

NERACA Jakarta- Wacana soal merger PT XL Axiata Tbk (EXCL) dengan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) kembali menguak, membuat Presiden…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…

Merger dengan Smartfren - EXCL Sebut Baik Bagi Industrti dan Operator

NERACA Jakarta- Wacana soal merger PT XL Axiata Tbk (EXCL) dengan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) kembali menguak, membuat Presiden…