Jual Lahan Industri - AKR Corporindo Raup Dana Rp 170,43 Miliar

NERACA

Jakarta – Di semester pertama tahun ini, PT AKR Corporindo Tbk membukukan penjualan tanah kawasan industri sebesar Rp170,43 miliar. Perseroan menargetkan menjual lahan sekitar 40 hektare (ha) di kawasan industri Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE) di Gresik, Jawa Timur.

Dalam siaran persnya di Jakarta, Rabu (28/9), Direktur AKR Corporindo Vembu Suresh mengatakan, nilai dari lahan 40 ha tersebut sebesar Rp700 miliar-Rp800 miliar. Dirinya optimistis, target tersebut dapat direalisasikan karena didukung keputusan pemerintah yang menyatakan kawasan JIIPE sebagai kawasan industri strategis.

Pernyataan tesebut diyakini akan mendorong perusahaan lain untuk bergabung di kawasan tersebut.”Pemerintah juga kan sudah masukin JIIPE sebagai salah satu kawasan strategis, yang mungkin ada prioritas lah untuk segala aspeknya. Kami juga sudah siapkan aspeknya untuk kawasan industri. Mudah-mudahan permintaan perusahaan-perusaan lain yang mau masuk lebih banyak lah," ujarnya.

Adapun, beberapa aspek yang dimaksud, antara lain air dan listrik. Selain itu, ia mengaku, perusahaannya juga dapat memberikan fasilitas berupa pelabuhan dengan kedalaman yang cukup dalam. Seperti diketahui, kata Suresh, kawasan industri seperti ini dibangun dengan integrasi antara kawasan industri dan infrastruktur logistik yang meliputi pelabuhan, jaringan kereta api, dan jalan tol. "Kami bisa kasih pelabuhan dan juga listrik, kalau sudah order juga," terang dia.

Selain berbisnis kawasan industri, mayoritas pendapatan perseroan masih dari penjualan bahan bakar minyak (BBM). Secara keseluruhan, bisnis BBM masih berkontribusi 70% terhadap kinerja perusahaan.  Makanya, untuk mendongkrak pendapatan, AKR menargetkan membangun 20 unit pompa bensin lagi hingga akhir tahun. Saat ini, perseroan telah memiliki 129 unit pompa bensin tersebar di seluruh Indonesia. Dari jumlah itu, sebanyak 30-35 unit pompa bensin sudah menjual produk BBM AKRA 92.

 

Suresh menuturkan, perseroannya mampu mencatat kinerja yang lebih baik pada semester II. Apalagi, permintaan mulai membaik setelah melewati semester I. Selain itu, harga minyak juga sudah mulai menggeliat dan turut menjadi penopang pertumbuhan bisnis perseroan. Sebagai informasi, pada awal tahun ini, harga minyak masih berada pada kisaran US$30 per barel. Sementara, saat ini, harganya menyentuh angka US$50 per barel. "70% profit perseroan dari BBM ya. Tentunya semester II kami harapkan lebih baik dari semester 1," katanya.

AKR membukukan penurunan pendapatan sebesar 28,33 persen pada semester I 2016 menjadi Rp7,36 triliun ketimbang periode yang sama tahun sebelumnya, yaitu Rp10,2 triliun. Laba bersihnya juga turun tipis 3,25% menjadi Rp585 miliar. Perlambatan pertumbuhan kinerja keuangan ini diakibatkan harga jual BBM yang turun.

 

BERITA TERKAIT

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…

Merger dengan Smartfren - EXCL Sebut Baik Bagi Industrti dan Operator

NERACA Jakarta- Wacana soal merger PT XL Axiata Tbk (EXCL) dengan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) kembali menguak, membuat Presiden…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…

Merger dengan Smartfren - EXCL Sebut Baik Bagi Industrti dan Operator

NERACA Jakarta- Wacana soal merger PT XL Axiata Tbk (EXCL) dengan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) kembali menguak, membuat Presiden…