Jelang Tutup Tahun - BEI Masih Kebanjiran Calon Emiten Baru

NERACA

Jakarta – Tiga bulan menjelang tutup tahun, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) memastikan ada delapan perusahaan yang berencana melepas saham ke publik atau initial public offering (IPO). Dimana rencana IPO delapan perusahaan tersebut sudah disampaikan ke BEI.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI, Samsul Hidayat mengatakan, dua perusahaan akan melepas saham terlebih dahulu pada perdagangan Rabu (28/9).”Dua perusahaan listing pada perdagangan Rabu, diantaranya PT Aneka Gas Industri Tbk dengan PT Paramita Bangun Sarana Tbk,”ujarnya di Jakarta, Selasa (27/9).

Sementara sisanya dari enam perusahaan tersebut antara lain PT Prodia Widyahusada, PT Anugerah Berkah Madani, PT Megapower Makmur, PT Mayapada Properti Indonesia, Forzaland, dan perusahaan dealer Honda berbasis di Malang. "Di pipe line ada 8 perusahaan. 2 perusahaan segera melantai,"ungkapnya.

Sebelumnya, beberapa perusahaan juga telah melantai di bursa. Perusahaan terakhir yang telah terdaftar di papan BEI adalah anak usaha PT Waskita Karya Tbk (WSKT) yakni PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) mencatatkan saham di BEI pada 20 September 2016. Perseroan tercatat di papan pengembangan BEI. Perseroan mencatatkan saham sebanyak 26,36 miliar saham dengan rincian 15,81 miliar saham pendiri dan 10,54 miliar saham yang ditawarkan ke publik. WSBP menawarkan saham ke publik dengan harga Rp 490 per saham dengan nominal Rp 100.

Pada perdagangan perdananya, saham WSBP meningkat sebanyak 100 poin menjadi Rp 590 per saham. Saham perseroan sempat mencapai harga tertinggi Rp 610 per saham dan terendah Rp 490 per saham. Kemudian, saham perseroan ditransaksikan sebanyak 2.080 kali dengan volume 1,95 juta lot. Nilai transaksi pada perdagangan saham perdana mencapai Rp 114 miliar. Rencananya, dana hasil penawaran saham ini akan digunakan 44 % untuk belanja modal dan 56% untuk modal kerja.

Tahun ini pihak BEI merevisi target IPO dari awalnya 35 emiten menjadi 25 emiten. Pasalnya, sampai tiga bulan lagi jelang tutup tahun 2016 baru 10 emiten baru tercatat di BEI. Bahkan, bisa jadi tahun ini bakal menjadi tahun yang membukukan jumlah emiten baru paling sedikit sejak 2009 yang sebanyak 13. Tahun lalu jumlah emiten anyar sebanyak 15.

Meskipun sudah dipangkas target IPO, PT Mandiri Sekuritas menilai revisi target IPO yang dilakukan oleh PT Bursa Efek Indonesia menjadi 25 perusahaan dinilai masih sulit dicapai. Laksono W. Widodo, Direktur Capital Market PT Mandiri Sekuritas menilai, target 35 emiten IPO yang dipatok oleh BEI sepanjang tahun ini sulit dicapai. Wajar saja, manajemen BEI merevisi turun target IPO tahun ini dari 35 menjadi 25 emiten. Lonjakan indeks harga saham gabungan (IHSG) sebesar 16,63% year-to-date, terjadi pada dua bulan terakhir. Meski IHSG melambung, Mansek tidak berharap terlampau banyak terhadap aksi korporasi pencatatan perdana.”Angka target IPO sulit dicapai, kami tidak akan melakukan revisi target IPO. Secara umum, tahun ini masih banyak yang akan IPO pada kondisi bullish,"ujarnya.(bani)

 

BERITA TERKAIT

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…

Merger dengan Smartfren - EXCL Sebut Baik Bagi Industrti dan Operator

NERACA Jakarta- Wacana soal merger PT XL Axiata Tbk (EXCL) dengan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) kembali menguak, membuat Presiden…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…

Merger dengan Smartfren - EXCL Sebut Baik Bagi Industrti dan Operator

NERACA Jakarta- Wacana soal merger PT XL Axiata Tbk (EXCL) dengan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) kembali menguak, membuat Presiden…