Aksi Jual Investor Bikin IHSG Kembali Loyo

NERACA

Jakarta - Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) Senin awal pekan, (26/9), indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup turun 36,769 poin (0,68%) ke 5.352,139. Sementara indeks LQ45 ditutup melemah 8,522 poin (0,91%) ke 924.851. Minimnya sentiment positif menjadi penghambat indeks BEI keluar dari zona merah, sehingga seharian indeks BEI terus tertekan sejak awal perdagangan.

Delapan sektor melemah, sementara 2 sektor lainnya yaitu sektor infrastruktur dan agrikultur ditutup menguat masing-masing 0,41% dan 0,16%. Sektor aneka industri mencatatkan pelemahan sebesar 1,89% disusul sektor tambang sebesar 1,26%. Sebanyak 102 saham naik, 200 saham turun, dan 74 saham stagnan. Frekuensi saham ditransaksikan sebanyak 186.176 kali dengan total volume perdagangan sebanyak 9,395 miliar saham senilai Rp 6,340 triliun. Dana asing keluar tercatat Rp 335,945 miliar.

Saham-saham yang masuk dalam jajaran top gainers di antaranya Maskapai Reasuransi (MREI) naik 390 poin (9,05%) ke Rp 4.700, Solusi Tunas Pratama (SUPR) naik 300 poin (4,17%) ke Rp 7.500, Multi Bintang Indonesia (MLBI) naik 275 poin (2,14%) ke Rp 13.100, dan Sinar Mas Mutiartha (SMMA) naik 200 poin (2,56%) ke Rp 8.000. Sedangkan saham-saham yang masuk dalam jajaran top losers di antaranya Gudang Garam (GGRM) turun 1.125 poin (1,73%) ke Rp 64.000, United Tractors (UNTR) turun 725 poin (4,04%) ke Rp 17.200, Unilever Indonesia (UNVR) turun 180 poin (6,34%) ke Rp 2.660, dan Bank Mayapada (MAYA) turun 180 poin (6,34%) ke Rp 2.660.

Pada perdagangan sesi I, IHSG ditutup terpangkas 33,006 poin (0,61%) ke 5.355,902. Sementara indeks LQ45 ditutup terkoreksi 8,085 poin (0,87%) ke 925.288. Tujuh sektor melemah, hanya 3 sektor yang menguat. Sektor aneka industri mencatatkan pelemahan tertinggi sebesar 2,04% disusul sektor manufaktur sebesar 1,11%. Sementara sektor konstruksi mencatatkan penguatan tertinggi sebesar 0,10%.

Sebanyak 93 saham naik, 175 saham turun, dan 74 saham stagnan. Frekuensi saham ditransaksikan sebanyak 88.535 kali dengan total volume perdagangan sebanyak 2,975 miliar saham senilai Rp 2,426 triliun. Dana asing keluar tercatat Rp 73,269 miliar.

Saham-saham yang masuk dalam jajaran top gainers di antaranya Bank of India (BSWD) naik 500 poin (25,00%) ke Rp 2.500, Multi Bintang Indonesia (MLBI) naik 375 poin (2,92%) ke Rp 13.200, Solusi Tunas Pratama (SUPR) naik 300 poin (4,17%) ke Rp 7.500, dan Sinar Mas Multiartha (SMMA) naik 300 poin (4,17%) ke Rp 7.500. Sedangkan saham-saham yang masuk dalam jajaran top losers di antaranya Gudang Garam (GGRM) turun 725 poin (1,11%) ke Rp 64.400, United Tractors (UNTR) turun 675 poin (3,77%) ke Rp 17.250, Unilever Indonesia (UNVR) turun 675 poin (1,48%) ke Rp 44.875, dan Indofood Sukses Makmur (INDF) turun 200 poin (2,25%) ke Rp 8.675.

Diawal perdagangan, IHSG dibuka melemah 13,75 poin atau 0,26% menjadi 5.375,16 dan kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak turun 0,50% menjadi 928,17.”Laju IHSG mengalami koreksi terimbas adanya aksi ambil untung setelah mengalami penguatan pada pekan lalu," kata Kepaka Riset NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada.

Berdasarkan data BEI, pada periode 19-23 September 2016 lalu IHSG telah mengalami penguatan sebesar 2,3% ke posisi 5.388,91 poin. Meski demikian, lanjut dia, katalis positif domestik dari perpanjangan administrasi amnesti pajak menjelang berakhirnya periode satu pada 30 September 2016 dapat menjaga indeks BEI tidak tertekan lebih dalam.

Dia mengemukakan bahwa Direktorat Jenderal Pajak memberikan kemudahan bagi wajib pajak yang ingin memanfaatkan tarif terendah, namun belum dapat mengisi dengan lengkap lampiran daftar harta dan utang serta menyampaikan dokumen yang dipersyaratkan pada surat pernyataan harta (SPH).

Sementara itu, Kepala Riset Universal Broker Indonesia, Satrio Utomo mengatakan bahwa koreksi pada bursa saham eksternal memberikan imbas negatif bagi pasar saham domestik.”Secara umum, pelaku pasar sedang dalam posisi 'wait and see' menanti data-data ekonomi di akhir September dan kinerja emiten untuk kuartal III 2016. Di tengah penantian itu, faktor global dan faktor teknikal bakal mendominasi perdagangan," katanya.

Bursa regional, di antaranya indeks bursa Hang Seng dibuka melemah 195,75 poin (0,83%) ke level 23.490,73, indeks Nikkei turun 149,75 poin (0,89%) ke level 16.605,29, dan Straits Times melemah 5,59 poin (0,19%) posisi 2.851,56.

BERITA TERKAIT

Manfaatkan Google Classroom - Agar Hasil Belajar Online Lebih Maksimal

Dunia pendidikan kini banyak memanfaatkan Google Classroom. Aplikasi yang berfungsi untuk membagikan tugas kepada siswa, memulai diskusi dengan siswa, dan…

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Manfaatkan Google Classroom - Agar Hasil Belajar Online Lebih Maksimal

Dunia pendidikan kini banyak memanfaatkan Google Classroom. Aplikasi yang berfungsi untuk membagikan tugas kepada siswa, memulai diskusi dengan siswa, dan…

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…