Membumikan Masyarakat Digital - Ketika Semua Layanan Ada Dalam Genggaman

Jakarta –Berkembang pesatnya pertumbuhan pengguna internet di Indonesia dari tahun ke tahun hingga saat ini mencapai 88,1 juta jiwa, tentunya menjadi pemicu tren perubahan peradaban manusia di berbagai aspek kehidupan. Dimana kemajuan dan kecanggihan teknologi makin memudahkan setiap orang untuk melakukan sesuatu secara lebih mudah dan praktis. Era digital yang merupakan masa depan Indonesia, secara perlahan telah menggerus dan merubah kebiasaan konvensional masyarakat dari berbagai aspek, termasuk dalam aspek keuangan. Perlahan, masyarakat pun mulai merubah kebiasaan ke arah digital dalam hal pembayaran, atau lebih dikenal sebagai cashless.

Mau tak mau, harus diakui bahwa kini era digital semakin kental dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya dalam keuangan, dompet yang dahulu hanya berisi uang tunai kini telah bercampur dengan berbagai macam kartu, mulai dari kartu kredit hingga kartu yang disebut e-money. Bahkan, pembayaran melalui perangkat mobile pun mulai mendapat popularitas di Indonesia, melalui produk dompet digital. Selain itu, popularitas dari industri e-commerce yang terus naik juga turut andil bagian dari naiknya popularitas alat dan solusi pembayaran digital di Indonesia.

Duta besar Indonesia untuk Australia, Nadjib Kesoema dalam pembukaan Konfrensi Internasional Pelajar Indonesia 2016 mengungkapkan, Indonesia hari ini dan pada masa mendatang merupakan masyarakat digital dengan transformasi di berbagai sektor.”Masyarakat digital (digital society) adalah realitas hidup di abad 21, dan Indonesia adalah contoh bagaimana komunitas digital mengubah banyak sektor dalam kehidupan,"ujarnya.

Hal ini sangat beralasan, karena hampir semua masyarakat sudah menggunakan mobile phone dengan akses internet yang sangat murah. Oleh karena itu, dirinya menyakini, komunitas digital saat ini jauh lebih besar daripada transformasi di sektor perbankan, pendidikan, dan layanan pemerintah. “Kita akan melihat Indonesia di masa yang akan datang sebagai masyarakat yang melek digital, dan penggerak utama dari proses ini adalah kelompok usia milenial,"ungkapnya.

Menyadari masa depan Indonesia adalah era digital, Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara mendorong betul pelaku operator telekomunikasi untuk membangun ekosistem digital yang terintegrasi. Tidak hanya itu, Rudiantara juga menegaskan pentingnya merubah pola pikir dalam menyongsong revolusi digital yang kini terus bergerak.“Kalau kita mau terjun ke revolusi digital, ya kita harus mulai dengan bisnis tidak hanya jualan airtime saja. Mindset kita harus diubah.”tandasnya.

Bagaimanapun juga, pertumbuhan bisnis teknologi informasi dan komunikasi ke depan tidak bisa lagi hanya mengandalkan penjualan dari perangkat maupun hanya membuat jaringan. Namun perlunya lingkungan yang mampu terus menerus menumbuhkan aplikasi. Hal ini karena aplikasi bersentuhan langsung dengan masyarakat, dan terus berkembang, mengubah pola hidup masyarakat. Untuk itu, bisnis aplikasi akan menjadi tumpuan di masa depan.

Revolusi digital, menurut Rudiantara, menjadi enabler (pengembang/penggerak) perekonomian. Maka untuk menyambut hal itu, pemerintah telah mendorong pembangunan infrastruktur broadband, diantaranya melalaui proyek Palapa Ring yang ditargetkan dapat melayani akses internet di seluruh kota/kabupaten pada 1 Januari 2019. Merespon cepatnya perubahan masyarakat di era digital saat ini yang menuntut gaya hidup praktis, efisien dan cepat, memacu Telkomsel untuk terus menghadirkan inovasi dalam pelayanan dan salah satunya pengembangan layanan uang digital Tcash.

Ririek Adriansyah, Direktur Utama Telkomsel mengatakan, kehadiran layanan Tcash mendapatkan respon positif dari masyarakat karena mampu meningkatkan kenyamanan dan kemudahan pelanggan dalam bertransaksi sehari-hari. “Sepanjang tahun 2015, trafik layanan ini tumbuh signifikan hingga 150%,”ungkapnya.

Tidak hanya itu, layanan transaksi Tcash dinilai efektif mendukung  pemerintah dalam percepatan keuangan inklusif (financial inclusion) dan Gerakan Nasional Non-Tunai (GNNT) melalui teknologi informasi. TCASH adalah layanan keuangan digital Telkomsel yang dapat mendukung laju pertumbuhan ekonomi nasional. “Kami cukup yakin bahwa Tcash dapat menjadi media yang efektif untuk mewujudkan percepatan inklusi layanan keuangan digital untuk semua masyarakat Indonesia,” kata Ririek.

Asal tahu saja, berkembang pesatnya layanan telekomunikasi seluler di Indonesia dengan penetrasi seluler mencapai 130% dari total populasi menjadi modal awal yang baik untuk perkembangan mobile financial service di Indonesia. Terlebih lagi dengan jumlah pengguna Telkomsel yang mencapai 157 juta pelanggan, jaringan distribusi yang tersebar di lebih dari 400.000 outlet, dan jangkauan network hingga ke pelosok yang mencakup 95% wilayah populasi Indonesia.

 

Menjangkau Masyarakat Miskin

Bahkan untuk menjangkau masyarakat di pedalaman, saat ini Telkomsel telah bekerja sama dengan pemerintah untuk melakukan uji-coba pemanfaatan Tcash sebagai alternatif solusi mekanisme penyaluran non-tunai bantuan pangan dan sosial bersama Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) di Jakarta, Solo, Medan dan Bogor selama bulan Agustus – September 2016 dengan total penerima bantuan sebanyak 1500 orang.

Kata Ririek, hal ini dilakukan selain untuk menjangkau masyarakat miskin di pedalaman juga merupakan bagian dari persiapan implementasi penyaluran non-tunai bantuan pangan dan sosial tahun 2017 oleh pemerintah kepada 15 juta penerima manfaat. Kerja sama ini bertujuan untuk meningkatkan distribusi bantuan sosial secara non-tunai menjadi lebih tepat sasaran, tepat waktu, tepat jumlah, dan tepat administrasi. “Kami meyakini bahwa teknologi seluler dapat memberikan manfaat yang positif kepada masyarakat. Melalui Tcash kami ingin memberikan akses keuangan ke masyarakat luas dengan berbagai kemudahan dan manfaat.  Kami akan terus melakukan pengembangan sehingga produk ini senantiasa memberikan solusi yang tepat, mendorong laju pertumbuhan ekonomi di berbagai daerah, berdampak sosial yang positif dan pada akhirnya memberi kontribusi bagi Indonesia,”ujarnya.

Di sisi lain, melihat masih tingginya angka populasi masyarakat yang belum terjangkau layanan perbankan (unbanked), Telkomsel juga telah menjalin kerjasama dengan BTPN untuk menghadirkan layanan keuangan terbaru berupa layanan ketersambungan antara uang elektronik Tcash. dengan tabungan BTPN Wow!. Kerjasama Telkomsel dengan bank BTPN, merupakan layanan keuangan terhubung pertama di Indonesia yang hadir untuk memberikan kemudahan bertransaksi dan menabung melalui ponsel, mengkombinasikan kekuatan produk dan jaringan telekomunikasi dengan produk dan jaringan perbankan.  

Selain itu  Telkomsel juga aktif bekerja sama dengan komunitas-komunitas untuk mengembangkan cash-less ecosystem, seperti dengan Muslimat Nahdlatul Ulama (MNU) untuk memfasilitasi kebutuhan transaksi jual-beli dan pembayaran secara non tunai melalui layanan Tcash bagi 30.000 anggota komunitas Perempuan Nusantara (Penara), dan dengan komunitas Daarut Tauhid.

Ke depannya, layanan ini berpotensi untuk dikembangkan di 3.000 pesantren di Indonesia, serta berbagai komunitas petani maupun komunitas ekonomi menengah ke bawah lain yang belum terjangkau layanan keuangan formal. Mengingat besarnya peranan layanan Tcash kedepan, tentunya diperlukan kesiapan infrastruktur yang memadai agar tidak menjadi hambatan. Untuk itu, Telkomsel  terus meningkatkan kualitas dan sebaran jaringannya. Saat ini pelanggan Telkomsel dilayani oleh  118.000 BTS yang hadir di berbagai penjuru negeri, dimana sekitar 57% diantaranya merupakan BTS broadband (3G dan 4G). Tidak lupa penggelaran jaringan Internet cepat 4G juga sudah dapat dirasakan di 116 kota di seluruh Indonesia.

Maka diharapkan dengan kesiapan layanan dan infrastruktur yang terus dikembangkan, tentunya membumikan masyarakat digital bukan lagi sebuah mimpi. Semoga !

 

BERITA TERKAIT

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…

Merger dengan Smartfren - EXCL Sebut Baik Bagi Industrti dan Operator

NERACA Jakarta- Wacana soal merger PT XL Axiata Tbk (EXCL) dengan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) kembali menguak, membuat Presiden…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…

Merger dengan Smartfren - EXCL Sebut Baik Bagi Industrti dan Operator

NERACA Jakarta- Wacana soal merger PT XL Axiata Tbk (EXCL) dengan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) kembali menguak, membuat Presiden…