Pertamina Diminta Tingkatkan Komponen Dalam Negeri

 

 

NERACA

 

Jakarta - Pelaksana Tugas (Plt) Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Luhut Binsar Pandjaitan meminta PT Pertamina (Persero) bisa melakukan lebih banyak efisiensi dengan meningkatkan komponen dalam negeri. PT Pertamina (Persero) menyabet sejumlah penghargaan dalam acara penganugerahan penghargaan keselamatan migas yang diberikan oleh Ditjen Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM di Nusa Dua, Bali, Rabu (24/8) malam yang juga dihadiri Luhut.

Dalam siaran pers di Jakarta, Kamis (25/8), Luhut menilai perusahaan pelat merah itu telah berhasil menjamin keselamatan kerja dan usaha migasnya. Menurut dia, catatan keuangan perusahaan minyak negara itu juga terus menunjukkan perbaikan dengan utang jangka pendek yang menyusut dari sekitar 5 miliar dolar AS pada 2014 menjadi 0,44 miliar dolar AS.

Arus kas perusahaan juga terus mengalami peningkatan dari 3,1 miliar dolar AS menjadi 5,4 miliar dolar AS saat ini. "Tapi, Pertamina ini masih banyak tingkat komponen dalan megeri atau TKDN belum dipakai. Lebih baik lagi kalau di hulu menggunakan pipa buatan dalam negeri. Kini saya ada di sini, akan saya awasi," katanya lagi.

Menurut dia, penggunaan produk-produk dalam negeri memiliki banyak manfaat, seperti membuka lapangan kerja dan nilai tambah berupa pajak. Adapun dari sisi kualitas, produk dalam negeri akan membaik seiring berjalan waktu. "Saya memahami Pertamina dan perusahaan migas punya standar yang tinggi. Saat ini PGN masih banyak impor, sekarang harus dikurangi. Saya kan pantau ini. Pabrik pipa di Indonesia ada empat sekarang ini, mereka semua 'underutilized'," katanya lagi.

Luhut juga menyebut sektor migas telah terbuai dengan terlalu banyak melakukan ekspor, sehingga pasar domestik terlupakan. "Kelemahan kita sekarang adalah inefisiensi, terlalu banyak impor. Kita ingin Pertamina jadi perusahaan besar, tapi efisien," ujarnya pula.

Ia mengatakan bahwa pipa-pipa buatan Indonesia harus lebih banyak digunakan perusahaan di Indonesia, karena pipa produksi dalam negeri ini memiliki kualitas yang memadai dan telah diekspor ke luar negeri. "Selama ini kita menggunakan pipa impor, 'enough is enough'," ujarnya. Luhut yang juga menjabat Menko Kemaritiman mengatakan efisiensi saat ini mutlak dilakukan di sektor migas.

Dia mengaku tengah mengatasi sejumlah masalah di sektor migas demi mendorong efisiensi. "Saat ini saya akan mengatasi beberapa masalah, seperti banyak peraturan yang dirasa mempersulit. Kalau bisa diatasi hanya dengan kepmen saya akan tanda tangani, selama itu untuk efisiensi," katanya pula.

Luhut juga mengaku ingin membangun kerja tim yang baik dengan mengedepankan efisiensi dan efektivitas. "Saya ingin di ESDM ini memiliki 'teamwork' yang baik, jangan bapak-bapak berpolitik. Bekerjalah sesuai bidang kerja anda. Saya ingatkan kepada saudara, tugas pokok kita adalah menjadikan organisasi ini menjadi organisasi yang efisien dan efektif," ujarnya lagi.

 

BERITA TERKAIT

Tarik Investasi Butuh Kolaborasi Antardaerah

    NERACA Solo – Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyebutkan bahwa upaya menarik masuknya investasi membutuhkan kolaborasi antardaerah…

Rumah Dinas Menteri di IKN Dipastikan Rampung Juli

  NERACA Kaltim – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono menyampaikan progres pengerjaan rumah dinas 36 menteri Indonesia…

Kemenpan RB Optimalkan Mal Pelayanan Publik Digital di 24 Daerah

  NERACA Jakarta – Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi terus berupaya mengoptimalkan pemanfaatan Mal Pelayanan Publik (MPP) digital yang…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Tarik Investasi Butuh Kolaborasi Antardaerah

    NERACA Solo – Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyebutkan bahwa upaya menarik masuknya investasi membutuhkan kolaborasi antardaerah…

Rumah Dinas Menteri di IKN Dipastikan Rampung Juli

  NERACA Kaltim – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono menyampaikan progres pengerjaan rumah dinas 36 menteri Indonesia…

Kemenpan RB Optimalkan Mal Pelayanan Publik Digital di 24 Daerah

  NERACA Jakarta – Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi terus berupaya mengoptimalkan pemanfaatan Mal Pelayanan Publik (MPP) digital yang…