Tingkatkan Daya Saing Produk Perikanan - KKP Bangun Integrated Cold Storage di Natuna

NERACA

Jakarta - Nilanto Perbowo, Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan, Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP), mengatakan guna mengakomodir hasil perikanan baik dari nelayan maupun pembudidaya, saat ini pihaknya tengah membangun Integrated Cold Storage (ICS) berkapasitas 200 ton di Natuna. 

“KKP telah mencanangkan Pembangunan Sentra Kelautan dan PerikananTerpadu (SKPT) di Natuna,  dan untuk memudahkan pengolahan hasil perikanan kita maka kami bangun ICS di sana,” ujar Nilanto, saat berbincang dengan Neraca, di Jakarta, Rabu (24/8).

ICS sendiri sambung Nilanto, merupakan Unit Pengolahan Ikan (UPI) yang terintegrasi dengan Gudang Beku (Cold Storage).  Dengan adanya ICS, maka pengolahan hasil perikanan tangkap atau budidaya dalam satu rangkaian proses produksi dengan tempat penyimpanannya sehingga proses produksi akan lebih efisien, mutu produk yang dihasilkan lebih terjamin (sesuai standard), dan jumlah sesuai dengan permintaan yang dibutuhkan.  “Kami sangat konsen dengan produktifitas dan peningkatan kualitas produk perikanan nasional, ICS merupakan salah satu jawaban mengarah kesana,” sambungnya.

Adapun untuk pembangunan ICS sendiri, lanjut Nilanto lagi, dibiayai langsung oleh pemerintah dengan menelan biaya sebesar Rp 11,2 milliar, dan ditargetkan untuk pembangunan selesai sampai dengan akhir tahun ini, dan awal tahun depan sudah mulai running. “Sekarang dalam tahap pembangunan dan harapnnya rampung tahun ini, tahun depan sudah jalan,” lanjut dia.

Untuk tahun 2017 nanti, rencannya KKP akan membangun 1 cold storage kapasitas 3000 ton yang merupakan pengembangan dari  ICS tahun ini, harapannya dengan pembangunan ICS ini bisa menarik investor baik dari dalam maupun luar negeri. Sehingga kita bisa menjadi eksportir ikan terbesar di Asia Tenggara. “SKPT Natuna ini sebagai bukti keseriusan pemerintah dalam mengembangkan perikanan nasional, harapannya investor bisa melihat potensi itu dan bisa ikut bergabung ,” tutur dia.

Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mempercepat pembangunan SKPT Natuna ke tahun ini dari semula 2017. Dia menyampaikan KKP sejak dua tahun lalu memprioritaskan pembangunan 15 pulau terluar dan kawasan perbatasan sebagai SKPT. Pembangunan 10 lokasi di antaranya terus digenjot agar bisa selesai tahun ini, termasuk Natuna yang dipusatkan di Selat Lampa. “Indonesia itu sangat sentral dilewati empat samudera, dan Natuna titik spot yang luar biasa penting,” kata Susi.

Di Natuna, lanjut Susi, bukan hanya terdapat potensi perikanan, tetapi juga titik potensial Indonesia untuk menjadi poros maritim dunia. Menurutnya, keberadaan negara untuk dihormati negara lain, tentu harus diwujudkan melalui pembangunan. “Tidak bisa hanya bilang ini tanah kita, teritorial kita, lalu kita biarkan siapa saja masuk menjarah kita. Tentu tidak seperti itu. (Kita harus) memastikan sumber perikanan kita ini terjaga, kedaulatan perikanan kita ini terjaga,” sambung Susi.

Susi pun mengajak para nelayan dan masyarakat sekitar untuk menjaga laut teritorial perbatasan di Natuna. Ia berharap pengelolaan dijalankan dengan penuh tanggung jawab, rasa kepedulian antarsesama, dan komitmen untuk tidak mendahulukan egosektoral dan kepentingan diri sendiri. “Dulu nelayan dari Thailand dari mana-mana dibolehkan masuk. Ini dari Jawa baru mau masuk, sudah diprotes,” ucap Susi.

Susi juga menambahkan, dengan kekuatan anggaran, KKP ingin membangun perikanan tangkap agar maju. Dia menyebutkan pembangunan di Natuna akan mencakup penyediaan integrated cold storage, pasar ikan, dan fasilitas lainnya yang terintegrasi.

KKP mengajak Perindo, untuk menyiapkan pasar bagi tangkapan nelayan. Namun, dia meminta para nelayan harus mulai mengubah tata cara penangkapan ikan yang tidak benar. Dalam kesempatan tersebut, Susi juga menyerahkan bantuan secara simbolis berupa 54 paket alat tangkap gill net monofilament kepada koperasi nelayan, 32 unit mini winch, dan penyerahan kartu nelayan kepada 95 orang.

Seperti diketahui, tahun 2016 Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan telah mengalokasikan dana pusat dan tugas pembantuan dengan total nilai Rp. 23,08 Miliar, untuk pembangunan: 1 unit Integrated Cold Storage kapasitas 200 ton (meliputi Cold Storage, ABF, Ice Flake Machine kapasitas 10 ton),  Ruang Pengolahan,  Instalasi Listrik 198 KVA, IPAL dan Genset 250 KVA , sedangkan untuk mendukung pengolahan dan pemasaran ikan diberikan bantuan berupa 50 unit coolbox kapasitas 200 liter, 15 unit Chest Freezer 300 liter, 20 unit Hand Sealer dan 5 unit Ice Flake Machine kapasitas 1,5 ton.

BERITA TERKAIT

PIS Siap Jadi Agregator Transportasi dan Logistik CCS

NERACA Jerman – PT Pertamina International Shipping (PIS) memaparkan sejumlah strategi dan kesiapan perusahaan untuk dekarbonisasi di Indonesia, salah satunya…

Tingkatkan Ekspor, 12 Industri Alsintan Diboyong ke Maroko

NERACA Meknes – Kementerian Perindustrian memfasilitasi sebanyak 12 industri alat dan mesin pertanian (alsintan) dalam negeri untuk ikut berpartisipasi pada ajang bergengsi Salon International de l'Agriculture…

Hadirkan Profesi Dunia Penerbangan - Traveloka Resmikan Flight Academy di KidZania Jakarta

Perkaya pengalaman inventori aktivitas wisata dan juga edukasi, Traveloka sebagai platform travel terdepan se-Asia Tenggar hadirkan wahana bermain edukatif di…

BERITA LAINNYA DI Industri

PIS Siap Jadi Agregator Transportasi dan Logistik CCS

NERACA Jerman – PT Pertamina International Shipping (PIS) memaparkan sejumlah strategi dan kesiapan perusahaan untuk dekarbonisasi di Indonesia, salah satunya…

Tingkatkan Ekspor, 12 Industri Alsintan Diboyong ke Maroko

NERACA Meknes – Kementerian Perindustrian memfasilitasi sebanyak 12 industri alat dan mesin pertanian (alsintan) dalam negeri untuk ikut berpartisipasi pada ajang bergengsi Salon International de l'Agriculture…

Hadirkan Profesi Dunia Penerbangan - Traveloka Resmikan Flight Academy di KidZania Jakarta

Perkaya pengalaman inventori aktivitas wisata dan juga edukasi, Traveloka sebagai platform travel terdepan se-Asia Tenggar hadirkan wahana bermain edukatif di…