Perbankan Di Sumsel Catat Pertumbuhan Positif

 

 

NERACA

 

Palembang - Sejumlah perbankan nasional yang beroperasi di Sumatera Selatan mencatat pertumbuhan positif pada semester I/2016 meski daerah ini mengalami gejolak ekonomi lantaran penurunan harga komoditas.

Satu diantaranya adalah Bank Central Asia (BCA). BCA Wilayah Sumatera Bagian Selatan berhasil melampau target untuk pengimpunan dana pihak ketiga dan realisasi kredit sementara BNI mengalami pertumbuhan kredit sebesar 15 persen, kata Kepala Kantor Wilayah BCA Sumbagsel (Sumsel, Lampung, Bengkulu, Jambi, dan Bangka Belitung) Darmawan di Palembang, yang dikutip Antara, Senin (22/8).

Dia mengatakan, capaian ini sesuai prediksi karena sedari awal BCA optimistis bahwa perekonomian akan membaik pada 2016. "Adanya paket kebijakan pemerintah mulai terasa dampaknya di 2016," kata Darmawan. Ia menjelaskan, pada semester I ini, perusahaannya mampu mencapai target 104 persen per Juli 2016, sementara untuk realisasi target sudah sesuai yakni mencapai 96 persen.

"Kenaikan dpk justru terlihat pada tabungan atau segmen dana murah yang mencapai 78 persen, dari total dpk, sementara sisanya merupakan giro," kata dia. Meningkatnya kinerja perbankan ini mulai terasa sejak Juni 2016 karena menjelang Lebaran, lalu melaju kencang pada Juli terutama karena didongrak transaksi berbasis internet banking.

Pada semester II mendatang, BCA lebih optimitis dalam meraup dpk dan realisasi kredit karena adanya penyerapan tinggi terhadap dana APBD dan APBN. "Perputaran uang di Sumsel biasanya melejit pada semester II karena didorong belanja pemerintah. Kemungkinan besar akan lebih banyak jika dibandingkan tahun lalu karena ada dana APBN yang besar yang masuk ke Sumsel karena pembangunan infrastruktur pemerintah," kata dia.

CEO BNI Kanwil Palembang, Ryanto Wisnuardy mengatakan, perusahaan ini mencatat pertumbuhan kredit sebesar 15 persen per Juni jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu (yoy). "Kontribusi terbesar dari KUR yang tumbuh 324 persen jika dibandingkan tahun lalu. Dari target penyaluran tahun ini sebesar Rp 900 miliar, realisasinya sudah mencapai 60 persen,” kata dia.

Ia mengatakan, pertumbuhan terlihat dari kredit UMKM yakni 12 persen (yoy), mendekati realisasi kredit menengah yang tercatat tumbuh sekitar 14 persen. "Meski rata-rata kredit bertumbuh, namun pihaknya tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian dalam setiap penyaluran kredit terutama untuk sektor perkebunan untuk menjaga rasio kredit macet (NPL) dibawah 3,0 persen," kata dia.

 

BERITA TERKAIT

Bank Muamalat Rilis Kartu Debit Nirsentuh untuk Jemaah Haji

Bank Muamalat Rilis Kartu Debit Nirsentuh untuk Jemaah Haji NERACA  Jakarta – PT Bank Muamalat Indonesia Tbk merilis fitur terbaru…

Token fanC Resmi Diperdagangkan di Indonesia

Token fanC Resmi Diperdagangkan di Indonesia NERACA Jakarta - Token fanC aset kripto baru akan resmi diperdagangkan di Indonesia. Token…

BI Catat Term Deposit Valas DHE Capai US$1,9 Miliar

    NERACA Jakarta - Bank Indonesia (BI) melaporkan penempatan devisa hasil ekspor (DHE) di dalam negeri melalui instrumen Term…

BERITA LAINNYA DI Jasa Keuangan

Bank Muamalat Rilis Kartu Debit Nirsentuh untuk Jemaah Haji

Bank Muamalat Rilis Kartu Debit Nirsentuh untuk Jemaah Haji NERACA  Jakarta – PT Bank Muamalat Indonesia Tbk merilis fitur terbaru…

Token fanC Resmi Diperdagangkan di Indonesia

Token fanC Resmi Diperdagangkan di Indonesia NERACA Jakarta - Token fanC aset kripto baru akan resmi diperdagangkan di Indonesia. Token…

BI Catat Term Deposit Valas DHE Capai US$1,9 Miliar

    NERACA Jakarta - Bank Indonesia (BI) melaporkan penempatan devisa hasil ekspor (DHE) di dalam negeri melalui instrumen Term…