Tokoh : Kemiskinan dan Pengangguran di Lebak Berkurang 

NERACA

Lebak - Tokoh masyarakat Lebak, Provinsi Banten, Oji Santani mengatakan, kemiskinan dan pengangguran di kabupaten itu terus berkurang karena anggaran dari pemerintah pusat ke daerah cukup besar.

"Kami yakin tingkatkan kesejahteraan masyarakat Lebak dipastikan meningkat," kata Oji Santani, mantan anggota DPRD Kabupaten Lebak periode 2004-2009 di Rangkasbitung, Minggu (21/8).

Selama ini, banyak program pemerintah pusat ke daerah guna mengendalikan kemiskinan, pengangguran juga ketimpangan sosial. Kegiatan program tersebut di antaranya melalui masing-masing satuan kerja perangkat daerah (SKPD) bersangkutan. Namun, keberhasilan program tersebut tergantung pada keseriusan kepala daerah setempat. Apakah, kepala daerah itu dalam hal ini gubernur/wali kota/bupati serius dan komitmen untuk melaksanakan program kesejahteraan rakyat itu.

Saat ini anggaran pemerintah pusat ke daerah cukup besar, melalui dana alokasi khusus (DAK) seperti bidang sosial dan pendidikan. Pelaksanaan program kesejahteraan itu tentu kepala daerah harus hadir mengawal, mengawasi hingga mengevaluasi.

Saat ini, pemerintah menggulirkan berbagai program seperti pembangunan infrastruktur,Program Keluarga Harapan (PKH), Jaminan Sosial Rakyat Banten Bersatu (Jamsosratu), penyaluran beras untuk masyarakat sejahtera atau beras rastra dan bantuan operasional sekolah (BOS).

Selain itu, pembinaan keterampilan, bantuan jaminan hidup usia lanjut (jadup) dan penderita disabilitas serta bantuan penguatan ekonomi bagi Kelompok Usaha Bersama (KUBE), PBI BPJS serta Usaha Ekonomi Produktif (UEP). Begitu juga program kesejahteraan nelayan dengan menyalurkan pemberian asuransi jiwa juga bantuan alat tangkap guna meningkatkan produksi tangkapan.

Di samping itu juga program pemberdayaan ekonomi juga pelatihan diversifikasi produksi usaha kecil menengah (UKM) juga pembinaan ketrampilan terhadap masyarakat."Semua program itu pada prinsipnya bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat juga memutus mata rantai kemiskinan," ujar dia.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Lebak Wahab Rahmat mengatakan, pemerintah daerah juga memprioritaskan sarana dan prasarana infrastruktur jalan, jembatan, jaringan listrik, kesehatan, pendidikan juga penyediaan air bersih untuk mengendalikan angka kemiskinan.

Selama ini, Kabupaten Lebak masih menyandang daerah tertinggal, sehingga pembangunan infrastruktur harus dijadikan prioritas untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat."Sebab, pembangunan merupakan agenda Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang harus direalisasikan," kata dia.

Karena itu, pembangunan yang diprioritaskan adalah infrastruktur berupa jalan, jembatan, pendidikan, kesehatan dan jaringan penerangan listrik."Kami berkomitmen mengutamakan pembangunan infrastruktur guna menekan angka kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta upaya keluar dari ketertinggalan," kata Ujang (45), warga Kecamatan Cibadak Kabupaten Lebak, mengaku dirinya lega setelah menerima dana Jamsosratu sebesar Rp500 ribu per triwulan untuk keperluan biaya pendidikan anaknya yang kini duduk di bangku SMP.

"Kami sangat terbantu dengan adanya program Jamsosratu bisa meringankan beban ekonomi keluarga," tambah dia.

Begitu juga Ani (35) seorang warga Desa Pasir Kupa Kecamatan Kalanganyar, Kabupaten Lebak, mengaku dirinya saat ini merasa kesulitan untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga termasuk biaya kesehatan dan pendidikan anak-anak yang kini duduk di bangku SD dan SMP."Saya sangat terbantu oleh dana PKH itu, sehingga kedua anaknya kini bisa mengenyam pendidikan," kata dia. Ant