Hipmi : Tim Ekonomi Saat Ini Sangat Kuat

NERACA

Jakarta - Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) menyatakan hasil perombakan terbaru Kabinet Kerja oleh Presiden Joko Widodo menghasilkan tim ekonomi yang sangat kuat dan menimbulkan optimisme ke depannya.

"Tim ekonomi kali ini sebenarnya telah lama menjadi dambaan Hipmi. Di sana kita lihat ada duet (Menko Perekonomian) Darmin Nasution dan Menkeuteri Keuangan) Sri Mulyani, Hipmi apresiasi susunan kabinet baru ini," kata Ketua Badan Pengurus Pusat Hipmi Bahlil Lahadalia di Jakarta, Kamis (28/7).

Menurut Bahlil,penunjukan Sri Mulyani membuat tim ekonomi kabinet kerja Jokowi-JK menjadi sangat kuat, yang terindikasi dari pasar yang telah merespons positif dengan kembalinya Sri Mulyani ke pemerintahan.

Bahlil optimistis dengan integritas, ketegasan dan profesionalisme seorang Sri Mulyani yang telah diakui dunia akan membangkitkan ekonomi nasional yang masih melambat. Meski demikian, Bahlil mengingatkan tugas terberat Menkeu baru adalah menyukseskan program pengampunan pajak atau tax amnesty."Ini ujian terberat pertama bagi Menkeu, agar bagaimana program ini mengalami suskes besar," ujar dia.

Dia berpendapat bahwa dengan integritas dan ketegasan Sri Mulyani dapat membuat pemilik aset di luar negeri mau memanfaatkan program ini. Selain itu, ujian terberat lainnya bagaimana Menkeu mendorong pertumbuhan ekonomi lebih kencang lagi di tengah melemahnya permintaan global. Untuk itu, Hipmi meminta agar Menkeu Sri Mulyani juga memperkuat serapan anggaran namun yang berkualitas dan fokus untuk memperkuat pasar konsumsi dalam negeri.

Ditempat terpisah, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan tim ekonomi Kabinet Kerja hasil perombakan terbaru lebih baik dan kuat dari formasi sebelumnya."Dengan tim yang sekarang, cara pandangnya tidak terlalu berbeda dengan lain," kata Darmin ditemui di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (28/7).

Dia belum bisa mengemukakan program-program prioritas tim ekonomi mengingat para menterinya masih baru menjabat."Biarkan duduk bersama dulu, yang jelas sedang fokus pada APBN 2016 dan APBN 2017," kata Darmin.

Presiden Joko Widodo merombak kabinetnya dengan mengganti posisi sejumlah menteri terutama yang terkait dengan bidang perekonomian. Salah satunya, Presiden Jokowi menunjuk Sri Mulyani Indrawati sebagai Menteri Keuangan menggantikan Bambang Brodjonegoro yang digeser menjadi Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional menggantikan Sofyan Djalil.

Darmin meminta agar pandangan mengenai tim ekonomi pemerintah jangan sebatas kerja sektor keuangan dan pembangunan nasional saja, namun juga sektor lain yang koheren."Tim ekonomi jangan cuma lihat sekadar keuangan dan Bappenas saja, tapi ada juga dari perdagangan, industri, pertanian, infrastruktur, dan lain-lain," ujarnya seperti dikutip Antara.

Sebelumnya, Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman mengatakan tim ekonomi hasil perombakan kabinet Presiden Joko Widodo saat ini sudah diisi "pemain bintang" sehingga seharusnya bisa memperbaiki kondisi perekonomian bangsa.

"Ibarat tim bola, sekarang tim ekonominya sudah diisi pemain bintang, tinggal Presiden sebagai pelatihnya apakah mampu secara efektif memimpin dan mengarahkan permainan," kata Sohibul kepada wartawan, Rabu (27/7).

Presiden PKS juga mengajak semua pihak untuk menghormati keputusan Presiden Jokowi dalam keputusannya merombak kabinet karena memang hal tersebut merupakan hak prerogatif kepala negara.

Sementara itu, Bursa Efek Indonesia (BEI) menilai bahwa menteri-menteri baru hasil "reshuffle" atau perombakan Kabinet Kerja menambah persepsi positif terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi lebih baik sehingga laju indeks harga saham gabungan (IHSG) dapat lebih tinggi.

"Secara material dan kuantitatif, presepsi ekonomi Indonesia sudah positif, sekarang ditambah secara kualitatif. Ini 'reshuffle' terbaik yang pernah saya alami di Republik ini. Alasannya, 'timing' yang tepat untuk kesempatan waktu yang tepat," ujar Direktur Utama BEI Tito Sulistio.

Ia menambahkan bahwa perombakan Kabinet Kerja ini juga dinilai dapat menjaga stabilitas politik di dalam negeri, dengan begitu investor akan merasa nyaman dalam melakukan investasinya di Indonesia. mohar

BERITA TERKAIT

MIGRANT CARE MENILAI ATURAN BARU MEREPOTKAN - YLKI Pertanyakan Permendag No. 7/2024

Jakarta-Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) mempertanyakan alasan dibalik berubahnya peraturan yang dirilis Kementerian Perdagangan terkait barang bawaan Pekerja Migran Indonesia…

PRESIDEN JOKOWI: - Anggaran Jangan Banyak Dipakai Rapat dan Studi Banding

NERACA Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali menekankan kepada kepala daerah agar tidak menggunakan anggaran untuk agenda rapat dan…

BPS MENGUNGKAPKAN: - Pertumbuhan Kuartal I Tembus 5,11 Persen

Jakarta-Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 5,11 persen di kuartal I-2024 ini. Adapun penopang utama pertumbuhan ekonomi…

BERITA LAINNYA DI Berita Utama

MIGRANT CARE MENILAI ATURAN BARU MEREPOTKAN - YLKI Pertanyakan Permendag No. 7/2024

Jakarta-Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) mempertanyakan alasan dibalik berubahnya peraturan yang dirilis Kementerian Perdagangan terkait barang bawaan Pekerja Migran Indonesia…

PRESIDEN JOKOWI: - Anggaran Jangan Banyak Dipakai Rapat dan Studi Banding

NERACA Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali menekankan kepada kepala daerah agar tidak menggunakan anggaran untuk agenda rapat dan…

BPS MENGUNGKAPKAN: - Pertumbuhan Kuartal I Tembus 5,11 Persen

Jakarta-Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 5,11 persen di kuartal I-2024 ini. Adapun penopang utama pertumbuhan ekonomi…