Lautan Luas Gabungkan Anak Usaha

NERACA

Jakarta – Mempertimbangkan efisiensi dan efektifitas dalam berbisnis, PT Lautan Luas Tbk (LTLS) berencana untuk melakukan penggabungan anak-anak perusahaannya. Perseroan akan melebur anak perusahaan, yakni PT Metabisulphite Nusantara (META) dan PT White Oil Nusantara (WON) yang berkedudukan di Gresik serta PT Dunia Kimia Jaya (DKJ) yang berkedudukan di Bekasi.

Direktur Lautan Luas, Herman Santoso dalam siaran persnya di Jakarta, Senin (25/7) mengatakan, dengan penggabungan META dan WON ke dalam DKJ, tanpa perlu sebelumnya dilakukan likuidasi META dan WON akan gugur demi hukum.”Sementara DKJ menurut Herman tetap berdiri dan menjalankan usaha DKJ, META dan WON," jelasnya.

Sekedar informasi, Lautan Luas merupakan perusahaan bahan kimia dasar dan khusus. Saat ini, Lautan Luas mewakili lebih dari 100 prinsipal internasional, mendistribusikan lebih dari 1.000 produk kimia, dan melayani lebih dari 2.000 pelanggan dari sektor industri di seluruh Indonesia dan kawasan Asia Pasifik. Untuk mengawasi jaringan distribusinya yang luas, Lautan Luas, yang berkantor pusat di Jakarta, mengoperasikan lima kantor cabang dan tujuh kantor perwakilan yang tersebar di berbagai kota besar di seluruh nusantara.

Sebuah kantor regional ditempatkan di Singapura guna memantau kegiatan perseroan di Tiongkok, Thailand, dan Vietnam. Sebagai informasi, tahun ini PT Lautan Luas Tbk menganggarkan belanja modal sebesar Rp 200 miliar di 2016. Herman Santoso, Operation Director Lautan Luas pernah bilang, capital expenditure tersebut akan dianggarkan jika situasi ekonomi tahun ini lebih baik dari tahun lalu, sesuai pertumbuhan yang ditargetkan pemerintah.”Tahun ini sekitar Rp200 miliar tapi lihat situasi jika kondisi ekonomi tidak bagus seperti tahun lalu capex bisa kurang, paling untuk maintenance sekitar Rp20 miliar. Tapi bisa saja lebih besar kalau situasi ekonominya bagus sekali bisa kami kejar,”ungkapnya.

Menurutnya, anggaran belanja modal yang diestimasikan tersebut diantaranya akan digunakan untuk pembangunan pabrik pemanis atau fruktosa di kawasan industri Cikande, Serang, Banten, yang sempat tertunda akibat pelambatan ekonomi. Selain itu, perseroan juga akan merampungkan penambahan kapasitas produksi pabrik nondaily creamer di Surabaya. Disebutkan, pabrik di Surabaya memiliki kapasitas produksi 21.600 ton per tahun akan menjadi 60.000 ton per tahun setelah ekspansi.

Sumber pendanaan belanja modal tahun ini,  sekitar 50% hingga 70% akan berasal dari pinjaman bank. Sedangkan sisanya bersumber dari kas internal perseroan. Perseroan menjelaskan, perluasaan pabrik di Surabaya untuk produk non daily creamer seperti kue, permen, campuran minuan, kopi itu ditargetkan selesai tahun ini. “Kami memiliki 20 pabrik tapi selain yang di Surabaya belum ada rencana ekspansi kapasitas produksi lagi,”kata Herman Santoso.

Di sisi lain, dia menyebut, untuk menggenjot kinerja perseroan tahun ini pihaknya akan getol menyasar sektor infrastruktur melalui produk kimia untuk bahan kaca. Sebabnya, sektor infrastruktur tahun ini digadang-gadang akan melejit seiring cairnya dana pembangunan dari pemerintah. Selain itu perseroan pun akan giat memperbesar pasar di Indonesia bagian timur. Herman menilai, Indonesia bagian timur memiliki potensi pasar yang besar namun belum maksimal digarap. (bani)

BERITA TERKAIT

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…

Merger dengan Smartfren - EXCL Sebut Baik Bagi Industrti dan Operator

NERACA Jakarta- Wacana soal merger PT XL Axiata Tbk (EXCL) dengan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) kembali menguak, membuat Presiden…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…

Merger dengan Smartfren - EXCL Sebut Baik Bagi Industrti dan Operator

NERACA Jakarta- Wacana soal merger PT XL Axiata Tbk (EXCL) dengan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) kembali menguak, membuat Presiden…