Pendapatan Link Net Tumbuh 12%

NERACA

Jakarta – Selama kuartal pertama tahun 2916, PT Link Net Tbk (LINK) mencatatkan pertumbuhan pendapatan Rp 674 miliar atau mengalami peningkatan sebesar 12% dibandingkan priode yang sama tahun 2015, dan laba bersih sebesar Rp 188 miliar, mengalami peningkatan sebesar 29% dibandingkan kuartal yang sama tahun lalu. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, Senin (2/5).

Irwan Djaja, Direktur Utama LINK menyabut baik atas pencapaian pertumbuhan yang positif. Dirinya mengatakan, ditengah tantangan yang masih dihadapi perseroan pada awal tahun ini, perseroan berhasil menunjukkan pertumbuhan yang menguntungkan. Namun demikian masih banyak yang harus dilakukan. “Walaupun fokus kami tetap pada menambah jumlah pelanggan dan penetrasi atas jaringan yang ada saat ini, kami juga tetap bertekad untuk terus memperluas jangkauan di tiga kota utama kami, dan terus mengembangkan basis pelanggan korporasi dan kontribusinya terhadap keseluruhan pendapatan. Kami tetap yakin akan mencapai target pertumbuhan kami untuk sisa tahun ini.”ujarnya.

Asal tahu saja, perseroan berhasil melewati ambang 1,7 juta rumah terkoneksi (homes passed) pada kuartal pertama 2016 dengan penambahan 40 ribu rumah di tiga kota besar cakupan perseroan yaitu Jabodetabek, Surabaya dan sekitarnya, dan Bandung. Perseroan juga terus melihat adanya permintaan yang kuat untuk paket layanan broadband dan TV berbayar dan telah menambah 32 ribu unit pelanggan (“RGU”/Revenue Generating Units) untuk pelanggan perumahan “Residential”, yang kini telah mencapai 922 ribu unit pelanggan pada akhir Maret 2016.

Disebutkan, rata-rata pendapatan paket layanan broadband dan TV berbayar per user (“ARPU”/Average Revenue per User) tetap pada level premium sebesar Rp 402 ribu. Bisnis korporasi terus menjadi salah satu mesin pertumbuhan yang penting dari Perseroan dan tetap memberikan kontribusi kepada pertumbuhan pendapatan secara keseluruhan diluar lesunya pasar korporasi dan periklanan.

Keuntungan berlanjut atas kinerja operasional (“operational leverages”), efisiensi biaya, dan penguatan mata uang rupiah tetap berkontribusi atas marjin yang kuat pada Kuartal I 2016. Link Net berhasil mencatat marjin laba usaha sebesar 38% dan marjin laba bersih sebesar 28%. Pada tahun ini, perseroan menargetkan kenaikan pendapatan sebesar 15% dibandingkan pencapaian tahun 2015 yang sebesar Rp2,56 triliun. “Kami percaya potensi pertumbuhan yang besar karena tingkat penetrasi pasar saat ini masih rendah sehingga dapat mendukung kinerja perseroan," kata Direktur LINK, Dicky Moechtar.

Sebagai informasi, tercatat sepanjang kuartal pertama tahun ini, perusahaan di bidang teknologi informasi ini telah menyerap dana "capex" sekitar 25% dari yang telah dianggarkan."Serapan 'capex' sudah sebesar 25 persen di kuartal I 2016 untuk memperkuat infrastruktur dengan memperluas jaringan dengan menarik banyak kabel untuk mencakup rumah pelanggan atau 'home passed'. Dana 'capex' itu diambil dari kas internal perseroan," ujar Dicky.

Dia menambahkan bahwa perseroan juga menyasar sektor korporasi berskala usaha kecil dan menengah (UKM). Perseroan mempercayai sektor UKM di Indonesia terus mengalami perkembangan sehingga membutuhkan jaringan IT yang baik."Pasar UKM paling membutuhkan akses data dan internet. Kondisi itu membuka peluang bagi perseroan untuk lebih ekspansif menyasar segmen itu terutama di wilayah Jakarta, Bandung, serta Surabaya. Kita memiliki jaringan kabel yang baik untuk 'broadband'. Produk Link Net menjadi 'driver' kecepatan dan keterjangkauan di pasar Indonesia," ungkapnya.

Dia mengemukakan bahwa per akhir 2015, perseroan telah memiliki lebih dari 1,67 juta "home passed". RGU broadband dan TV berbayar pada akhir tahun 2015 menjadi 890.000, 18% lebih tinggi dibandingkan 755.000 di akhir tahun lalu, sementara rata-rata pendapatan per user (average revenue per user/ARPU) adalah sebesar Rp415.000. (bani)

 

BERITA TERKAIT

Manfaatkan Google Classroom - Agar Hasil Belajar Online Lebih Maksimal

Dunia pendidikan kini banyak memanfaatkan Google Classroom. Aplikasi yang berfungsi untuk membagikan tugas kepada siswa, memulai diskusi dengan siswa, dan…

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Manfaatkan Google Classroom - Agar Hasil Belajar Online Lebih Maksimal

Dunia pendidikan kini banyak memanfaatkan Google Classroom. Aplikasi yang berfungsi untuk membagikan tugas kepada siswa, memulai diskusi dengan siswa, dan…

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…