Catatkan Laba Tumbuh 24,8% - Kinerja Keuangan Indofood Masih Renyah

NERACA

Jakarta – Masih positifnya kinerja emiten di sektor consumer di kuartal pertama, terlihat dari performance kinerja keuangan PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF). Dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin menyebutkan, perseroan mencatatkan kenaikan laba bersih sebesar 24,8% menjadi Rp1,09 triliun pada kuartal I 2016 dari periode sama tahun sebelumnya Rp870,1 miliar.

Direktur Utama dan Chief Executive Officer Indofood, Anthoni Salim bilang, pihaknya senang dapat mengawali tahun ini dengan kinerja yang positif meskipun terkena dampak melemahnya harga komoditas. “Kami akan terus memanfaatkan kekuatan model bisnis yang kami miliki guna menghadapi tantangan dan meraih peluang di tahun 2016 untuk menghasilkan berkelanjutan," ujarnya.

Dia menambahkan, kenaikan kinerja laba itu seiring dengan penjualan bersih konsolidasi yang tumbuh 10 persen pada kuartal I 2016 menjadi Rp16,52 triliun dari Rp15,02 triliun pada periode sama tahun sebelumnya. Dijelaskannya, kenaikan penjualan itu tidak lepas dari kelompok usaha strategis produk konsumen bermerek yang memberikan kontribusi sebesar 52%, bogasari (24%), agribisnis (16%), dan distribusi sebesar 8%.

Tercatat juga, laba usaha Indofood naik 7,4% menjadi Rp1,88 triliun dari Rp1,75 triliun, sedangkan marjin laba usaha turun sedikit menjadi 11,4%. Sementara itu anak usaha perseroan, yakni PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) juga membukukan kinerja positif dengan mencatatkan kenaikan laba bersih sebesar 18,6% menjadi Rp944,8 miliar pada kuartal I 2016 dibandingkan pencapaian pada periode sama tahun sebelumnya Rp796,8 miliar.

Kata Anthoni Salim, ICBP juga mengawali tahun ini dengan baik dan ini memicu perseroan untuk tetap berkomitmen mempercepat pertumbuhan dan melaksanakan berbagai inisiatif organik maupun anorganik guna mendorong kinerja yang baik.

Disebutkan, ICBP membukukan kenaikan penjualan bersih sebesar 12% menjadi Rp8,92 triliun pada kuartal pertama 2016. Kinerja penjualan itu dikontribusi dari divisi mi instan sekitar 66%, dairy (19%), makanan ringan (6%), penyedap makanan (2%), nutrisi & makanan khusus (2%), dan minuman sebesar 5%. Sementara laba usaha tumbuh 31,9% menjadi Rp1,33 triliun dari Rp1,01 triliun, dan marjin laba usaha naik menjadi 14,9%. Sedangkan "core profit" tumbuh 24,1% menjadi Rp969,5 miliar dari Rp781,5 miliar. (bani)

 

BERITA TERKAIT

Manfaatkan Google Classroom - Agar Hasil Belajar Online Lebih Maksimal

Dunia pendidikan kini banyak memanfaatkan Google Classroom. Aplikasi yang berfungsi untuk membagikan tugas kepada siswa, memulai diskusi dengan siswa, dan…

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Manfaatkan Google Classroom - Agar Hasil Belajar Online Lebih Maksimal

Dunia pendidikan kini banyak memanfaatkan Google Classroom. Aplikasi yang berfungsi untuk membagikan tugas kepada siswa, memulai diskusi dengan siswa, dan…

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…