Produksi Baja Krakatau Steel Meleset dari Target

NERACA

Jakarta – Krisis finansial yang menghantam Amerika Serikat dan Eropa juga berdampak buruk pada industri baja nasional. Betapa tidak, dampak krisis AS dan Eropa yang menggerus permintaan baja internasional pada gilirannya turut menghantam sektor produksi baja PT Krakatau Steel (KS) Tbk. Penurunan produksi baja KS yang cukup signifikan membuat pencapaian target produksi baja perusahaan pelat merah tersebut sepanjang 2011 anjlok hingga 13%.

Direktur Pemasaran Krakatau Steel Irvan K Hakim mengakui, managemen KS terpaksa menurunkan produksi baja sepanjang 2011 akibat turunnya permintaan pasar baja dunia.

Menurut Irvan, pada periode Mei hingga Desember tahun ini, penurunan permintaan baja dunia menyebabkan harga di pasar jatuh ke titik terendah.

Dia menjelaskan, KS memperkirakan hanya dapat memproduksi baja 2 juta ton di 2011 atau meleset dari target perseroan sebesar 2,3 juta ton. "Bakal sama dengan tahun lalu. Tahun ini 2 juta-an ton. Targetnya 2,3 juta ton. Jika permintaan turun, kami pun menurunkan kapasitas produksi," kata Irvan di Hotel Gran Melia, Jakarta, Senin (7/11).

Anjloknya permintaan baja dunia membawa harga baja nasional berada di level US$ 700-710 per ton cost and freight (CFR) per ton. Namun Irvan enggan menyebut berapa total penjualan baja perseroan hingga triwulan III-2011, karena masih menunggu laporan perseroan diterima Bapepam-LK. "Saya nggak pegang datanya. Nanti saat di Bapepam-LK, sudah terima saya bicara lagi," ucapnya.

Kendati demikian, lanjutnya, pihaknya percaya permintaan baja kembali naik di awal 2012. Khususnya periode Januari-April 2012, akan ada peningkatan harga yang signifikan. “Kalau tahun depan Januari-April bisa naik lagi US$ 50-60 dollar (per ton),” imbuhnya.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Keuangan Krakatau Steel Sukandar menyampaikan persetujuan pinjaman dalam rangka pembangunan pabrik baja bertanur tinggi (blast furnace) akan dilakukan November ini. Pinjaman US$ 450 juta akan segera diterima perseroan dari beberapa bank dalam pembangunan EPC (Engineering Procurement Contract). "Kami harapkan approval untuk pinjaman tersebut di bulan November ini," ujarnya.

Itulah sebabnya, managemen KS menyerahkan request for proposal (RFP) kepada beberapa bank lokal dan asing terkait pinjaman tersebut. Besar harapan KRAS, pihak China untuk segera menyetujui proposal tersebut. Pabrik Blast Furnace rencananya memiliki kapasitas 1,2 juta ton, dengan rencana pembangunan selesai di triwulan I-2014. Pabrik yang akan dibangun ini dilengkapi dengan berbagai fasilitas pendukungnya termasuk sintering plant, coke oven plant, iron ore material handling system, hot metal handling, dan lain-lain.

Lebih lanjut, menurut Sukandar, pabrik baru tersebut juga berlokasi di Cilegon. Pabrik ini akan melengkapi unit pengolahan besi yang sudah ada yaitu direct reduction, yang selama ini berbahan bakar gas. Nilai investasi pabrik ini diperkirakan mencapai Rp 5,92 triliun. "Ground breaking-nya masih belum kami tentukan. Nantilah, bukan tahun ini kok," beber Sukandar.

BERITA TERKAIT

PIS Siap Jadi Agregator Transportasi dan Logistik CCS

NERACA Jerman – PT Pertamina International Shipping (PIS) memaparkan sejumlah strategi dan kesiapan perusahaan untuk dekarbonisasi di Indonesia, salah satunya…

Tingkatkan Ekspor, 12 Industri Alsintan Diboyong ke Maroko

NERACA Meknes – Kementerian Perindustrian memfasilitasi sebanyak 12 industri alat dan mesin pertanian (alsintan) dalam negeri untuk ikut berpartisipasi pada ajang bergengsi Salon International de l'Agriculture…

Hadirkan Profesi Dunia Penerbangan - Traveloka Resmikan Flight Academy di KidZania Jakarta

Perkaya pengalaman inventori aktivitas wisata dan juga edukasi, Traveloka sebagai platform travel terdepan se-Asia Tenggar hadirkan wahana bermain edukatif di…

BERITA LAINNYA DI Industri

PIS Siap Jadi Agregator Transportasi dan Logistik CCS

NERACA Jerman – PT Pertamina International Shipping (PIS) memaparkan sejumlah strategi dan kesiapan perusahaan untuk dekarbonisasi di Indonesia, salah satunya…

Tingkatkan Ekspor, 12 Industri Alsintan Diboyong ke Maroko

NERACA Meknes – Kementerian Perindustrian memfasilitasi sebanyak 12 industri alat dan mesin pertanian (alsintan) dalam negeri untuk ikut berpartisipasi pada ajang bergengsi Salon International de l'Agriculture…

Hadirkan Profesi Dunia Penerbangan - Traveloka Resmikan Flight Academy di KidZania Jakarta

Perkaya pengalaman inventori aktivitas wisata dan juga edukasi, Traveloka sebagai platform travel terdepan se-Asia Tenggar hadirkan wahana bermain edukatif di…