Bank Permata Targetkan Pertumbuhan Kredit 10%

 

 

NERACA

 

Jakarta - PT Bank Permata Tbk menargetkan pertumbuhan kredit pada tahun 2016 sekitar 10 persen dengan fokus penyaluran ke sektor-sektor yang menjadi prioritas pemerintah dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). "Kita akan mendorong dan membantu pertumbuhan ekonomi dengan berkontribusi di sektor-sektor prioritas yang telah ditentukan oleh pemerintah dan OJK. Kita akan masuk ke sektor infrastruktur dan industri penunjangnya," ujar Direktur Utama Bank Permata Roy Arman Arfandy di Jakarta, Kamis (4/2).

Menurut Roy Arman, dengan turut mendukung sektor infrastruktur maka diharapkan dapat mendorong perekonomian domestik pada tahun 2016 ini menjadi lebih baik dibandingkan pencapaian tahun sebelumnya yang di bawah lima persen. "Sudah mulai ada indikasi perbaikan ekonomi pada tahun ini seiring dengan proyek-proyek infrastruktur yang sudah mulai jalan. Membaiknya infrastruktur diharapkan bisa memberikan efek domino ke sektor lainnya," katanya.

Ia menambahkan bahwa pihaknya juga akan terus melanjutkan untuk menyalurkan kredit ke sektor maritim dan konsumsi domestik seperti makanan dan minuman. "Sektor maritim sudah masuk sejak tahun lalu meski belum banyak dan kita akan kembangkan. Namun, secara umum kredit kami cukup terdiversifikasi," katanya.

Roy Arman Arfandy menambahkan bahwa likuiditas pasar keuangan di dalam negeri juga masih cukup baik sehingga memungkinkan perseroan untuk mendorong penyaluran kredit lebih baik dari target pada tahun 2016 ini. "Sumber pendanaan masih memungkinkan seiring dengan likuiditas pasar masih baik sehingga kami percaya ketika kita butuh menaikan jumlah pertumbuhan kredit, likuiditas dari pasar masih bisa membantu kita," katanya.

Hingga kuartal III/2015, Bank Permata mencatat pendapatan operasional (konsolidasi dan tidak diaudit) dalam periode sembilan bulan meningkat 19% year-on-year (yoy) menjadi Rp6,34 triliun dari Rp5,32 triliun. Kendati pendapatan operasional mengalami peningkatan, perseroan mencatat laba bersih setelah pajak sebesar Rp938 miliar atau turun 24% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Direktur Keuangan Bank Permata Sandeep Jain mengatakan kuartal III/2015 adalah masa yang sulit mengingat industri perbankan menghadapi dinamika tantangan berupa pertumbuhan ekonomi yang lebih lambat, penurunan tingkat konsumsi dan ketidakpastian geopolitik dan ekonomi makro. "Kinerja kami dipengaruhi oleh penurunan kualitas aset sehingga kami membukukan beban pencadangan kredit (loan impairment charges) yang lebih tinggi sebagai akibat dari penurunan dalam siklus ekonomi," ucapnya, beberapa waktu lalu.

Kondisi ekonomi makro yang penuh tantangan terus berdampak pada kualitas aset perseroan sehingga menyebabkan peningkatan berlanjut pada rasio NPL gross dan net masing-masing menjadi 2,50% dan 1,33% pada 30 September 2015 dari 1,44% dan 0,75% di tahun sebelumnya. Beban pencadangan (provision expense) naik 226% y-o-y menjadi Rp1,64 triliun. Situasi ini diperkirakan akan terus berlanjut pada kuartal keempat.

Bank Permata telah menanggapi kondisi ini dengan mengelola neraca secara hati-hati. Total aset per 30 September 2015 mencapai Rp194 triliun, naik hanya 5% y-o-y dari Rp185 triliun pada tahun sebelumnya, terutama didorong oleh pertumbuhan kredit secara konservatif sebesar hanya 2% y-o-y menjadi Rp133 triliun.

Pertumbuhan kredit ini didorong oleh segmen kredit otomotif di bawah program joint finance, bisnis UKM dan local serta middle market corporates. Dari sisi dana pihak ketiga tercatat tumbuh sebesar 2% y-o-y menjadi Rp151 triliun, sehingga menghasilkan rasio simpanan terhadap pinjaman yang stabil di level 88%.

 

BERITA TERKAIT

TASPEN Optimalkan Srikandi TASPEN untuk Jadi Penggerak Finansial

TASPEN Optimalkan Srikandi TASPEN untuk Jadi Penggerak Finansial NERACA Jakarta - Dalam memperingati Hari Kartini 2024, PT Dana Tabungan dan…

Bank Muamalat Rilis Kartu Debit Nirsentuh untuk Jemaah Haji

Bank Muamalat Rilis Kartu Debit Nirsentuh untuk Jemaah Haji NERACA  Jakarta – PT Bank Muamalat Indonesia Tbk merilis fitur terbaru…

Token fanC Resmi Diperdagangkan di Indonesia

Token fanC Resmi Diperdagangkan di Indonesia NERACA Jakarta - Token fanC aset kripto baru akan resmi diperdagangkan di Indonesia. Token…

BERITA LAINNYA DI Jasa Keuangan

TASPEN Optimalkan Srikandi TASPEN untuk Jadi Penggerak Finansial

TASPEN Optimalkan Srikandi TASPEN untuk Jadi Penggerak Finansial NERACA Jakarta - Dalam memperingati Hari Kartini 2024, PT Dana Tabungan dan…

Bank Muamalat Rilis Kartu Debit Nirsentuh untuk Jemaah Haji

Bank Muamalat Rilis Kartu Debit Nirsentuh untuk Jemaah Haji NERACA  Jakarta – PT Bank Muamalat Indonesia Tbk merilis fitur terbaru…

Token fanC Resmi Diperdagangkan di Indonesia

Token fanC Resmi Diperdagangkan di Indonesia NERACA Jakarta - Token fanC aset kripto baru akan resmi diperdagangkan di Indonesia. Token…