DSNG Tuntaskan Buyback Rp 78,19 Miliar

NERACA

Jakarta - PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) telah merealisasikan pembelian kembali (buyback) sebesar Rp 78,19 miliar. Direktur Utama DSNG, Djojo Boentoro, mengatakan perseroan melakukan buyback saham sebanyak 128.013.600 lembar. "Pembelian kembali tersebut dilakukan selama periode transaksi 8 September - 31 Januari 2016," ujarnya dalam siaran persnya di Jakarta, Rabu (3/2).

Djojo bilang, pembelian kembali saham tersebut dilakukan dengan harga rata-rata Rp 609,61 per saham. Adapun total dana yang telah diserap untuk buyback tersebut sekitar 78% dari anggaran maksimal yang disiapkan perseroan. DSNG menyiapkan dana untuk buyback sebesar Rp100 miliar untuk periode 8 September 2015-7 Desember 2015 dan telah diperpanjang periodenya dari 8 Desember 2015 sampai dengan 7 Maret 2016.

Aksi buyback ini dilakukan di tengah kondisi pasar yang berfluktuasi secara signifikan. Tahun lalu, produksi minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) perseroan tumbuh sebesar 4,2% menjadi 407.000 ton. Paulina Suryanti, Corporate Secretary PT Dharma Satya Nusantara Tbk pernah bilang,  pertumbuhan produksi dapat dicapai perseroan kendati terjadi musim kering pada semester II/2015."Kenaikan produksi tersebut disebabkan oleh meningkatnya jumlah tandan buah segar (TBS) yang diproses Perseroan selama 2015 lalu," ujarnya.

Sepanjang 2015, paparnya, DSNG memanen 1,35 juta ton TBS dari kebun inti. Jumlah tersebut naik 7,5% dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat 1,26 juta ton. Adapun total TBS yang diproses mencapai 1,73 juta ton atau naik 5,5% dibandingkan2014 yang mencapai 1,64 juta ton."Perseroan juga berhasil mempertahankan tingkat ekstraksi minyak sawit pada level 23,6% pada 2015, meskipun turun tipis dibandingkan2014 yang mencapai 23,9%,"kata Paulina.

Kendati tingkat ekstraksi turun, tingkat fatty acid minyak sawit DSNG justru membaik dari 2,93% menjadi 2,57%. Dari sisi penjualan, jumlah CPO yang dijual perseroan mencapai 410.000 ton atau naik 3,9% dibandingkan penjualan 2014 dengan harga rata-rata CPO sekitar Rp6,86 juta per ton."Harga turun sekitar 17,1% dibandingkan harga rata-rata CPO pada 2014 yang mencapai Rp8,27 juta per ton," ujarnya.

Paulina menambahkan sampai dengan Desember 2015, total lahan tertanam DSNG mencapai 90.083 hektare, dengan 69.291 ha berasal dari lahan kebun inti dan sisanya berasal dari kebun plasma. Dari jumlah tersebut, sekitar 58.044 ha merupakan kebun yang sudah menghasilkan dengan rata-rata usia mencapai 6,6 tahun. Perseroan bakal membangun pabrik kepala sawit di Kalimantan Barat. Pabrik tersebut akan memiliki kapasitas 60 ton per jam.

Disebutkan, untuk pembangunan pabrik tersebut menginvestasikan dana sekitar US$ 16 juta sampai US$ 18 juta. Dimana sumber pendanaannya berasal dari pinjaman sebesar 80% dan 20% kas internal. (bani)

BERITA TERKAIT

BI Rate Bakal Turun - Pasar Otomotif dan Mobil Bekas Masih Bisa Tumbuh

NERACA Jakarta – Meski pasar otomotif dalam negeri tengah lesu, PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia memprediksi industri tersebut dapat membaik…

Pasar Saham Masih Jadi Pilihan Jangka Panjang

NERACA Jakarta - Capital Sensitivity Analysis Index atau CSA Index menyebut pasar saham masih menjadi pilihan untuk investasi jangka panjang…

Jasa Marga Cetak Laba Bersih Rp585,92 Miliar

NERACA Jakarta – Kuartal pertama 2024, PT Jasa Marga (Persero) Tbk. (JSMR) meraup laba bersih sebesar Rp585,92 miliar. Jumlah tersebut…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

BI Rate Bakal Turun - Pasar Otomotif dan Mobil Bekas Masih Bisa Tumbuh

NERACA Jakarta – Meski pasar otomotif dalam negeri tengah lesu, PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia memprediksi industri tersebut dapat membaik…

Pasar Saham Masih Jadi Pilihan Jangka Panjang

NERACA Jakarta - Capital Sensitivity Analysis Index atau CSA Index menyebut pasar saham masih menjadi pilihan untuk investasi jangka panjang…

Jasa Marga Cetak Laba Bersih Rp585,92 Miliar

NERACA Jakarta – Kuartal pertama 2024, PT Jasa Marga (Persero) Tbk. (JSMR) meraup laba bersih sebesar Rp585,92 miliar. Jumlah tersebut…