Pensiun Dinikan 23 Ribu Karyawan - Bisnis Tambang UNTR Makin Suram

NERACA

Jakarta – Melorotnya harga komoditas dunia, termasuk harga batu bara memberikan dampak signifikan terhadap kinerja keuangan PT United Tractors Tbk (UNTR) yang ikut melorot pula. Bahkan anak usaha dari PT Astra Internasional Tbk (ASII) harus mengambil keputusan pahit untuk melakukan penyesuaian terhadap kapasitas produksi yang berdampak pada pemangkasan jumlah tenaga kerja seiring dengan menurunnya produksi tambang perseroan.

Emiten yang bergerak di bidang jasa kontraktor penambangan dan pertambangan batu bara ini dipaksa untuk mengecangkan ikat pinggang seiring dengan kelamnya industri tambang saat ini yang belum pulih juga harganya. Dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin, Direktur UNTR, Iwan Hadiantoro bilang, untuk penyesuaian tenaga kerja perseroan memiliki beberapa pilihan seperti, pengaturan waktu kerja, lalu tidak memperpanjang kontrak yang telah habis masa kontraknya."Kami juga ada program pengunduran diri secara sukarela atau voluntary resignation." ujarnya. 

Menurut Iwan, program pengunduran diri secara sukarela yang diberikan perseroan ini telah berakhir dan ditutup pada akhir tahun 2015 lalu. Namun demikian, rencana perseroan dan grup perusahaan tersebut tidak akan mempengaruhi kelangsungan usaha. Soal opsi pengunduran diri secara sukarela untuk efisiensi, UNTR kabarnya harus merumahkan karyawannya sekitar 1.500 dari 23,000 karyawan di sektor pertambangan.

Menanggapi isu tersebut, Sekretaris perusahan UNTR, Sara K Lubis mengatakan, itu hanya estimasi. Pasalnya, perseroan tidak menyebutkan jumlah resmi angkanya. Namun yang pasti, lanjut Sara, persentasenya kecil dan jumlahnya tidak bisa sebutkan. “Untuk yang kontrak, itu bervariasi jatuh temponya. Jadi, apabila jatuh tempo tidak diperpanjang lagi.”jelasnya.

Dirinya juga menegaskan, pengurangan karyawan lumrah terjadi di industri komoditas dan opsi ini adalah pilihan terbaik bagi semua pihak baik dari segi karyawan maupun perusahaan ditengah anjloknya harga komoditas dunia, seperti sektor pertambangan. “Perlu dilihat ini lumrah terjadi di industri komoditi, tujuannya 'win-win solution', Jadi dari sisi perusahaan tetap tercapai efisen yang bagus, dari segi karyawan yang mengundurkan diri positif bagi mereka karena secara moral lebih baik mengambil penawaran, dibandingkan dirumahkan saja," kata Sara. 

Tahun ini, UNTR tidak mematok target bisnis cukup agresif. Bahkan perseroan memproyeksikan penurunan 10% produksi batubara dan penurunan 15% overburden anak usaha PT Pamapersada Nusantara. Menurut manajemen UNTR, target penurunan produksi 10% dianggap tepat. UNTR juga menurunkan target penjualan alat berat dari 2.100 unit pada tahun lalu menjadi 2.000 unit pada tahun ini.

Analis Mandiri Sekuritas, Ariyanto Kurniawan pernah bilang, manajemen UNTR kini sulit melakukan negosiasi dengan menaikkan tarif kontrak kepada produsen batubara. Hal itu menyebabkan target margin kotor lebih rendah untuk Pamapersada. Selain itu, perseroan masih melanjutkan program efisiensi untuk menahan dampak penurunan tarif kontrak. Salah satu langkah efisiensi adalah menggelar program pensiun dini untuk 1.500 karyawan dari total keseluruhan 23.000 karyawan. "Dengan asumsi Rp 300 juta hingga Rp 500 juta per karyawan, potensi beban satu waktu dari program pensiun dini antara Rp 450 miliar hingga Rp 750 miliar atau 7%-11% dari laba bersih tahun 2015 yang diprediksi konsensus di angka Rp 6,6 triliun,"kata Ariyanto. (bani)

BERITA TERKAIT

Manfaatkan Google Classroom - Agar Hasil Belajar Online Lebih Maksimal

Dunia pendidikan kini banyak memanfaatkan Google Classroom. Aplikasi yang berfungsi untuk membagikan tugas kepada siswa, memulai diskusi dengan siswa, dan…

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Manfaatkan Google Classroom - Agar Hasil Belajar Online Lebih Maksimal

Dunia pendidikan kini banyak memanfaatkan Google Classroom. Aplikasi yang berfungsi untuk membagikan tugas kepada siswa, memulai diskusi dengan siswa, dan…

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…