Minta Laporan Diaudit - BEI Mengendus Kejanggalan di SIAP

NERACA

Jakarta –Dinilai janggal, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) meminta manajemen PT Sekawan Intipratama Tbk (SIAP) untuk memberikan penjelasan terkait perubahan penyajian laporan keuangan periode Juni 2015 dan September 2015. Menurut Direktur Penilaian Perusahaan BEI Samsul Hidayat, perubahan penyajian laporan keuangan tersebut dinilai janggal sehingga perlu dilakukan audit.”Kami tunggu penjelasan dari SIAP soal adanya perbedaan nilai aset. Info belum komplit. Belum ada jawaban dari mereka,"ungkapnya di Jakarta, Senin (21/12).

Data penyajian laporan keuangan Juni 2015 SIAP yang disampaikan ke BEI, perseroan menyajikan laporan keuangan menggunakan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) tahun 2013. Dalam laporan tersebut, total aset perseroan Rp 4.973.895.848.000 atau sekitar Rp 4,9 triliun. Dari total aset tersebut, pos Goodwill yang di dalamnya terdapat hasil akuisisi dari entitas anak RITS Venture Limited tercatat sebesar Rp 4,79 triliun.

Lalu, dalam penyajian laporan keuangan September 2015, SIAP dengan tanpa memberikan informasi, mengubah penyajian laporan keuangan menggunakan PSAK 2009 sehingga total aset berubah drastis menjadi hanya Rp 307.935.822.000 atau sekitar Rp 307 miliar. Pos Goodwill pun berkurang menjadi hanya Rp 119 miliar. Terkait hal itu, BEI perlu mempertanyakan kejelasana atas laporan keuangan yang disajikan.
Sebelumnya, BEI telah menghentikan perdagangan (suspensi) saham SIAP pada 2 November 2015 dalam rangka "cooling down" sehubungan dengan penurunan harga kumulatif yang signifikan sebesar 46,81 persen menjadi Rp125 per lembar. Kemudian, pada 3 November 2015 suspensi saham SIAP kembali dibuka. Namun, pada 9 November 2015, BEI kembali melakukan suspensi terhadap saham SIAP karena mengalami pelemahan lebih dalam hingga ke posisi Rp83 per lembar pada 6 November 2015. Otoritas pasar modal mengindikasi ada gagal bayar transaksi (settlement) di pasar negosiasi oleh nasabah perusahaan sekuritas.

Lalu, pada 11 November 2015, BEI menghentikan aktivitas perdagangan terhadap PT Danareksa Sekuritas, PT Reliance Securities Tbk, dan PT Millenium Danatama Sekuritas karena dinilai lalai menjalankan prosedur pengendalian internal dalam kegiatan operasional perusahaan. Namun pada 12 November 2015, BEI kembali mengizinkan tiga perusahaan sekuritas itu kembali melakukan aktivitas perdagangan efeknya setelah melakukan perbaikan yang diminta.

Selama proses pemeriksaan atas transaksi saham SIAP, pada 23 November 2015 tiga anggota Direksi PT Sekawan Intipratama Tbk mengajukan pengunduran diri dari jabatannya. Ketua Asosiasi Analis Efek Indonesia (AAEI), Haryajid Ramelan pernah bilang, kasus transaksi semu SIAP menjadi gambaran bila OJK dan BEI tidak sigap dalam mengawasi perdagangan di pasar saham yang melibatkan tiga broker dan merugikan dana investor mencapai Rp 400 miliar.”BEI dan OJK tidak bisa dinilai lalai. Tapi lambat antisipasinya. Padahal broker dan investor bisa mencari lubang di sistem yang ada. Mereka selalu cari kelemahan sistem," ujarnya. (bani)

BERITA TERKAIT

Berdayakan UMKM Perempuan - BCA Syariah Pilih Tiga Peserta Terbaik Program BigSista

Bantu pemberdayaan ekonomi perempuan, PT Bank BCA Syariah (BCA Syariah)  memberikan pendampingan dan pengembangan kapasitas bagi pelaku UMKM. Selama kurun…

Dorong Pertumbuhan Bisnis - Mitrabara Adiperdana Siapkan Belanja Modal US$11,50 Juta

Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT Mitrabara Adiperdana Tbk (MBAP) menganggarkan belanja modal dan investasi tahun ini sebesar US$ 57,84 juta atau…

BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN menyatakan tidak ada dana nasabah yang hilang di perseroan. Hal itu menjawab…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Berdayakan UMKM Perempuan - BCA Syariah Pilih Tiga Peserta Terbaik Program BigSista

Bantu pemberdayaan ekonomi perempuan, PT Bank BCA Syariah (BCA Syariah)  memberikan pendampingan dan pengembangan kapasitas bagi pelaku UMKM. Selama kurun…

Dorong Pertumbuhan Bisnis - Mitrabara Adiperdana Siapkan Belanja Modal US$11,50 Juta

Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT Mitrabara Adiperdana Tbk (MBAP) menganggarkan belanja modal dan investasi tahun ini sebesar US$ 57,84 juta atau…

BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN menyatakan tidak ada dana nasabah yang hilang di perseroan. Hal itu menjawab…