ASF Targetkan Pembiayaan Konservatif

Perusahaan pembiayaan kendaraan, PT Astra Sedaya Finance (ASF) menargetkan pembiayaan kendaraan bermotor pada tahun depan sebesar Rp 22 triliun, atau stagnan dari target tahun ini yang diperkirakan berada di level tersebut.”Tahun depan tidak jauh dengan tahun ini yang diperkirakan hanya Rp 21 triliun sampai Rp 22 triliun," ‎Direktur PT Astra Sedaya Finance, Samuel Manasseh di Bogor akhir pekan lalu.

Menurut Samuel, ASF tidak menargetkan pertumbuhan pada tahun depan karena pasar otomotif diperkirakan masih akan terbatas produksinya, terlebih kondisi makro ekonomi belum stabil dan daya beli masyarakat yang rendah.

Sementara untuk memenuhi target pembiayaan tersebut, Samuel mengaku, pendanaan akan datang dari penerbitan obligasi dan pinjaman perbankan. Namun, tahun depan utang akan bersumber dari dalam negeri."Nanti mayoritas dari obligasi lokal, tidak global bond. Perbankan juga dari lokal saja karena lebih murah bunganya dan biayanya. Obligasi mungkin pada kuartal II 2015, akan diterbitkan," ucapnya.

Kata Samuel, tingkat suku bunga acuan Bank Indonesia alias BI Rate tak terlalu besar terhadap bisnis pembiayaan, justru kondisi makroekonomi domestik yang paling berdampak signifikan. “Faktor utama dari industri ini adalah makroekonomi. Jika kondisi ekonomi sedang mengalami penurunan ada potensi pelemahan daya bayar konsumer,” kata Samuel.

Menurut dia, bila kondisi ekonomi sedang tak baik maka konsumer dalam mengembalikan kreditnya akan terganggu. “Tadinya pembayaran berjalan baik, tapi kemudian cenderung tersendat atau macet. Ini bukan hanya terjadi di industri pembiayaan saja, juga terjadi di sektor riil juga,” ungkap dia.

Dalam konteks seperti di atas, dia sa­ngat berharap kondisi ekonomi domestik akan kembali pulih. Se­hing­ga, daya beli masyarkat ter­angkat. Dirinya berharap ada perbaik­an ekonomi di tahun depan pada semester kedua. (bani)

BERITA TERKAIT

Laba Bersih BFI Finance Menyusut 28,9%

Di kuartal pertama 2024, PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN) mencatatkan laba bersih Rp361,46 miliar atau turun 28,9% dibanding priode…

MPX Logistics Bagi Dividen Final Rp3 Miliar

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT MPX Logistics International Tbk. (MPXL) memutuskan pembagian dividen final Rp3 miliar dan perombakan…

Hartadinata Targetkan Pendapatan Naik 48%

Tahun ini, PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) menargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar 48% Rp18,9 triliun dan laba bersih tumbuh 39,34% menjadi…

BERITA LAINNYA DI

Laba Bersih BFI Finance Menyusut 28,9%

Di kuartal pertama 2024, PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN) mencatatkan laba bersih Rp361,46 miliar atau turun 28,9% dibanding priode…

MPX Logistics Bagi Dividen Final Rp3 Miliar

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT MPX Logistics International Tbk. (MPXL) memutuskan pembagian dividen final Rp3 miliar dan perombakan…

Hartadinata Targetkan Pendapatan Naik 48%

Tahun ini, PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) menargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar 48% Rp18,9 triliun dan laba bersih tumbuh 39,34% menjadi…