Lulusan PT Indonesia Harus Kompeten Hadapi MEA

NERACA

Maumere, Flores - Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir mengungkapkan lulusan perguruan tinggi di Indonesia harus kompeten agar dapat bersaing dengan lulusan dari negara lain, menyusul diterapkannya Masyarakat Ekonomi Eropa (MEA) tahun depan.

“Kompetensi tersebut harus dilakukan untuk lulusan yang bersifat profesi seperti akuntan, dokter, dokter gigi, insinyur dan masih banyak lainnya," kata Nasir dalam Wisuda Universitas Nusa Nipa (Unipa) di Maumere, Flores, Jumat (27/11).

Pada acara wisuda tersebut, Menristek Dikti menyampaikan kuliah umum. Nasir juga mengunjungi Politeknik Christo Re dan Replika Bethlehem, tempat ziarah di Nele, Kabupaten Sikka. 

Dia mengatakan lulusan lain yang juga membutuhkan kompetensi adalah ilmu hukum, arsitek, perawat. "Kompetensi penting agar kita dapat bersaing," ujarnya dalam keterangan tertulisnya yang diterima Neraca, Minggu (29/11).  

Bagi para sarjana baru, menurut Nasir, agar dapat mengisi tenaga kerja di Indonesia, setiap orang harus ikhlas. "Ikhlas dalam menjalankan pekerjaan itu penting. Jangan berpikir untuk mendapatkan posisi atau mengejar suatu posisi," jelasnya.

Untuk kasus Indonesia, tenaga kerja terdidik tidak lebih dari 5 persen.  "Kalau digabung dengan program D1 dan D2 bisa mencapai 15 persen. Bayangkan betapa kecilnya lulusan pendidikan tinggi di Indonesia," ucapnya.

Menristek Dikti itu  mencontohkan dirinya tidak pernah berencana untuk menduduki jabatan tertentu. "Saya hanya ikhlas saja menjalani kerja, tidak berpikir mau jadi apa."

Menteri Nasir juga mengungkapkan Kemenristek Dikti telah berhasil mengembangkan rekayasa genetika di bidang pengembangbiakan sapi.

"Sapi Bali, umumnya punya bobot 250 kilo. Dengan rekayasa genetika, sapi Bali bisa mencapai bobot 500 kilo," jelasnya.

Gelar Kehormatan

Sebelumnya Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Indonesia, Prof. Dr. H. Mohamad Nasir, dianugerahi gelar Doktor Honoris Causa di bidang pendidikan dari Universiti Sains Malaysia (USM), Penang, Malaysia. 

Wakil Rektor USM, Prof. Dato' Dr. Omar Osman, mengatakan selain Menristek Dikti,  gelar Doktor Honoris Causa (DR HC) di bidang pendidikan tersebut juga dianugerahkan kepada Dr. Prabhakar Basaprabhu Kore,  Ketua KLE Masyarakat India (Chairman of KLE Society India), di Penang, Malaysia, pada Selasa (17/11).  Gelar doktor kehormatan tersebut dianugerahkan bertepatan dengan sidang tahunan ke-52 Universiti Sains Malaysia (USM). 

Selain kedua tokoh itu, menurut Prof. Dato' Dr. Omar Osman, Wakil Rektor dan Presiden Universitas Taylor Prof. Dato' Dr. Hassan Said juga dianugerahi gelar Profesor Emeritus atas sumbangsihnya yang sangat besar di bidang pendidikan di USM selama ini.

Prof. Dato' Dr. Omar Osman menjelaskan sidang pertama  penganugerahan gelar tersebut dilakukan oleh Paduka Yang Mulia Raja Perlis yang juga Rektor USM, Yang Mulia Tuanku Syed Sirajuddin ibni Al-Marhum Tuanku Syed Putra Jamalullail, bersamaan dengan wisuda bagi 376 orang sarjana universitas itu. 

"Selama ini USM telah berhasil meluluskan lebih dari 100.000 orang sarjana dari berbagai bidang keilmuan," tutur Prof. Dato' Dr. Omar Osman. 

Untuk tahun 2015, lanjutnya, USM berhasil mewisuda 592 orang doktor (Ph.D). "Ini benar-benar membanggakan dan kami akan terus berusaha keras melanjutkan tradisi ini dengan baik," ujarnya.

Dalam konferensi pers berkaitan dengan Sidang Tahunan ke-52 USM, Prof. Dato' Dr. Omar Osman menjelaskan pada kesempatan itu juga diperkenalkan lulusan terbaik USM.

Pada acara itu hadir juga Deputi Wakil Rektor bidang Akademik dan Masalah-masalah Internasional Prof. Dato' Dr Ahmad Shukri Mustapa Kamal, Deputi Wakil Rektor bidang Riset dan Inovasi Prof. Dato' Dr. Muhamad Jantan, Panitera USM Siti Zubaidah A. Hamid dan petinggi  USM lainnya.

Di antara para lulusan yang hadir adalah penerima penghargaan Gold Medal Award Yiauw Diing Sheng--sarjana di bidang Mechanical Engineering.  Selain itu, ada dua penerima Royal Academic Award dari the Council of Rulers Malaysia, Ahmad Faiz Bin Azar, sarjana teknik sipil dan Chiam Swin Haur, sarjana manajemen. mohar

BERITA TERKAIT

UU Perampasan Aset dan BLBI Jadi PR Prabowo-Gibran

Presiden dan Wakil Presiden (Wapres) terpilih, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka harus melanjutkan agenda pemberantasan korupsi yang sudah dicanangkan…

Kementan Gandeng Polri Tingkatkan Ketahanan Pangan

NERACA Jakarta - Kementerian Pertanian (Kementan) menggandeng Polri dalam upaya meningkatkan ketahanan pangan dan mewujudkan swasembada pangan seperti yang terjadi…

Remotivi: Revisi UU Penyiaran Ancam Kreativitas di Ruang Digital

NERACA Jakarta - Lembaga studi dan pemantauan media Remotivi menyatakan revisi Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2022 Tentang Penyiaran, dapat mengancam…

BERITA LAINNYA DI Hukum Bisnis

UU Perampasan Aset dan BLBI Jadi PR Prabowo-Gibran

Presiden dan Wakil Presiden (Wapres) terpilih, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka harus melanjutkan agenda pemberantasan korupsi yang sudah dicanangkan…

Kementan Gandeng Polri Tingkatkan Ketahanan Pangan

NERACA Jakarta - Kementerian Pertanian (Kementan) menggandeng Polri dalam upaya meningkatkan ketahanan pangan dan mewujudkan swasembada pangan seperti yang terjadi…

Remotivi: Revisi UU Penyiaran Ancam Kreativitas di Ruang Digital

NERACA Jakarta - Lembaga studi dan pemantauan media Remotivi menyatakan revisi Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2022 Tentang Penyiaran, dapat mengancam…