Green Business & Green Technology - Perguruan Tinggi Didorong untuk Sadar Lingkungan

Belum lama ini, Universitas Budi Luhur menggelar seminar nasional multidisiplin ilmu 2015 dengan diskusi panel bertajuk “Pengembangan Green Business dan Green Technology Berkelanjutan”. Maklum tren industri yang menekankan keuntungan harus diimbangi dengan green business dan green technology.

“Sekarang harus diubah perspektifnya menjadi green business dan green technology agar alam terus berkesinambungan,'' kata mantan Menteri Lingkungan Hidup Sonny Keraf disela-sela seminar.

Sebab, menurut dia, industri yang lebih mengedepankan keuntungan semata, hanya akan bertahan sesaat. Sebaliknya, mereka yang mengedepankan kepedulian terhadap lingkungan akan bersifat berkelanjutan.

''Itu artinya, keuntungan sebenarnya konsekuensi yang bakal didapatkan oleh industri atau perusahaan yang mengedepankan green business,'' ucapnya.

Apalagi sekarang ini banyak masyarakat Indonesia yang membutuhkan produk atau jasa yang ramah pada lingkungan. Sehingga mau tak mau industry harus menyesuaikan dengan permintaan masyarakat Indonesia.

''Karena itu, ke depan industri yang mengutamakan green business dan green technology lah yang akan memenangkan persaingan, sebab masyarakat akan memilih produk yang ramah lingkungan,'' ujar dia lagi.

Mantan Dirjen Unesco untuk Indonesia Tresna Dermawan Kunaefi, yang juga jadi pembicara di seminar tersebut mengatakan selain peran industri dan perguruan tinggi dalam menjaga alam dan lingkungan, masyarakat dan pemerintah daerah juga perlu dilibatkan dalam mempertahankan nilai-nilai kearifan lokal saat sebuah industri masuk ke lingkungan mereka.

''Dengan demikian, bisa membendung laju kerusakan lingkungan yang mungkin bakal dilakukan oleh pihak industri di lingkungan sekitar mereka,'' ujarnya.

Sementara itu, Ketua Yayasan Pendidikan UBL Kasih Hanggoro menyebutkan Universitas Budi Luhur hingga kini tetap konsisten dalam hal menjaga alam dan lingkungan. Hal itu dibuktikan dengan digalakkannya penulisan jurnal ilmiah berwawasan lingkungan.

Hal itu diamini Rektor UBL Prof Suryo Hapsoro Tri Utomo, menurut dia UBL seperti universitas lain yang juga peduli lingkungan. Apalagi saat ini siu lingkungan sangat massif diperdengarkan. Buktinya, saat ini terdapat banyak makalah yang masuk pada seminar nasional bertema lingkungan kali ini menunjukkan ada kepedulian perguruan tinggi pada lingkungan.

''Ada 140 makalah yang masuk, dan hanya 111 yang lolos untuk dipresentasikan pada diskusi panel dalam seminar nasional multidisiplin ilmu tahunan ini,'' ujarnya.

Karenanya, Suryo akan mendorong dosen dan mahasiswa agar menghasilkan karya ilmiah berupa jurnal, termasuk bertema lingkungan. Tetapi dia saat ini tengah menggalakkan jurnal ilmiah online. Sebab, pada 1 April 2016, Kemenristek Dikti mewajibkan penelitian di perguruan tinggi harus sudah berbentuk online. [ahm]

BERITA TERKAIT

Wisuda dan Dies Natalis ke 63, Rektor Moestopo : Terapkan Integritas, Profesionalisme dan Entrepreneurship Dalam Dunia Profesi

NERACA Jakarta – Universitas Moestopo Beragama menggelar wisuda dan Dies Natalis ke 63 di Jakarta Convention Centre (JCC) pada Selasa…

Mempersiapkan Perlengkapan Sebelum Masuk Sekolah

  Perlengkapan sekolah adalah hal yang sangat penting untuk disiapkan setelah libur panjang, salah satunya setelah libur Lebaran. Banyak persiapan yang perlu…

Blokir Game yang Memuat Unsur Kekerasan

  Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) kembali mengungkapkan pandangannya terkait game-game yang sering dimainkan kalangan anak-anak. Menurut lembaga tersebut, sudah seharusnya…

BERITA LAINNYA DI

Wisuda dan Dies Natalis ke 63, Rektor Moestopo : Terapkan Integritas, Profesionalisme dan Entrepreneurship Dalam Dunia Profesi

NERACA Jakarta – Universitas Moestopo Beragama menggelar wisuda dan Dies Natalis ke 63 di Jakarta Convention Centre (JCC) pada Selasa…

Mempersiapkan Perlengkapan Sebelum Masuk Sekolah

  Perlengkapan sekolah adalah hal yang sangat penting untuk disiapkan setelah libur panjang, salah satunya setelah libur Lebaran. Banyak persiapan yang perlu…

Blokir Game yang Memuat Unsur Kekerasan

  Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) kembali mengungkapkan pandangannya terkait game-game yang sering dimainkan kalangan anak-anak. Menurut lembaga tersebut, sudah seharusnya…