Cianjur – Hingga saat ini ternyata Kab. Cianjur masih termasuk daerah yang teratas di Jawa Barat sebagai pensuplai TKI ke luar negeri dengan jumlah mencapai 400 ribu orang. Jumlah itu ada sebagian kecil saja yang tercatat secara resmi di Dinas Sosial Tenaga Kereja dan Transmigrasi Kab. Cianjur. Bagi warga Cianjur, bekerja sebagai TKI nampaknya masih menjadi pilihan paling memungkin untuk merubah nasib mereka khususnya dalam upaya meningkatkan kesejahteraan keluarganya.
NERACA
“Ironisnya lagi, mereka itu pada umumnya sudah tidak lagi peduli terhadap aturan yang ada. Mau legal atau illegal, yang penting bisa bekerja di luar negeri,”ujar Ketua LSM Jerami Cianjur, Sugianto.
Menurut catatan dia, TKI asal Kab. Cianjur yang bekerja di Wilayah Timur Tengah maupun Asia berdasarkan catatan di Kantor Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kab. Cianjur pada tahun 2011 sebanyak 4.992 orang. Jumlah tersebut sangat sedikit sekali, jika dibandingkan dengan jumlah pengiriman uang yang dikirimkan para TKI yang bekerja di Timur Tengah melalui jasa pengiriman WU (Weston Union) PT. Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos Cianjur. Sampai dengan bulan September 2011 tercatat 391.617 produksi/orang dengan nilai uang sebanyak Rp. 362,3 miliar.
Sedangkan Kabid Tenaga Kerja pada Kantor Dinsosnakertran, R. Finny Hikmat. FB kepada Neraca Kamis (13/10) mengungkapkan, dirinya merasa kaget bahwa ternyata jumlah TKI yang sacara resmi mendapatkan rekom dari kantor Disnaketrans, dengan jumlah para TKI yang mengirimkan uangnya kepada keluarganya yang ada di Cianjur sangat jauh sekali bedanya.
Menurut Fanny, sepanjang tiga tahun terakhir ini hanya sekitar 5.774 orang yang berangkat menjadi TKI yang secara resmi mendapatkan rekom dari kantor Disnakertrans. Selebihnya mungkin mereka secara langsung diberangkatkan melalui agen-agen pencari kerja. Oleh karena itu, pihaknya sulit sekali untuk memastikan berapa jumlah TKI asal Kab. Cianjur yang berkerja baik di kawasan Timur Tengah maupun Asia dan Negara lainnya.
“Jika membaca berita di Harian Ekonomi Neraca, bahwa jumlah TKI asal Cianjur yang mengirimkan uang untuk keluarganya di Cianjur melalui Pos mencapai di atas seratus ribu orang, jelas berbeda dengan data kami. Sungguh hal itu di luar dugaan kami,” tukas dia.
Dia menjelaskan, sekarang ini dengan maraknya pemberitaan mengenai kasus penganiyayaan, sampai TKI yang meninggal karena berbagai sebab, Pemkab Cianjur terus berupaya mensosialisasikan dan mengajak baik TKI maupun para pencari calon TKI, untuk secara resmi melaporkan ke kantor Disnakertrans jika akan mengirimkan TKI keluar negeri.
“Tujuannya semata-mata untuk lebih mempermudah dan mengetahui secara pasti siapa dan dari mana para TKI yang akan berangkat keluar negeri, agar nanti jika terjadi sesuatu yang menimpa para TKI akan mudah dilacak asalnya dari daerah mana di Cianjurnya,“ ujar Finny
Seperti yang sudah diberitakan Neraca sebelumnya bahwa, menurut Manager Pemasan Kantor Pos Cianjur, Suhana, pada tahun 2011 sampai dengan bulan September jumlah produksi/orang dari para TKI sebanyak 391.617 dengan jumlah uang sebesar Rp. 362,3 miliar dan pada tahun 2010 dari 123.750 produksi/orang nilainya mencapai Rp. 339,2 miliar.
“Jika dihitung rata-rata setiap bulan, para TKI yang mengirimkan uang ke keluarganya yang ada di Cianjur melalui layanan WU mencapai Rp 40,2 milliar lebih,”jelas Suhana.
Jumlah tersebut setiap tahun terus mengalami peningkatan, karena antara tahun 2010 dan tahun 2011 yang dihitung sampai dengan bulan September sudah terjadi peningkatan sekitar Rp 23,1 miliar. Sampai dengan akhir tahun, tidak menutup kemungkinan jumlahnya akan mengalami peningkatan yang cukup signifikan.
“Kejadian ini sangat mengembirakan bagi pihak Kantor Pos Cianjur, karena secara langsung atau tidak layanan WU masih digemari para TKI yang bekerja di luar negeri khususnya wilayah Timur Tengah,”imbuh dia.
NERACA Malang - Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki menekankan pentingnya Pusat Layanan Usaha Terpadu Koperasi dan UMKM (PLUT…
NERACA Jakarta - Atas komitmen menginisiasi program pemberdayaan masyarakat dan pengelolaan lingkungan hidup yang sustain, PHE ONWJ sabet tiga penghargaan…
NERACA Jakarta – PNM hadir pada forum Asia-Pacific Economic Cooperation Small Medium Enterprises Working Group (APEC SMEWG), ajang yang menjadi…
NERACA Malang - Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki menekankan pentingnya Pusat Layanan Usaha Terpadu Koperasi dan UMKM (PLUT…
NERACA Jakarta - Atas komitmen menginisiasi program pemberdayaan masyarakat dan pengelolaan lingkungan hidup yang sustain, PHE ONWJ sabet tiga penghargaan…
NERACA Jakarta – PNM hadir pada forum Asia-Pacific Economic Cooperation Small Medium Enterprises Working Group (APEC SMEWG), ajang yang menjadi…