NERACA

Jakarta —  PT Timah Tbk (TINS) hingga September 2015 telah mengeluarkan biaya eksplorasi baik di darat maupun di laut, Bangka Belitung dan Kundur sekitar Rp109,19 miliar. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, Senin (12/10).

Sekretaris Perusahaan PT Timah Tbk, Agung Nugroho mengatakan, biaya tersebut terdiri dari biaya operasional Rp66,97 miliar dan investasi Rp42,22 miliar. Hasil kegiatan eksplorasi mendapatkan sumber daya tipe endapan primer dan endapan timah alluvial. Untuk tipe endapan timah primer mendapatkan sumber daya tereka sebesar 62.997 ton, terukur 36.334 ton, tertunjuk 80 ton dan terukur 2.415 ton.

Adapun rencana kegiatan eksplorasi Oktober 2015 adalah melakukan evaluasi dan melanjutkan kegiatan bulan sebelumnya."Kegiatan pemboran prospeksi dan rinci di laut direncanakan menggunakan lima kapal bor yang dialokasikan pada perairan bangka, sedangkan untuk pemboran darat tetap difokuskan di daerah Bangka dan Belitung," ujar Agung.

Sebagai informasi, saat ini Timah tengah diversifikasi bisnis usaha di sektor properti dengan menggandeng Adhi Karya dan Wijaya Karya untuk membentuk perusahaan patungan pembangunan proyek properti di Bekasi. Timah bertindak sebagai pemegang sama terbesar perusahaan patungan tersebut dengan kepemilikan 51%. Sedangkan sisanya dimiliki Wika dan Adhi Karya dengan masing-masing sebesar 24,5%.

Pengembangan tahap pertama, menurut dia, perseroan akan mengembangkan lahan seluas 25 hektare (ha) dari total cadangan lahan seluas 176 ha. Pengembangan tahap pertama terdiri atas 1.500 unit rumah. Pembangunan perumahan tersebut merupakan zona pertama dari total lima zona yang bakal dikembangkan. (bani)