Maybank Optimis dengan Peluang Indonesia di ASEAN

 

NERACA

Jakarta - Maybank, bank keempat terbesar di ASEAN dari segi aset, menyatakan dalam konferensi Invest ASEAN Indonesia bahwa Indonesia memiliki banyak kesempatan untuk meraih peluang yang sangat besar di ASEAN.

Group Head Global Banking Maybank Amirul Feisal Wan Zahir mengatakan Indonesia merupakan negara dengan ekonomi terbesar di ASEAN, dan keberadaan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) dapat lebih  memberikan dorongan bagi pertumbuhan.  “Indonesia diberkahi demografi yang mendukung dan pasar domestik yang besar tetapi ASEAN akan dapat memberikan peluang pasar yang lebih besar,” ucapnya di Jakarta, Selasa (6/10).

 Feisal mengatakan bahwa ekonomi juga dapat memperoleh keuntungan dari perdagangan intra ASEAN yang besar, yang akan memberikan Indonesia kesempatan untuk mendiversifikasi risiko dan meningkatkan daya tahan di tengah goncangan global.  “Diversifikasi dalam pasar ASEAN yang sedang bertumbuh akan sangat menarik bagi perusahaan-perusahaan Indonesia di tengah melemahnya ekonomi domestik saat ini,” Amirul Feisal Wan Zahir menambahkan.

 Berdasarkan riset Maybank Kim Eng, ASEAN sedang mengalami titik balik (inflection point) belanja modal (capital expenditure-capex) dan pembentukan MEA memiliki peluang untuk mendorong pertumbuhan di regional dalam kurun waktu beberapa tahun ke depan.  Salah satu faktor utama adalah penghapusan kendala perdagangan yang mendorong perdagangan intra-ASEAN dan investasi asing langsung (foreign direct investment-FDI).  Saat ini, perdagangan intra-ASEAN hanya tercatat 24% dari total perdagangan ASEAN sementara investasi di regional tetap rendah sebesar 18%.  Sebaliknya, negara-negara Amerika Utara mengekspor 40% komoditas di antar region mereka, sementara perdagangan di dalam Masyarakat Eropa mencapai 60% dari total perdagangan Masyarakat Eropa.

 Dengan menekankan pentingnya pembentukan blok ekonomi ASEAN Amirul Feisal mengatakan dalam kondisi “normal baru” dari pertumbuhan global yang tidak merata dan ketidakpastian ekonomi, negara-negara ASEAN harus memiliki pertalian yang kuat untuk meningkatkan hubungan ekonomi, membangun daya tahan terhadap goncangan eksternal dan mengurangi ketergantungan dari ekonomi Barat. “ ASEAN harus membantu ASEAN, demi menciptakan peluang bagi ekonominya sendiri.  Tidak ada waktu yang lebih penting untuk menjadi ASEAN, #beASEAN, selain saat ini,” ucapnya.

 Seperti negara ASEAN lainnya, Indonesia saat ini menghadapi tantangan jangka pendek seperti melemahnya ekonomi dan jatuhnya nilai tukar.  Meskipun demikian, Maybank tetap optimis dengan outlook ekonomi jangka panjang Indonesia karena memiliki fundamental yang kuat.  Didukung dengan kebijakan fiskal dan ekonomi-makro yang stabil, pemerintah Indonesia dalam rancangan anggaran 2016 telah menetapkan untuk mendorong pertumbuhan dengan

meningkatkan belanja infratruktur sebesar 8% (dari Rp290 triliun menjadi Rp314 triliun) dan menciptakan peluang perdagangan dan investasi yang lebih besar dengan mendorong investasi asing langsung ke Indonesia.  Langkah untuk meningkatkan belanja infrastruktur akan meningkatkan aksesibilitas dan interkonektivitas yang lebih besar demikian juga dengan meningkatnya pendidikan dan lapangan pekerjaan di negara yang terdiri dari 17.000 pulau.

Pada sesi jumpa pers di awal event, John Chong CEO Maybank Kim Eng Group mengatakan bahwa berbagai proyek infrastruktur harus mendapat pembiayaan melalui pasar modal.  Chong mengatakan, “Pasar modal terutama pasar obligasi dan sukuk merupakan alternatifsumber dana  yang efektif untuk membiayai serangkaian proyek-proyek infrastuktur yang akan dibangun di Indonesia.  Pasar obligasi Rupiah akan memungkinkan  project sponsors  untuk  mencari pendanaan  jangka panjang dengan tingkat bunga tetap sehingga memberikan kepastian akan biaya pembiayaan dan sesuai dengan pendapatan Rupiah yang diterima proyek terkait,” tukasnya. 

BERITA TERKAIT

Bank Muamalat Rilis Kartu Debit Nirsentuh untuk Jemaah Haji

Bank Muamalat Rilis Kartu Debit Nirsentuh untuk Jemaah Haji NERACA  Jakarta – PT Bank Muamalat Indonesia Tbk merilis fitur terbaru…

Token fanC Resmi Diperdagangkan di Indonesia

Token fanC Resmi Diperdagangkan di Indonesia NERACA Jakarta - Token fanC aset kripto baru akan resmi diperdagangkan di Indonesia. Token…

BI Catat Term Deposit Valas DHE Capai US$1,9 Miliar

    NERACA Jakarta - Bank Indonesia (BI) melaporkan penempatan devisa hasil ekspor (DHE) di dalam negeri melalui instrumen Term…

BERITA LAINNYA DI Jasa Keuangan

Bank Muamalat Rilis Kartu Debit Nirsentuh untuk Jemaah Haji

Bank Muamalat Rilis Kartu Debit Nirsentuh untuk Jemaah Haji NERACA  Jakarta – PT Bank Muamalat Indonesia Tbk merilis fitur terbaru…

Token fanC Resmi Diperdagangkan di Indonesia

Token fanC Resmi Diperdagangkan di Indonesia NERACA Jakarta - Token fanC aset kripto baru akan resmi diperdagangkan di Indonesia. Token…

BI Catat Term Deposit Valas DHE Capai US$1,9 Miliar

    NERACA Jakarta - Bank Indonesia (BI) melaporkan penempatan devisa hasil ekspor (DHE) di dalam negeri melalui instrumen Term…