Rupiah Anjlok, Panorama Raup Untung

NERACA

Jakarta  - PT Panorama Sentrawisata Tbk (PARN) optimistis akan mencatatkan pertumbuhan 10-15% pada tahun 2015 dibanding tahun lalu. Menguatnya nilai dolar Amerika Serikat (AS) terhadap beberapa mata uang termasuk Indonesia justru menjadi peluang yang menguntungkan bagi perseroan.”Berkaca pada pengalaman kami, Panorama justru lebih berkembang di saat menghadapi krisis, karena timbul ide kreatif, inovasi, serta jurus jitu untuk memasarkan produk-produk kami. Jadi bagi kami, tekanan ekonomi bukan penghalang, melainkan sebagai peluang untuk membuat lompatan baru, khususnya setelah krisis berakhir,” kata Group Managing Director Panorama Sentrawisata Rama Tirtawisata di Jakarta, kemarin.

Dia menjelaskan, bagi pilar usaha inbound perseroan, menguatnya nilai dolar AS serta penambahan negara-negara bebas visa  menjadi 92 negara, serta gejolak politik Malaysia, dan faktor keamanan di Thailand menjadikan Indonesia sebagai destinasi wisata yang sangat murah, mudah, dan aman untuk dikunjungi.

Untuk pilar usaha Travel & Leisure (outbound), lanjut Rama, perseroan melalui beberapa merek usaha, diantaranya Panorama Tours, Tur EZ, Chan Brothers Indonesia; mengatur strategi dengan fokus menjual paket tur ke negara-negara yang juga mengalami penurunan nilai mata uang terhadap dolar AS seperti Eropa, Australia, Turki, Korea dan Tiongkok, sehingga bujet berlibur tetap terjangkau.“Mengacu pada hasil penjualan pameran wisata minggu lalu, kami mengalami peningkatan penjualan sebesar 30% untuk keberangkatan low season (September – November 2015). Atas dasar tersebut, Perseroan tidak segan untuk menambah anggaran promosi dan akan mengadakan pameran travel fair tunggal – The World Of Panorama – guna menjaring pendapatan dari penjualan paket wisata akhir tahun,” jelas dia.

Sedangkan untuk pilar usaha media, lanjut Rama, melalui anak usaha PT Reed Panorama Exhibition (RPE) menjalankan lebih dari 10 exhibition akbar di tahun 2015 seperti MEGABUILD, KERAMIKA, Indonesia Maritime Expo, Indonesia Comic Con dan yang akan segera berlangsung dalam waktu dekat adalah Franchise License Expo Indonesia; telah mempertemukan 150.000 pengunjung dengan 1.500 exhibitior setiap tahunnya.“Di sisi lain, pilar usaha Transportasi Perseroan, yang baru saja berganti nama menjadi PT WEHA Transportasi Indonesia Tbk (White Horse) akan tetap berfokus pada kekuatan lini bisnis yaitu penyewaan bus pariwisata, penyewaan mobil, taxi dan city-shuttle services, baik dalam hal peningkatan kualitas pelayanan maupun pengembangan pasar baru,” kata Rama. (id/bani)

BERITA TERKAIT

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…

Merger dengan Smartfren - EXCL Sebut Baik Bagi Industrti dan Operator

NERACA Jakarta- Wacana soal merger PT XL Axiata Tbk (EXCL) dengan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) kembali menguak, membuat Presiden…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…

Merger dengan Smartfren - EXCL Sebut Baik Bagi Industrti dan Operator

NERACA Jakarta- Wacana soal merger PT XL Axiata Tbk (EXCL) dengan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) kembali menguak, membuat Presiden…