Pergerakan IHSG Masuki Tren Penguatan

NERACA

Jakarta – Setelah sebelumnya sempat terkoreksi, kini indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali berada di zona hijau seiring dengan aksi beli investor domestik terhadap saham-saham yang dinilai sudah murah. Tercatat pada perdagangan saham sesi pertama, Kamis (3/9), IHSG ditutup menguat 25,081 poin (0,57%) ke level 4.426,374. Sementara Indeks LQ45 bertambah 5,025 poin (0,67%) ke level 751,130.

Aksi beli banyak dilakukan oleh investor domestik di saham-saham unggulan. Seluruh indeks sektoral kompak menguat di zona hijau. Perdagangan berjalan sepi dengan frekuensi transaksi sebanyak 107.686 kali dengan volume 2,701 miliar lembar saham senilai Rp 2,004 triliun. Sebanyak 155 saham naik, 78 turun, dan 91 saham stagnan.

Bursa-bursa regional masih bergerak variatif hingga siang. Pelaku pasar Asia masih dibayangi rencana The Federal Reserve (The Fed) menaikkan suku bunga. Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya adalah United Tractor (UNTR) naik Rp 1.175 ke Rp 19.425, HM Sampoerna (HMSP) naik Rp 975 ke Rp 76.000, Gudang Garam (GGRM) naik Rp 550 ke Rp 43.350, dan Multi Prima (LPIN) naik Rp 275 ke Rp 6.950.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Merck (MERK) turun Rp 6.500 ke Rp 135.000, Chandra Asri (TPIA) turun Rp 300 ke Rp 3.190, Matahari (LPPF) turun Rp 250 ke Rp 16.050, dan Ancol (PJAA) turun Rp 145 ke Rp 2.045. Diawal perdagangan, IHSG dibuka naik 26,66 poin atau 0,615% menjadi 4.427,95. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak menguat 6,82 poin (0,91%) menjadi 752,93.

Analis Samuel Sekuritas, Akhmad Nurcahyadi mengatakan bahwa pergerakan bursa saham di wilayah Asia Pasifik yang cenderung menguat seiring dengan kenaikan indeks saham Amerika Serikat menjadi salah satu faktor IHSG BEI untuk kembali ke area positif.”Bursa saham dalam negeri sempat turun cukup signifikan, IHSG kemarin (Rabu, 2/9) ditutup melemah. Mayoritas bursa saham kawasan Asia Pasifik menjadi salah satu penopang IHSG," kata Akhmad Nurcahyadi.

Menurutnya, IHSG BEI masih berpotensi mengalami penguatan di tengah penantian terbitnya ragam data indikator makroekonomi domestik pada pekan depan. Sementara itu, Head of Research Valbury Asia Securities Alfiansyah menambahkan bahwa pergerakan saham global, termasuk Indonesia masih dibayangi oleh laju pertumbuhan ekonomi global yang diperkirakan lebih lemah dari ekspektasi sebelumnya akibat melambatnya pemulihan di sejumlah negara maju, bahkan pelambatan pada negara-negara berkembang.”Negara berkembang seperti Indonesia dinilai rentan terhadap dampak perlambatan global," kata Alfiansyah. (bani)

BERITA TERKAIT

Manfaatkan Google Classroom - Agar Hasil Belajar Online Lebih Maksimal

Dunia pendidikan kini banyak memanfaatkan Google Classroom. Aplikasi yang berfungsi untuk membagikan tugas kepada siswa, memulai diskusi dengan siswa, dan…

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Manfaatkan Google Classroom - Agar Hasil Belajar Online Lebih Maksimal

Dunia pendidikan kini banyak memanfaatkan Google Classroom. Aplikasi yang berfungsi untuk membagikan tugas kepada siswa, memulai diskusi dengan siswa, dan…

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…