Festival Nasional Teater Anak-anak 2015

 

Kesenian memang menjadi salah satu kegiatan positif yang mampu mengembangkan kreativitas anak-anak. Dengan kegiatan kesenian, anak-anak diajak untuk berkegiatan dengan kreatif. Tidak hanya itu saja, kesenian juga dapat meningkatkan kecerdasan anak-anak, dengan berkesenian, anak-anak diasah untuk terus berkegiatan secara positif.
Dalam rangka meningkatkan upaya pelestarian, perlindungan, pengembangan, dan pemanfaatan kesenian, khususnya di bidang teater anak-anak berbasis tradisi, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan membuka secara resmi Festival Nasional Teater Anak-anak (FNTA) tahun 2015. Festival yang diikuti 510 peserta ini mengangkat tema “Bermain, Berkarya, dan Berbudaya”.
 
“Penyelenggaraan festival ini juga diselenggarakan untuk meningkatkan minat dan kreativitas anak-anak untuk lebih mengenal, memahami, mencintai, dan menghargai seni teater yang berbasis tradisi,” demikian disampaikan Mendikbud dalam sambutannya di acara pembukaan Festival Nasional Teater Anak-anak, di Jakarta.
 
Mendikbud mengatakan, teater anak-anak ini merupakan salah satu media untuk membangun karakter bangsa melalui kebudayaan, dan meningkatkan kecintaan generasi penerus bangsa terhadap budaya Indonesia. “Dengan adanya festival ini anak-anak akan mendapatkan kesempatan yang luas untuk mengekspresikan ide, perasaan, kreativitas, dan aktualisasi diri sesuai dengan perkembanga anak-anak Indonesia,” tutur Mendikbud.
 
Mendikbud berharap pelaksanaan teater baik dalam tingkatan teater anak-anak, remaja, dan dewasa dapat terus berkembang di kalangan masyarakat luas, dan menjadi aset negara yang dapat dibanggakan. Pada kesempatan ini juga, Mendikbud menyampaikan ucapan terima kasih, dan penghargaan tinggi kepada pemerintah daerah, tim pengamat, seniman, dan seluruh peserta dan panitia yang telah berpartisipasi dalam menyukseskan penyelenggaraan FNTA tahun 2015.
 
FNTA diselenggarakan di Graha Bakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, Jakarta, pada 31 Agustus s.d. 3 September 2015. Festival ini diikuti oleh 34 provinsi di Indonesia. Masing-masing provinsi mengirimkan satu kelompok seniman teater anak terbaik yang terdiri dari 15 siswa Sekolah Dasar (SD) rentang usia 8 s.d. 13 tahun. Penyelenggaraan festival tahunan yang telah diselenggarakan sejak tahun 2013 ini akan melibatkan lima tokoh berkompeten di bidang teater sebagai juri selama pertunjukan, yaitu Seno Joko Suyono, Jose Rizal Manua, Aditya Gumay, Rita Matumona, dan Ine Febriyanti.

 

Kesenian memang menjadi salah satu kegiatan positif yang mampu mengembangkan kreativitas anak-anak. Dengan kegiatan kesenian, anak-anak diajak untuk berkegiatan dengan kreatif. Tidak hanya itu saja, kesenian juga dapat meningkatkan kecerdasan anak-anak, dengan berkesenian, anak-anak diasah untuk terus berkegiatan secara positif.

Dalam rangka meningkatkan upaya pelestarian, perlindungan, pengembangan, dan pemanfaatan kesenian, khususnya di bidang teater anak-anak berbasis tradisi, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan membuka secara resmi Festival Nasional Teater Anak-anak (FNTA) tahun 2015. Festival yang diikuti 510 peserta ini mengangkat tema “Bermain, Berkarya, dan Berbudaya”.

“Penyelenggaraan festival ini juga diselenggarakan untuk meningkatkan minat dan kreativitas anak-anak untuk lebih mengenal, memahami, mencintai, dan menghargai seni teater yang berbasis tradisi,” demikian disampaikan Mendikbud dalam sambutannya di acara pembukaan Festival Nasional Teater Anak-anak, di Jakarta.

Mendikbud mengatakan, teater anak-anak ini merupakan salah satu media untuk membangun karakter bangsa melalui kebudayaan, dan meningkatkan kecintaan generasi penerus bangsa terhadap budaya Indonesia. “Dengan adanya festival ini anak-anak akan mendapatkan kesempatan yang luas untuk mengekspresikan ide, perasaan, kreativitas, dan aktualisasi diri sesuai dengan perkembanga anak-anak Indonesia,” tutur Mendikbud.

Mendikbud berharap pelaksanaan teater baik dalam tingkatan teater anak-anak, remaja, dan dewasa dapat terus berkembang di kalangan masyarakat luas, dan menjadi aset negara yang dapat dibanggakan. Pada kesempatan ini juga, Mendikbud menyampaikan ucapan terima kasih, dan penghargaan tinggi kepada pemerintah daerah, tim pengamat, seniman, dan seluruh peserta dan panitia yang telah berpartisipasi dalam menyukseskan penyelenggaraan FNTA tahun 2015.

FNTA diselenggarakan di Graha Bakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, Jakarta, pada 31 Agustus s.d. 3 September 2015. Festival ini diikuti oleh 34 provinsi di Indonesia. Masing-masing provinsi mengirimkan satu kelompok seniman teater anak terbaik yang terdiri dari 15 siswa Sekolah Dasar (SD) rentang usia 8 s.d. 13 tahun. Penyelenggaraan festival tahunan yang telah diselenggarakan sejak tahun 2013 ini akan melibatkan lima tokoh berkompeten di bidang teater sebagai juri selama pertunjukan, yaitu Seno Joko Suyono, Jose Rizal Manua, Aditya Gumay, Rita Matumona, dan Ine Febriyanti.

BERITA TERKAIT

Wisuda dan Dies Natalis ke 63, Rektor Moestopo : Terapkan Integritas, Profesionalisme dan Entrepreneurship Dalam Dunia Profesi

NERACA Jakarta – Universitas Moestopo Beragama menggelar wisuda dan Dies Natalis ke 63 di Jakarta Convention Centre (JCC) pada Selasa…

Mempersiapkan Perlengkapan Sebelum Masuk Sekolah

  Perlengkapan sekolah adalah hal yang sangat penting untuk disiapkan setelah libur panjang, salah satunya setelah libur Lebaran. Banyak persiapan yang perlu…

Blokir Game yang Memuat Unsur Kekerasan

  Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) kembali mengungkapkan pandangannya terkait game-game yang sering dimainkan kalangan anak-anak. Menurut lembaga tersebut, sudah seharusnya…

BERITA LAINNYA DI

Wisuda dan Dies Natalis ke 63, Rektor Moestopo : Terapkan Integritas, Profesionalisme dan Entrepreneurship Dalam Dunia Profesi

NERACA Jakarta – Universitas Moestopo Beragama menggelar wisuda dan Dies Natalis ke 63 di Jakarta Convention Centre (JCC) pada Selasa…

Mempersiapkan Perlengkapan Sebelum Masuk Sekolah

  Perlengkapan sekolah adalah hal yang sangat penting untuk disiapkan setelah libur panjang, salah satunya setelah libur Lebaran. Banyak persiapan yang perlu…

Blokir Game yang Memuat Unsur Kekerasan

  Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) kembali mengungkapkan pandangannya terkait game-game yang sering dimainkan kalangan anak-anak. Menurut lembaga tersebut, sudah seharusnya…