Belum Reda Aksi Jual, IHSG Kembali Rapuh

NERACA

Jakarta – Aksi lepas saham belum juga reda di pasar modal seiring dengan berlanjutnya sentiment negatif baik internal maupun eksternal. Pada penutupan perdagangan sesi I, Rabu (26/8), indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) terpangkas 28,798 poin (0,68%) ke level 4.199,703. Sementara Indeks LQ45 terkoreksi 4,759 poin (0,67%) ke level 703,503.

Saham-saham unggulan yang kemarin naik tinggi langsung jadi target aksi jual investor asing. Investor domestik memburu saham tambang dan bank. Perdagangan berjalan ramai dengan frekuensi transaksi sebanyak 164.088 kali dengan volume 2,844 miliar lembar saham senilai Rp 2,91 triliun. Sebanyak 75 saham naik, 186 turun, dan 52 saham stagnan.

Bursa-bursa regional rata-rata masih bergerak negatif hingga siang. Hanya pasar saham Jepang yang berhasil positif. Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya adalah Gudang Garam (GGRM) naik Rp 725 ke Rp 42.150, Indocement (INTP) naik Rp 675 ke Rp 17.475, Semen Indonesia (SMGR) naik Rp 500 ke Rp 8.200, dan Indo Tambangraya (IMTG) naik Rp 350 ke Rp 9.050. Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Unilever (UNVR) turun Rp 1.000 ke Rp 36.100, United Tractor (UNTR) turun Rp 900 ke Rp 16.375, Matahari (LPPF) turun Rp 675 ke Rp 14.975, dan Mitra Keluarga (MIKA) turun Rp 675 ke Rp 26.625.

Diawal perdagangan, IHSG juga dibuka turun 27,68 poin atau 0,65% menjadi 4.200,82. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak melemah 7,08 poin (1,00%) menjadi 701,17,”IHSG BEI bergerak melemah. Penguatan pada hari sebelumnya (Selasa, 25/8) merupakan faktor teknikal dimana pelaku pasar mencoba melakukan akumulasi terhadap beberapa saham yang nilainya sudah rendah. Sayangnya, faktor teknikal itu belum didukung oleh sentimen lainnya, seperti pelaku pasar asing yang masih melakukan aksi lepas saham," kata Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada.

Dia menambahkan bahwa rupiah yang kembali mengalami pelemahan terhadap dolar AS menambah sentimen negatif bagi IHSG BEI. Di sisi lain, kondisi pasar saham regional yang bervariasi membuat sebagian pelaku pasar di dalam negeri kembali melakukan aksi tunggu,”Investor diharapkan tetap waspada, cermati juga faktor fundamental ekonomi serta kinerja emiten,”ungkapnya.

Sementara itu, analis Mandiri Sekuritas, Fath Aliansyah Budiman dalam kajiannya mengemukakan bahwa dari beberapa indikator teknikal moderan seperti Oschilator dan Momentum, IHSG BEI telah berada pada di tingkat yang sangat rendah dan berada di area yang sama ketika terjadi penurunan di pertengahan tahun 2013 dan sebagian lagi sudah mendekati tingkat terendahnya mendekati krisis 2008.

Namun kondisi IHSG saat ini, lanjutnya, merupakan posisi yang sangat menarik bagi para investor konservatif dan jangka panjang untuk mulai mengakumulasi dan menambah posisi pada ekuitas. Fath Aliansyah bilang, beberapa saham yang dapat dicermati dan cenderung defensif selama terjadi tren penurunan diantaranya Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), United Tractor Tbk (UNTR), Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), PT PP Tbk (PTPP), Waskita Karya Tbk (WSKT), dan AKR Corporindo Tbk (AKRA).

Bursa regional, di antaranya indeks Bursa Hang Seng dibuka melemah 28,01 poin (0,13%) ke level 21.367,95, indeks Nikkei naik 161,99 poin (0,91%) ke level 17.968,69, dan indeks Straits Times melemah 15,03 poin (0,52%) ke posisi 2.871,92. (bani)

BERITA TERKAIT

Manfaatkan Google Classroom - Agar Hasil Belajar Online Lebih Maksimal

Dunia pendidikan kini banyak memanfaatkan Google Classroom. Aplikasi yang berfungsi untuk membagikan tugas kepada siswa, memulai diskusi dengan siswa, dan…

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Manfaatkan Google Classroom - Agar Hasil Belajar Online Lebih Maksimal

Dunia pendidikan kini banyak memanfaatkan Google Classroom. Aplikasi yang berfungsi untuk membagikan tugas kepada siswa, memulai diskusi dengan siswa, dan…

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…