Pertimbangkan Kondisi Pasar - Garuda Matangkan Rencana Buyback Saham

NERACA

Jakarta – Meskipun Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah menerbitkan surat edaran tentang relaksasi aturan pasar modal terkait pembelian kembali atau buyback saham tanpa rapat umum pemegang saham (RUPS) sebagai upaya menyelamatkan nilai saham agar tidak kembali terkoreksi lebih dalam, rupanya disambut positif pelaku pasar dan termasuk manajemen PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA). Apalagi, perseroan saat ini tengah kerja keras untuk keluar dari kerugian.

Direktur Utama PT Garuda Indonesia Tbk, M. Arif Prabowo mengatakan, pihaknya tengah mempertimbangkan kemungkinan rencana buyback saham di tengah kondisi pasar modal yang bergejolak,”Kalau aksi korporasi saya belum bisa sampaikan di sini. Kita lihat perkembangan dari perubahan di pasar modal. Secara itu semuanya memang lagi melemah. Kita sedang lakukan pertimbangan itu,”ujarnya di Jakarta, kemarin.

Dia mengatakan, pihaknya akan terus memerhatikan kondisi pasar modal terlebih dahulu, sebelum mengambik tindakan terkait pembelian kembali saham. Selain itu, lanjutnya, pihaknya juga sedang menunggu mempelajari aturannya.

Arif bilang, pihaknya akan mempertimbangkan langkah-langkah yang diperlukan saat kebijakan telah ditetapkan. Selain itu, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan berdiskusi soal "buyback" dengan para pemegang saham,”Kita juga akan koordinasikan dengan pemegang saham terbesar dan pemegang saham lainnya," ucapnya.

Hingga saat ini, dirinya tidak dapat memastikan perkiraan nilai pembelian saham jika memang pada waktunya harus dilakukan "buyback" saham,”Kita tidak bisa pakai spekulasi, lihat aturannya, kondisi yang terkinilah," katanya.

Sebelumnya, kementerian meminta tiga BUMN Sekuritas yaitu Mandiri Sekuritas, Bahana Securities, dan Danareksa Sekuritas untuk mengkaji kemungkinan pembelian kembali saham BUMN yang tercatat di pasar modal,”Kajian untuk 'buyback' dilakukan, menyusul harga saham yang saat ini pada posisi rendah," kata Sekretaris Menteri BUMN, Mahmudin Yasin.

Menurut Yasin, ketiga BUMN Sekuritas tersebut sesuai dengan bidangnya diarahkan untuk memberikan rekomendasi atas kajian yang dilakukan. Sebagaimana Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI dalam sepekan terakhir mengalami penurunan secara signifikan yang mengakibatkan harga saham merosot tajam. Terpuruknya indeks secara keseluruhan antara lain didorong kekhawatiran pasar terhadap dampak krisis keuangan global yang dipicu merosotnya ekonomi Amerika Serikat dan Eropa.

Sementara Sekretaris Perusahaan PT Indofarma Tbk, Yasser Arafat menuturkan, pihaknya harus konsultasi terlebih dahulu dengan Kementerian BUMN untuk melakukan aksi buyback. Perseroan juga belum berencana untuk melakukan aksi buyback,”Memang OJK mengatur buyback tanpa RUPS. Akan tetapi kami belum ada rencana ke sana. Kami masih wait and see dulu," ujar Yasser. (bani)

BERITA TERKAIT

Manfaatkan Google Classroom - Agar Hasil Belajar Online Lebih Maksimal

Dunia pendidikan kini banyak memanfaatkan Google Classroom. Aplikasi yang berfungsi untuk membagikan tugas kepada siswa, memulai diskusi dengan siswa, dan…

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Manfaatkan Google Classroom - Agar Hasil Belajar Online Lebih Maksimal

Dunia pendidikan kini banyak memanfaatkan Google Classroom. Aplikasi yang berfungsi untuk membagikan tugas kepada siswa, memulai diskusi dengan siswa, dan…

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…