Kota Sukabumi - Kekeringan Belum Berdampak Atas Harga Kedelai

NERACA

Sukabumi - Walaupun musim kemarau berpotensi menimbulkan kekeringan yang terjadi di Kota Sukabumi kurang lebih sudah mencapai tiga bulan, namun cuaca tersebut belum berdampak terhadap harga kedelai. Bahkan sampai sekarang, harga kedelai relatif terbilang stabil masih di kisaran harga Rp7.500 per kilogram.

"Pasokan kacang kedelai relatif lancar, sehingga harga pun masih stabil, sekitar Rp7.500 per kilogram. Dan kondisi cuaca saat ini tidak ada pengaruh terhadap harga kedelai,"ungkap Manajer Koperasi Produsen Tahu Tempe Indonesia (KOPTI) Kota Sukabumi M. Badar kepada Neraca, Senin kemarin (3/8).

Dia mengatakan, harga kacang kedelai terbilang fluktuatif. Misalnya pada tahun 2013, harga kedelai dibandrol Rp6.500-Rp7.500 per kilogram. Harganya naik pada 2013-2014 menjadi Rp7.500-Rp8.500 per kilogram."Pada tahun ini harganya sempat Rp6.500 per kilogram sampai dengan konsumen sebelum puasa. Tapi sekarang naik lagi menjadi Rp7.500 per kilogram. Kami katakan harga Rp7.500 per kilogram itu stabil," jelasnya.

Hanya saja, lanjut dia, para konsumen masih lebih memilih menggunakan kedelai impor. Alasannya, dari segi kualitas jauh lebih bagus daripada kedelai lokal."Dari segi harga pun kedelai impor bersaing dengan harga kedelai lokal. Makanya, konsumen saat ini lebih memilih kedelai impor," terangnya.

Dia menjelaskan, kebutuhan pasokan kedelai untuk Kota Sukabumi sebanyak 300 ton per bulan. Pasokan tersebut biasa digunakan untuk sebanyak 160 perajin tahun dan tempe."Kalau di Kabupaten Sukabumi jumlah perajin tahu dan tempe sebanyak 225 perajin. Biasanya lahan pertanian yang digunakan untuk komoditas tanaman kedelai berada di wilayah Jampang (Jampang Tengah dan Jampang Kulon)," pungkas Badar

Dia melihat, sebetulnya kedelai lokal bisa bersaing dengan kedelai impor. Hanya saja perlu ada peningkatan kualitas dan stabilitas harga."Para petani pernah bergairah saat harga kedelai impor mahal. Tapi lambat-laun harga terus turun sehingga para petani lokal tidak memiliki daya tawar. Apalagi kan regulasi komoditas kedelai dilemparkan oleh pemerintah ke pasar," sebut Badar. Arya

 

BERITA TERKAIT

Raih Award Pembangunan Ekonomi Daerah 2024: - Kota Depok Terbaik Indonesia Turunkan Kemiskinan

NERACA Depok - Pemerintah Kota (Pemkot) Depok memasuki usia hari jadinya ke-25 pada 27 April 2024, kembali meraih prestasi spektakuler…

Raih Award Pembangunan Ekonomi Daerah 2024: - Kota Depok Terbaik Indonesia Turunkan Kemiskinan

NERACA Depok - Pemerintah Kota (Pemkot) Depok memasuki usia hari jadinya ke-25 pada 27 April 2024, kembali meraih prestasi spektakuler…

Ketua Umum Relawan Ndaru Aditya Yusma Berkunjung ke Wamen Ketenagakerjaan, Ir. Afriansyah Noor, M.Si, IPU: Membangun Sinergi untuk Kesejahteraan Pekerja Migran Indonesia (PMI)

NERACA Jakarta - Hari Kamis ini, tanggal 25 April 2024, di Kantor Kementerian Ketenagakerjaan, terjadi pertemuan silaturahmi yang berkesan antara…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

Raih Award Pembangunan Ekonomi Daerah 2024: - Kota Depok Terbaik Indonesia Turunkan Kemiskinan

NERACA Depok - Pemerintah Kota (Pemkot) Depok memasuki usia hari jadinya ke-25 pada 27 April 2024, kembali meraih prestasi spektakuler…

Raih Award Pembangunan Ekonomi Daerah 2024: - Kota Depok Terbaik Indonesia Turunkan Kemiskinan

NERACA Depok - Pemerintah Kota (Pemkot) Depok memasuki usia hari jadinya ke-25 pada 27 April 2024, kembali meraih prestasi spektakuler…

Ketua Umum Relawan Ndaru Aditya Yusma Berkunjung ke Wamen Ketenagakerjaan, Ir. Afriansyah Noor, M.Si, IPU: Membangun Sinergi untuk Kesejahteraan Pekerja Migran Indonesia (PMI)

NERACA Jakarta - Hari Kamis ini, tanggal 25 April 2024, di Kantor Kementerian Ketenagakerjaan, terjadi pertemuan silaturahmi yang berkesan antara…