Menperin Dorong Ekspor Industri Alas Kaki

NERACA

Jakarta – Menteri Perindustrian Saleh Husin mengatakan bahwa industri alas kaki nasional merupakan salah satu sektor yang terus memberikan kontribusi cukup signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional melalui peningkatan ekspor dan penyerapan tenaga kerja. Oleh karena itu, Kementerian Perindustrian telah menetapkan industri alas kaki nasional sebagai industri prioritas yang akan terus didorong pengembangannya.

“Sejalan dengan upaya Pemerintah dalam mendorong pengembangan ekspor terutama untuk produk non migas di dalam negeri, kami berharap semakin banyak produsen alas kaki nasional yang dapat melakukan pengembangan usahanya sehingga nilai ekspor alas kaki nasional dapat ditingkatkan dan dapat menyerap tenaga kerja lebih banyak lagi,” papar Menperin dalam sambutannya pada acara Halal Bihalal dengan manajemen dan karyawan PT. Adis Dimension Footwear di Banten, akhir pekan lalu.

Dapat disampaikan, investasi industri alas kaki cenderung naik setiap tahunnya. Pada tiga tahun terakhir (2011–2014), kenaikan rata-rata mencapai 4,74%. Pada tahun 2014, nilai investasi di sektor industri alas kaki sebesar Rp. 10,7 triliun atau naik sekitar 1,25% dibanding tahun sebelumnya, dan mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 643 ribu orang.

Ekspor industri alas kaki juga terus mengalami peningkatan, dimana pada tahun 2014 nilai ekspor produksi alas kaki nasional mencapai USD 4,11 miliar atau naik sebesar 6,44% dibanding tahun sebelumnya. “Negara tujuan ekspor utama produk alas kaki Indonesia, diantaranya adalah Amerika Serikat, Belgia, Jerman, Inggris dan Jepang,” sebut Menperin.

Di samping itu, industri alas kaki merupakan salah satu industri yang nilai perdagangannya terus meningkat dengan rata-rata nilai surplus dalam lima tahun terakhir yang mencapai USD 2,84 miliar. Pada akhir tahun 2014, surplus perdagangan produk alas kaki sebesar USD 3,7 miliar.

Namun menurut Menperin, pemenuhan pangsa pasar dunia industri alas kaki Indonesia baru mencapai 3%. Hal ini perlu ditingkatkan agar industri alas kaki sebagai penghasil devisa negara dapat ditingkatkan lagi. “Selain itu juga, dengan jumlah penduduk Indonesia yang mencapai lebih dari 240 juta jiwa, diharapkan dapat menjadikan pasar potensial dan strategis yang dapat memberikan dukungan positif bagi para investor untuk mengembangkan industri alas kaki di Indonesia,” tuturnya.

Oleh karena itu, dalam rangka memberikan dukungan terhadap pengembangan dan peningkatan daya saing industri alas kaki nasional, Pemerintah telah menjalankan berbagai program dan kebijakan strategis, antara lain: (1) Meningkatkan kemampuan (terutama ergonomical design) industri alas kaki yang telah memiliki pangsa pasar tinggi untuk bersaing secara global; (2) Memfasilitasi perlindungan hak kekayaan intelektual design produk alas kaki yang dihasilkan di dalam negeri; (3) Meningkatkan promosi industri alas kaki customized secara eksklusif pada forum resmi nasional dan internasional untuk memunculkan industri kelas dunia; (4) Melanjutkan program restrukturisasi mesin/peralatan industri alas kaki dan penyamak kulit untuk meningkatkan kualitas dan efisiensi; (5) Melaksanakan harmonisasi sistem perpajakan keluaran dan pajak masukan dikaitkan dengan jangka waktu restitusi; serta (6) Pengembangan Branding Shoes Nasional.

Sementara itu, langkah-langkah Pemerintah dalam upaya pengendalian impor dan pengamanan pasar dalam negeri, diantaranya yaitu melalui kebijakan non-tariff seperti penerapan SNI Wajib, P3DN, dan pengaturan tata niaga untuk impor produk barang. “Berbagai kebijakan tersebut merupakan bentuk keberpihakan yang baik dari Pemerintah kepada dunia usaha,” tegas Menperin.

Pada kesempatan tersebut, Menperin memberikan apresiasi kepada PT. Adis Dimension Footwear yang selama 25 tahun telah mengembangkan usahanya dengan jumlah karyawan yang mencapai 8.456 orang dan kapasitas produksi sebanyak 20 juta pasang per tahun, dimana 100% hasil produksinya diekspor. Bahkan, tahun ini PT. Adis Dimension Footwear telah melakukan penambahan investasi pembangunan pabrik baru senilai USD 50-60 juta di Majalengka, Jawa Barat dengan kapasitas produksi sebanyak 10 juta pasang per tahun, yang keseluruhan produknya juga untuk pasar ekspor. Menperin mengharapkan capaian kinerja tersebut dapat terus ditingkatkan dan menjadi contoh bagi industri alas kaki nasional lainnya dalam upaya peningkatan ekspor dan penyerapan tenaga kerja.

Pengembangan industri dan pembangunan infrastruktur di Indonesia semakin menarik bagi  Swiss untuk menanamkan investasi. Apalagi, salah satu negara kaya di Eropa itu dikenal sebagai negara yang unggul di bidang manufaktur. "Kita berharap pemerintah dan pengusaha Swiss meningkatkan penanaman modal. Mereka pun menyatakan Indonesia selalu prospektif  dan tertarik menambah investasi manufaktur karena kita dipandang memiliki pasar domestik yang kuat dan sekaligus menjadi basis produksi berorientasi ekspor," kata Menteri Perindustrian.

Selain itu, Menperin menginginkan bertambahnya perusahaan Indonesia dan Swiss yang dapat bermitra di sektor manufaktur baik dalam bentuk penanaman modal maupun keikutsertaan dalam jaringan suplai global.

Dimulai tahun 1952, hubungan diplomatik kedua negara telah berusia 63 tahun. Di bidang ekonomi, hubungan Indonesia-Swiss makin erat. Nilai total perdagangan mencapai nilai USD 761 juta  pada tahun 2014.

BERITA TERKAIT

PIS Siap Jadi Agregator Transportasi dan Logistik CCS

NERACA Jerman – PT Pertamina International Shipping (PIS) memaparkan sejumlah strategi dan kesiapan perusahaan untuk dekarbonisasi di Indonesia, salah satunya…

Tingkatkan Ekspor, 12 Industri Alsintan Diboyong ke Maroko

NERACA Meknes – Kementerian Perindustrian memfasilitasi sebanyak 12 industri alat dan mesin pertanian (alsintan) dalam negeri untuk ikut berpartisipasi pada ajang bergengsi Salon International de l'Agriculture…

Hadirkan Profesi Dunia Penerbangan - Traveloka Resmikan Flight Academy di KidZania Jakarta

Perkaya pengalaman inventori aktivitas wisata dan juga edukasi, Traveloka sebagai platform travel terdepan se-Asia Tenggar hadirkan wahana bermain edukatif di…

BERITA LAINNYA DI Industri

PIS Siap Jadi Agregator Transportasi dan Logistik CCS

NERACA Jerman – PT Pertamina International Shipping (PIS) memaparkan sejumlah strategi dan kesiapan perusahaan untuk dekarbonisasi di Indonesia, salah satunya…

Tingkatkan Ekspor, 12 Industri Alsintan Diboyong ke Maroko

NERACA Meknes – Kementerian Perindustrian memfasilitasi sebanyak 12 industri alat dan mesin pertanian (alsintan) dalam negeri untuk ikut berpartisipasi pada ajang bergengsi Salon International de l'Agriculture…

Hadirkan Profesi Dunia Penerbangan - Traveloka Resmikan Flight Academy di KidZania Jakarta

Perkaya pengalaman inventori aktivitas wisata dan juga edukasi, Traveloka sebagai platform travel terdepan se-Asia Tenggar hadirkan wahana bermain edukatif di…