NERACA

Sukabumi- Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi segera menetapkan status siaga darurat kekeringan. Dengan dikeluarkannya penetapan tersebut, banyak laporan terjadinya kekeringan di sejumlah desa di beberapa kecamatan di Kabupaten Sukabumi bersamaan musim kemarau saat ini.

"Insya Allah pada Kamis (30/7), kita akan menetapkan status siaga darurat kekeringan. Drafnya sudah ada, tinggal menunggu tanda tangan Pak bupati," ungkap Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sukabumi Usman Susilo, Rabu (29/7).

Bahkan, lanjut Usman, penetapan status siaga darurat kekeringan tersebut akan berlaku hingga empat bulan ke depan. Hal itu berkaitan dengan prediksi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang menyatakan musim kemarau saat ini akan berlangsung hingga akhir tahun."Status siaga darurat kekeringan itu akan berlaku sampai Oktober 2015," tegasnya.

Berdasarkan hasil pendataan dan laporan tambah Usman, kekeringan terutama masalah krisis air bersih terjadi di 12 desa tersebar di empat kecamatan yakni Ciracap, Gegerbitung, Bantargadung, dan Warungkiara. Untuk penanganan kondisi tersebut, BPBD sudah berkoordinasi dengan PDAM setempat untuk segera menyalurkan bantuan air bersih."Dalam waktu dekat ini, kita akan salurkan bantuan air bersih di daerah-daerah yang dilaporkan mengalami kekeringan," ujarnya.

Selain itu, Usman juga menghimbau agar masyarakat tidak sembarangan membakar ilalang untuk membuka lahan baru. Aksi tersebut bisa berdampak memicu terjadinya kebakaran lahan dan hutan."Di Kabupaten Sukabumi wilayah yang diwaspadai cukup berpotensi terjadi kebakaran lahan berada di Kecamatan Cibadak, Ciemas, Lengkong, serta wilayah Jampang," ujarnya. Arya