Perikanan Budidaya - Dirjen Sebut Gerakan Pakan Mandiri Mulai Berkembang

NERACA

Jakarta – Target peningkatan produksi perikanan budidaya pada tahun 2015 yang mencapai 17,9 juta ton, dan diperkirakan memerlukan sekitar 4,9 juta ton pakan ikan/udang, dimana 60% nya diperuntukkan untuk budidaya ikan air tawar. Untuk menekan biaya pakan dan meningkatkan margin pembudidaya, perlu ditanamkan jiwa kemandirian yang mendukung keberlanjutan usaha, sekaligus mampu meningkatkan kesejahteraan.

Salah satunya adalah melalui pengembangan pakan ikan mandiri atau Gerakan Pakan Ikan Mandiri (GERPARI). GERPARI adalah gerakan memanfaatkan bahan baku pakan lokal, untuk mendorong peningkatan kesejahteraan pembudidaya dan mengurangi ketergantungan terhadap bahan baku impor.

Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Slamet Soebjakto, mengatakan bahwa upaya pemerintah untuk pengembangan pakan mandiri ini, sudah dimulai dengan memberikan contoh nyata melalui Unit Pelaksana Teknis (UPT) perikanan budidaya.

“Contoh nyata yang kita berikan ada di Balai Besar Perikanan Budidaya Air Tawar (BBPBAT) Sukabumi. BBPBAT Sukabumi telah mulai mengembangkan pakan mandiri dengan menggunakan bahan baku lokal. Dan harga untuk pakan ikan mandiri ini cukup terjangkau yaitu sekitar Rp. 5.000 per kg dan diperuntukkan untuk budidaya lele, nila dan patin,” terang Slamet, dalam keterangan resmi yang dikutip di Jakarta, Rabu (29/7).

BBPBAT Sukabumi juga telah mengembangkan eceng gondok sebagai bahan baku pakan pengganti dedak. “Eceng gondok yang selama ini menjadi masalah di beberapa waduk dan perairan, dapat dimanfaatkan sebagai pengganti dedak, karena setelah di buat tepung, kadar proteinnya hampir sama dengan dedak halus yaitu 12,51%. Saat ini harga dedak di pasaran sekitar Rp 3 ribu – 4 ribu/kg, sementara tepung eceng gondok perkiraan harganya sekitar Rp 1.000/kg”, papar Slamet

Berdasarkan uji coba yang telah dilakukan BBPBAT Sukabumi, pakan ikan mandiri yang diproduksi dengan menggunakan bahan baku eceng gondok, dapat menghasilkan pakan dengan kadar protein 32 %. “Kadar protein ini sudah sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI). Konversi pakan ke daging ikan yang dihasilkan pun cukup bagus yaitu sekitar 1,6 – 1,7. Ini membuktikan bahwa eceng gondok dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pakan mandiri, dan sekaligus dapat dijadikan solusi bagi permasalahan eceng gondok di beberapa waduk atau perairan umum. Konversi pakan yang dihasilkan ini murni dari pakan, belum menggunakan aplikasi teknologi lain seperti bioflok atau sejenisnya. Saya yakin pakan mandiri ini akan mendukung peningkatan produksi,” ungkap Slamet.

Eceng gondok selama ini merupakan gulma yang sudah dirasakan sangat mengganggu bagi perairan waduk baik bagi pembudidaya maupun pengelola waduk tersebut. “Dengan pemanfaatan eceng gondok sebagai alternative bahan baku pakan ini, maka permasalahan gulma eceng gondok sedikit demi sedikit akan dapat diatasi dengan solusi yang positif. Pembudidaya dapat mengumpulkan eceng gondok di sekitar KJA nya untuk kemudian diolah menjadi tepung, dan ini dapat dikelola secara kelompok sehingga bisa lebih menguntungkan sekaligus meningkatkan pendapatan masyarakat sekitar,” jelas Slamet.

“Ke depan, solusi permasalahan gulma enceng gondok ini akan terus dikembangkan dengan mengajak stake holder yang terkait. Seperti Badan Pengelola Waduk, Pabrikan Pakan dan juga Kelompok Pembudidaya. Kemudian UPT perikanan budidaya melakukan pembinaan serta alih teknologi penepungan eceng gondok ini. Sehingga dari sebelumnya merupakan gulma menjadi sumber pendapatan. Sinergi positif yang menghasilkan peningkatan kesejahteraan,” tukas Slamet.

Secara terpisah, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan (Balitbang KP), Achmad Poernomo, menjelaskan, salah satu alternatif untuk penyediaan pakan yang ekonomis adalah melalui teknologi pakan mandiri yang utamanya diperuntukan bagi pembudidaya ikan air tawar pada skala kecil dan menengah.

“Komoditas ikan air tawar yang dijadikan sasaran target adalah ikan nila, patin, lele, mas dan gurame. Kebutuhan pakan ikan atau udang untuk memenuhi target produksi sebesar 8,728 juta ton, enam puluh persennya merupakan kebutuhan pakan ikan air tawar. Diharapkan dengan teknologi pakan mandiri ini kontribusi biaya pakan dalam budidaya ikan dapat ditekan hingga dibawah 50%," kata dia, dalam siaran pers, sebelumnya.

Lebih lanjut Achmad mengatakan, kebijakan KKP menjadi bangsa mandiri dalam bidang pangan dengan program kedaulatan pangan khususnya melalui bidang perikanan budidaya perlu didukung dengan penyediaan pakan yang ekonomis, mengingat biaya pakan merupakan 60-70% biaya produksi budidaya suatu komoditas.

BERITA TERKAIT

PIS Siap Jadi Agregator Transportasi dan Logistik CCS

NERACA Jerman – PT Pertamina International Shipping (PIS) memaparkan sejumlah strategi dan kesiapan perusahaan untuk dekarbonisasi di Indonesia, salah satunya…

Tingkatkan Ekspor, 12 Industri Alsintan Diboyong ke Maroko

NERACA Meknes – Kementerian Perindustrian memfasilitasi sebanyak 12 industri alat dan mesin pertanian (alsintan) dalam negeri untuk ikut berpartisipasi pada ajang bergengsi Salon International de l'Agriculture…

Hadirkan Profesi Dunia Penerbangan - Traveloka Resmikan Flight Academy di KidZania Jakarta

Perkaya pengalaman inventori aktivitas wisata dan juga edukasi, Traveloka sebagai platform travel terdepan se-Asia Tenggar hadirkan wahana bermain edukatif di…

BERITA LAINNYA DI Industri

PIS Siap Jadi Agregator Transportasi dan Logistik CCS

NERACA Jerman – PT Pertamina International Shipping (PIS) memaparkan sejumlah strategi dan kesiapan perusahaan untuk dekarbonisasi di Indonesia, salah satunya…

Tingkatkan Ekspor, 12 Industri Alsintan Diboyong ke Maroko

NERACA Meknes – Kementerian Perindustrian memfasilitasi sebanyak 12 industri alat dan mesin pertanian (alsintan) dalam negeri untuk ikut berpartisipasi pada ajang bergengsi Salon International de l'Agriculture…

Hadirkan Profesi Dunia Penerbangan - Traveloka Resmikan Flight Academy di KidZania Jakarta

Perkaya pengalaman inventori aktivitas wisata dan juga edukasi, Traveloka sebagai platform travel terdepan se-Asia Tenggar hadirkan wahana bermain edukatif di…