Bayar Utang - ENRG Catatkan Rights Issue 4,4 Miliar Saham

NERACA

Jakarta- Guna melunasi utang, PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) telah selesai merampungkan penerbitan saham baru tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu atau PMTHMETD). Disebutkan, jumlah saham baru yang diterbitkan adalah sebesar 4.464.253.069 saham atau 10% dari total saham beredar sebelum penerbitan saham baru dengan harga nominal Rp100 per saham.

Dalam siaran persnya di Jakarta, Senin (27/7) Direktur Utama Energi Mega Persada (EMP), Imam Agustino mengatakan, sekitar 51% dari saham baru yang diterbitkan tersebut di beli oleh Welby Capital Limited, dan 49% dibeli oleh Blossom Global Assets Inc. Keduanya merupakan nasabah dari PT Samuel Sekuritas Indonesia yang bertindak sebagai kustodian dalam transaksi tersebut.

Saham baru yang telah diterbitkan tersebut telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 27 Juli 2015 dan perusahaan telah menerima jumlah pendapatan kotor atau sebelum biaya pencatatan sebesar Rp446.425.306.900 dari penjualan saham baru tersebut.

Kata Imam, perseroan akan menggunakan dana sejumlah lebih dari Rp446 miliar tersebut untuk mendanai pengembangan usaha dan kebutuhan modal kerja EMP dan anak perusahaannya,”Kami berharap untuk dapat mempertahankan 5–10% kenaikan produksi pada tahun ini dari tahun sebelumnya,”ujarnya.
Menurut Direktur EMP Didit Ratam, sebagian dari dana dari hasil penjualan saham baru tersebut juga akan digunakan untuk pelunasan utang usaha (trade payables) perusahaan. Untuk itu, diharapkan EMP akan menunjukkan kondisi likuiditas yang semakin membaik di masa mendatang.

Asal tahu saja, lantaran harga minyak dunia saat ini turun memaksa PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) merevisi target penjualannya. Di mana perseroan menargetkan penjualan sebesar US$ 680 juta-USD700 juta, dari posisi target sebelumnya US$ 965 juta. 

Perseroan menjelaskan, target penjualan yang direvisi tidak akan berimbas pada target produksi perseroan yang mencapai 68 ribu barel per hari. Angka target itu sudah meliputi minyak dan gas secara ekuivalen. Tahun ini, perseroan akan menurunkan prosentase produkasi minyak dan gas menjadi 70:30, dari posisi persentase sebelumnya masih mencapai 60:40.

Disamping itu, perseroan tengah mencari pinjaman sindikasi bank sebesar US$ 200 juta atau sekitar Rp2,6 triliun (kurs Rp13.355/USD). Dana tersebut akan digunakan untuk belanja modal (capital expenditure/capex) tahun depan.

Pinjaman sindikasi perbankan juga akan digunakan perseroan untuk membayar utang US$ 134 juta yang jatuh tempo tahun ini. Rencananya, perseroan akan mencari sindikasi pinjaman dari perbankan asing. Sementara cost of fund berusaha turun menjadi sekitar 10%. (bani)

 

 




BERITA TERKAIT

Laba Bersih PT FIF Tumbuh 16,5% Jadi Rp1,1 Triliun

Kuartal pertama 2024, PT Federal International Finance (FIF) membukukan laba bersih sebesar Rp1,1 triliun atau meningkat sebesar 16,5% secara year-on-year…

Buntut Investasi Bodong di BTN - Ombudsman Panggil OJK, LPS dan Kementerian BUMN

Ombudsman RI mengimbau kepada masyarakat agar tidak tergoda iming-iming investasi yang menawarkan imbal hasil atau bunga super tinggi yang melebihi…

Keterlibatan Karyawan Tinggi - Trakindo Sabet Penghargaan Best Employers Indonesia 2023

PT Trakindo Utama (Trakindo) dinobatkan sebagai salah satu perusahaan terbaik di Indonesia dalam menciptakan pengalaman kerja yang luar biasa bagi…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Laba Bersih PT FIF Tumbuh 16,5% Jadi Rp1,1 Triliun

Kuartal pertama 2024, PT Federal International Finance (FIF) membukukan laba bersih sebesar Rp1,1 triliun atau meningkat sebesar 16,5% secara year-on-year…

Buntut Investasi Bodong di BTN - Ombudsman Panggil OJK, LPS dan Kementerian BUMN

Ombudsman RI mengimbau kepada masyarakat agar tidak tergoda iming-iming investasi yang menawarkan imbal hasil atau bunga super tinggi yang melebihi…

Keterlibatan Karyawan Tinggi - Trakindo Sabet Penghargaan Best Employers Indonesia 2023

PT Trakindo Utama (Trakindo) dinobatkan sebagai salah satu perusahaan terbaik di Indonesia dalam menciptakan pengalaman kerja yang luar biasa bagi…