Bisnis Survei Seismic Masih Moncer - Gelombang Bidik Pendapatan Tumbuh 50%

NERACA

Jakarta –Menyadari harga minyak dunia saat ini tengah turun, namun tidak menyurutkan ekspansi bisnis PT Gelombang Seismic Indonesia (GSI) sebagai perusahaan di bisnis survei seismic. Hal ini sangat beralasan lantan kegiatan bisnis perseroan berkaitan dengan kegiatan usaha pertambangan migas.

Direktur Gelombang Seismic Indonesia, Barita Sihombing mengatakan, bisnis perseroan memang berkaitan dengan kegiatan usaha pertambangan migas. Namun layanan perseroan di bidang survei seismic yang tak berkaitan langsung dengan rendahnya harga minyak,”Layanan perseroan hanya untuk mengetahui potensi minyak dalam jangka waktu panjang yag akan di bor di kemudian hari dan bukan untuk saat ini,”ujarnya di Jakarta, kemarin.

Menurutnya, kalaupun ada dampak dari lemahnya harga minyak terhadap kinerja perseroan hanya sedikit. Dia menilai yang berdampak besar oleh turunnya harga minyak adalah usaha bidang pengeboran. "Yang berdampak langsung adalah layanan pengeboran. Kalau seismic investasi oil company untuk dapat cadangan minyak ke depannya 5 tahun hingga 10 tahun lagi,”ungkapnya.

Tahun ini, perusahaan membidik kenaikan pendapatan sebesar 50% dibandingkan tahun lalu. Pada tahun 2014, GSI mencetak pendapatan sebesar US$ 6,05 juta. Dengan begitu, tahun ini perusahaan berharap bisa mengantongi pendapatan sedikitnya US$ 9 juta.

Direktur Keuangan GSI, Tjiong Tek Siong mengatakan, pendapatan itu akan berasal dari tiga proyek survei seismik yang sudah didapat dari perusahaan minyak lokal. Nilai masing-masing proyek itu berkisar US$ 2 juta. Lalu, perusahaan mengincar dua hingga tiga tender lagi dari perusahaan minyak dalam negeri ataupun luar negeri. "Dari tiga proyek yang sudah dikerjakan saja, kami akan mendapat revenue minimal US$ 6 juta," ujar Tjiong.

Saat ini, beberapa klien GSI berasal dari benua Afrika. Perusahaan tengah mengincar tender survei seismik dari India yang kini sedang gencar mencari cadangan minyak. Dari target pendapatan itu, perseroan menargetkan marjin laba bersih sebesar 7%, atau US$ 630.000. Tahun lalu, laba bersih GSI hanya sebesar US$ 195.143.

Untuk mempermudah ekspansi, tahun ini perseroan akan membeli perlengkapan kegiatan survei. Namun pembelian perlengkapan itu baru akan dilakukan setelah mendapat kepastian tender proyek. Pendanaannya akan berasal dari dana penjualan saham perdana atau Initial Public Offering (IPO). Asal tahu saja, GSI akan melepas sebanyak-banyaknya 150 juta lembar saham atau 42,86% dari total modal ditempatkan dan disetor penuh.

Perseroan menawarkan harga IPO di rentang Rp 130 - Rp 150 per saham. Dari aksi korporasi ini, GSI berharap bisa mengantongi dana IPO sebesar Rp 19,5 miliar-Rp 25,5 miliar. Perseroan menunjuk Panca Global Securities sebagai penjamin emisi efek. Kemudian perseroan juga meyakini, kegiatan usaha jasa survei akan baik kedepannya. Hal ini sangat beralasan lantaran beberapa negara pun jor-joran untuk membuka tender seismic. Sebut saja, India, Myanmar dan Malaysia tengah membuka market besar-besaran untuk tender seismic,”Itu US$ 400 juta sampai US$ 500 juta untuk investasi khusus seismic karena mereka ingin cadangan 10 tahun lagi,"kata Tjiong Tek Siong.(bani)

BERITA TERKAIT

Manfaatkan Google Classroom - Agar Hasil Belajar Online Lebih Maksimal

Dunia pendidikan kini banyak memanfaatkan Google Classroom. Aplikasi yang berfungsi untuk membagikan tugas kepada siswa, memulai diskusi dengan siswa, dan…

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Manfaatkan Google Classroom - Agar Hasil Belajar Online Lebih Maksimal

Dunia pendidikan kini banyak memanfaatkan Google Classroom. Aplikasi yang berfungsi untuk membagikan tugas kepada siswa, memulai diskusi dengan siswa, dan…

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…