Menjadi peserta BPJS Kesehatan ternyata menimbulkan persoalan baru bagi keluarga kami yang dirawat di RS Yarsi Cempaka Putih, Jakarta Pusat. Pasalnya, peserta BPJS No : 0001209217858 atas nama Ida Saadah dirawat di kelas utama RS tersebut. Sebelumnya fasilitas kesehatan pasien tersebut di kamar kelas I (satu), namun pihak RS saat itu beralasan kamar kelas I sudah penuh.

Kami merasa pindah kelas yang lebih tinggi, tentu akan mengeluarkan dana pribadi untuk biaya kelebihan atas perbedaan kelas perawatannya. Ternyata ketika pasien hendak pulang kemarin (23 Juli), kami sangat terkejut melihat total biaya selama dirawat di RS itu mencapai Rp 60 juta-an, dan yang ditanggung oleh pihak BPJS hanya sekitar Rp 6 juta, sehingga kekurangannya sekitar Rp 54 juta menjadi tanggungan keluarga pasien.

Dari gambaran tersebut, terus terang kami mohon penjelasan dari BPJS Kesehatan atas komponen biaya yang seharusnya menjadi tanggungan pemerintah apa saja. Karena sebelumnya Kementerian Kesehatan dan BPJS tidak transparan mengumumkan jumlah pembiayaan maksimal yang ditanggung pemerintah. Padahal semua rakyat harus menjadi peserta BPJS Kesehatan. Bagaimana tanggung jawab pemerintah?

Fety Fatimah, Jakarta Pusat