Negara BRICS Resmi Luncurkan Bank Pembangunan Infrastruktur

 

 

NERACA

 

Jakarta - Negara maju dan berkembang yang tergabung dalam Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan (BRICS) pada Selasa kemarin resmi meluncurkan bank pembangunan infrastruktur yang diberi nama New Development Bank (NDB). Ini merupakan bank kedua yang pembentukannya didukung penuh oleh Tiongkok dan dijadikan institusi alternatif selain Bank Dunia. Dikutip dari Reuters, Selasa (21/7), selain didukung Tiongkok, bank tersebut turut disokong oleh negara anggota lainnya seperti Rusia, India, Brasil, dan Afrika Selatan. Peluncuran NDB pun dilakukan di Shanghai.

Bank tersebut akan mendanai infrastruktur dan proyek pembangunan di lima negara BRICS. Di awal pembentukannya, NDB memiliki modal US$50 miliar. Modal itu diberikan oleh lima negara anggota. Mereka akan memiliki hak yang sama dalam pemberian suara. Modal tersebut kemudian akan ditingkatkan menjadi US$100 miliar dalam dua tahun mendatang.

Negara anggota nantinya juga akan menyumbang modal US$100 miliar untuk menjaga stabilitas mata uang. Modal tersebut disumbang oleh Tiongkok sebesar US$41 miliar, Brasil, India, dan Rusia, masing-masing menyumbang US$18 miliar. Terakhir, Afrika Selatan memberikan US$5 miliar. Acara peluncuran Selasa kemarin sempat tertunda lama. Padahal, pengajuan pembentukan telah dilakukan sejak 2012.

Tertundanya peluncuran NDB diduga karena adanya perbedaan pendapat mengenai pendanaan bank, pengelolaan, dan lokasi kantor pusat. "Tujuan kami bukan untuk menantang sistem yang sudah ada, tetapi justru memperbaiki dan melengkapi dengan cara kami sendiri," ujar Presiden NDB, Kundapur Vaman Kamath.

Dia menambahkan, usai menggelar pertemuan dengan Bank Infrastruktur Investasi Asia (AIIB), NDB memutuskan untuk membangun jalur komunikasi "hotline" dengan bank bentukan Tiongkok itu. Tujuannya untuk membahas berbagai isu dan menjalin hubungan antar institusi yang lebih erat.

Menurut Menteri Keuangan Tiongkok, Lou Jiwei, dukungan NDB terhadap proyek infrastruktur akan membantu menyelesaikan masalah yang telah lama dihadapi oleh negara berkembang dan negara yang menuju menjadi negara maju. "NDB akan membantu mereka meningkatkan pembangunan ekonomi," kata Lou.

Kendati upacara peluncuran NDB tidak semeriah penandatanganan salah satu kesepakatan AIIB di Beijing pada Juni lalu, tetapi turut diperhitungkan oleh institusi sejenis. "Dari perspektif kami, kami sangat menantikan untuk bisa bekerja sama dengan institusi baru. Sebab, kebutuhan (terhadap infrastruktur) sangat tinggi," kata Wakil Presiden Bank Dunia, Karin Finkelston. Sementara itu, Presiden Bank Pembangunan Asia (ADB), Takehiko Nakao, juga menantikan kesempatan untuk bisa bekerja sama dengan NDB.

BERITA TERKAIT

TASPEN Optimalkan Srikandi TASPEN untuk Jadi Penggerak Finansial

TASPEN Optimalkan Srikandi TASPEN untuk Jadi Penggerak Finansial NERACA Jakarta - Dalam memperingati Hari Kartini 2024, PT Dana Tabungan dan…

Bank Muamalat Rilis Kartu Debit Nirsentuh untuk Jemaah Haji

Bank Muamalat Rilis Kartu Debit Nirsentuh untuk Jemaah Haji NERACA  Jakarta – PT Bank Muamalat Indonesia Tbk merilis fitur terbaru…

Token fanC Resmi Diperdagangkan di Indonesia

Token fanC Resmi Diperdagangkan di Indonesia NERACA Jakarta - Token fanC aset kripto baru akan resmi diperdagangkan di Indonesia. Token…

BERITA LAINNYA DI Jasa Keuangan

TASPEN Optimalkan Srikandi TASPEN untuk Jadi Penggerak Finansial

TASPEN Optimalkan Srikandi TASPEN untuk Jadi Penggerak Finansial NERACA Jakarta - Dalam memperingati Hari Kartini 2024, PT Dana Tabungan dan…

Bank Muamalat Rilis Kartu Debit Nirsentuh untuk Jemaah Haji

Bank Muamalat Rilis Kartu Debit Nirsentuh untuk Jemaah Haji NERACA  Jakarta – PT Bank Muamalat Indonesia Tbk merilis fitur terbaru…

Token fanC Resmi Diperdagangkan di Indonesia

Token fanC Resmi Diperdagangkan di Indonesia NERACA Jakarta - Token fanC aset kripto baru akan resmi diperdagangkan di Indonesia. Token…