Target IPO BEI Dipreksi Hanya 24 Emiten

NERACA

Jakarta –Kendatipun pihak Bursa Efek Indonesia (BEI) mengklaim bila target IPO tahun ini sebanyak 32 emiten masih bisa dikejar, namun pengamat pasar modal menilai hal tersebut sulit terealisasi dan meminta direksi BEI untuk legowo merevisi target tersebut.

Bahkan analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya memprediksi Bursa Efek Indonesia hanya bisa menambah 24 emiten di tahun ini, dari target sebanyak 32 emiten sepanjang 2015,”Kalau target itu lumrah 32, akhir tahun lalu 30 yang terealisasi hanya 80%. Ada kemungkinan 70-80%, atau paling tidak 24 emiten yang bisa dicapai bursa tahun ini. Syukur-syukur bisa tercapai target 100%,”ujarnya di Jakarta, kemarin.

Menurutnya, dengan jangka waktu kurang dari enam bulan, pihak bursa harus bekerja keras merangkul perusahaan untuk masuk ke pasar modal Indonesia. Banyak cara yang bisa dilakukan termasuk dengan cara melakukan sosialisasi ke banyak pihak tentang keuntungan yang didapatkan setelah masuk bursa, dan memberikan insentif khusus.

Langkah itu dilakukan guna mengantisipasi keadaan domestik dan global yang sedang bergejolak tidak menentu, seperti kejadian Yunani dan Tiongkok. Belum lagi kenaikan suku bunga The Fed yang diperkirakan mulai September atau Desember tahun ini,”Sosialisasi beri pengertian kepada perusahaan terkait benefit yang diberikan, kasih insentif juga, agar masuk. Tentunya harus antisipasi keaadaan-keadaan yang ada di global dan domestik, jangan hanya pentingkan satu saja, tapi keduanya, agar sejalan," tuturnya.

Pada saat bisa menambah emiten lebih banyak, maka jumlah pelaku pasar (investor) pun terus bertambah. Dia berharap, investor yang banyak bertambah dari domestik, bukan dari luar. Sebab, investor di sini sebanyak 60% datang dari luar, bukan dari dalam negeri.

Direktur Perdangan dan Pengaturan Perusahaan BEI, Samsul Hidayat pernah bilang, pihaknya optimis target IPO bakal tercapai hingga akhir tahun, “Saat ini sudah ada 5 calon emiten yang sudah melakukan mini ekspose dengan menggunakan buku laporan keuangan Juni dan total nilai IPO sekitar Rp 1 triliun,”ujarnya.

Menurutnya, memasuki semester kedua tahun ini akan banyak perusahaan yang bakal mencatatkan sahamnya di pasar modal. Dirinya tidak menapik, lesunya perekonomian Indonesia membuat gairah perusahaan yang ingin melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) masih lesu. Dia menjelaskan, masih minimnya emiten baru bukan semata akibat merosotnya ekonomi dalam negeri, namun lebih karena calon emiten masih menunggu waktu yang tepat,”Mereka kan masih menunggu, market-nya mengatakan belum bagus, segala macam,”ungkapnya. (bani)

BERITA TERKAIT

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…

Merger dengan Smartfren - EXCL Sebut Baik Bagi Industrti dan Operator

NERACA Jakarta- Wacana soal merger PT XL Axiata Tbk (EXCL) dengan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) kembali menguak, membuat Presiden…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…

Merger dengan Smartfren - EXCL Sebut Baik Bagi Industrti dan Operator

NERACA Jakarta- Wacana soal merger PT XL Axiata Tbk (EXCL) dengan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) kembali menguak, membuat Presiden…