ADB Perkirakan Perlambatan Ekonomi RI Hanya Sementara

 

NERACA

 

Jakarta - Bank Pembangunan Asia/Asian Development Bank (ADB) meyakini pelambatan perekonomian Indonesia hanya sementara mengingat ekspansi belanja modal pemerintah dari pagu anggaran infrastruktur sebesar Rp290,3 triliun akan "mengembalikan" pertumbuhan hingga ke lima persen pada akhir 2015.

Deputy County Director Bank Pembangunan Asia atau Asian Development Bank (ADB) Edimon Ginting mengatakan terdapat potensi lonjakan stimulus perekonomian karena pemerintah masih memiliki 88 persen dari total belanja infrastruktur atau sekitar Rp255 triliun yang belum digunakan.

Mengutip pernyataan pemerintah bahwa realisasi belanja modal dapat mencapai 85 persen pada 2015, Edimon meyakini akan terdapat kenaikan 94 persen investasi pemerintah yang tersalurkan ke masyarakat, dibandingkan semester II 2014. "Itu merupakan hal vital di semester II, dan akan memulihkan perekonomian," ujar Edimon seperti dilansir laman Antara, Selasa (7/7).

Oleh karena itu, menurut Edimon, pemerintah perlu serius menuntaskan masalah-masalah administrasi yang selama ini menghambat pencairan anggaran. Dia mengatakan stimulus dari belanja modal pemerintah juga akan mendongkrak konsumsi domestik, termasuk konsumsi swasta dan konsumsi masyarakat.

Konsumsi swasta, lanjut dia, akan terbantu dengan mulai membaiknya kinerja ekspor yang sebenarnya sudah terasa di triwulan II 2015. "Ekspor yang melemah sejak pertengahan 2014, terlihat sudah mulai membaik di triwulan II ini. Di sisi lain, 'trade balance' akan terdorong impor yang menurun sebagai dampak positif depresiasi rupiah," ujar dia.

Edimon juga menilai konsumsi rumah tangga yang pada kuartal I hanya tumbuh lima persen, akan naik karena dipengaruhi kebijakan pemerintah seperti peningkatan batas Penghasilan Tidak Kena Pajak dan kenaikan gaji personel TNI dan Polri. "Momentum Pemilihan Kepala Daerah serentak juga akan meningkatkan konsumsi masyarakat," ujarnya.

ADB memiliki perhitungan, jika pertumbuhan ekonomi ditargetkan berada di atas lima persen, maka pertumbuhan konsumsi rumah tangga harus mencapai tujuh persen. Di sisi lain, kata Edimon, upaya pemerintah menjaga reformasi struktural dan koordinasi dengan Bank Indonesia akan mendorong pertumbuhan, namun tetap memperhatikan stabilitas perekonomian.

"Inflasi akan stabil, selama ini kan penyebab inflasi adalah BBM dan harga makanan. Sekarang karena reformasi struktural, dampak subsidi BBM sudah hilang, inflasi akan lebih terjaga," ujarnya Meskipun demikian, ADB masih memperkirakan laju inflasi pada 2015 akan sebesar 6.4 persen (yoy) karena dipengaruhi volatilitas harga bahan makanan pokok sebagai dampak dari pelepasan subsidi BBM. Untuk pertumbuhan ekonomi, ADB merevisi proyeksinya dari sebelumnya 5,5 persen menjadi 5,0 persen atau berada dalam rentang 4,8--5,2 persen.

Staf khusus Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Arif Budimanta mengatakan pemerintah serius mengatasi perlambatan pertumbuhan ekonomi, salah satunya dengan berupaya menekan inflasi dan menciptakan lapangan pekerjaan sebanyak-banyaknya.

“Terkait target pertumbuhan, target ada dua hal yang sekarang lagi dilakukan proses penyempurnaan terhadap target inflasi karena pertumbuhan bagus harus dikuti dengan menyerap lapangan pekerjaan yang banyak, kemudian inflasinya terkendali dan berada pada level yang rendah, terutama pada stabilitas bahan makanan," ujarnya.

 

 

BERITA TERKAIT

Bantu Ciptakan Masyarakat Unggul - Kemendes PDTT Beri Bantuan 10 Perpustakaan Desa di Lombok

Sebanyak 10 perpustakaan desa dan 5 taman baca masyarakat di Kabupaten Lombok Utara (KLU) menerima bantuan buku bermutu dari Perpustakaan…

Tarik Investasi Butuh Kolaborasi Antardaerah

    NERACA Solo – Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyebutkan bahwa upaya menarik masuknya investasi membutuhkan kolaborasi antardaerah…

Rumah Dinas Menteri di IKN Dipastikan Rampung Juli

  NERACA Kaltim – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono menyampaikan progres pengerjaan rumah dinas 36 menteri Indonesia…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Bantu Ciptakan Masyarakat Unggul - Kemendes PDTT Beri Bantuan 10 Perpustakaan Desa di Lombok

Sebanyak 10 perpustakaan desa dan 5 taman baca masyarakat di Kabupaten Lombok Utara (KLU) menerima bantuan buku bermutu dari Perpustakaan…

Tarik Investasi Butuh Kolaborasi Antardaerah

    NERACA Solo – Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyebutkan bahwa upaya menarik masuknya investasi membutuhkan kolaborasi antardaerah…

Rumah Dinas Menteri di IKN Dipastikan Rampung Juli

  NERACA Kaltim – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono menyampaikan progres pengerjaan rumah dinas 36 menteri Indonesia…