NERACA
Sukabumi - Kegiatan bazaar ramadhan bukan untuk menekan lonjakan harga kebutuhan pokok menjelang lebaran. Namun, untuk memberikan layanan yang lebih murah kepada masyarakat. Apalagi besarnya minat masyarakat dan keluarga Pegawai Negeri Sipil (PNS) untuk mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga murah.
"Kalau untuk menekan lonjakan harga, tidak akan bisa dengan kegiatan tersebut," ungkap Wakil Walikota Sukabumi H. Achmad Fahmi ketika ditemui usai membuka bazar ramadhan yang digelar oleh Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kota Sukabumi, Senin (6/7).
Fahmi juga menjelaskan bazaar yang digelar selama dua hari tersebut, merupakan hajat DWP untuk memenuhi berbagai kebutuhan pokok. Bazar ramadhan lebih dititikberatkan untuk ibu-ibu yang tergabung dalam DWP. Sehingga, keluarga PNS tidak kesulitan untuk membeli kebutuhan makanan menjelang lebaran.“Daripada repot mencari barang, cukup di Bazaar Ramadhan DWP,” katanya.
Sedangkan untuk kalangan umum, tambah Fahmi, telah dilakukan bazaar dimasing-masing kecamatan secara bergiliran. Pelaksanaan yang digelar sejak awal Ramadhan ditutup pada Minggu (5/7)."Makanya melihat besarnya minat masyarakat terhadap bazaar murah. Saya meminta jenis barang ditambah pada tahun depan, agar semakin banyak kebutuhan pokok yang terpenuhi,” ujarnya.
Sekali lagi Fahmi menegaskan bazaar ramadhan bukan untuk menekan lonjakan harga kebutuhan pokok menjelang lebaran. Tapi untuk memberikan layanan yang lebih murah kepada masyarakat. Menurutnya, ada beberapa faktor yang bisa menekan lonjakan harga kebutuhan pokok, diantaranya, tranportasi dan ketersediaan barang. Jika ketersediaan barang mencukupi dan transportasi lancar, maka harga kebutuhan pokok akan stabil.“Dua faktor itu yang sangat mempengaruhi harga. Kegiatan ini hanya untuk menyediakan kebutuhan dengan harga yang lebih murah dari harga pasaran,” katanya.
Sementara itu Ketua DWP Kota Sukabumi, Nanita Hanafie Zain mengatakan, kegiatan yang digelar setiap tahun tersebut sekaligus konsolidasi bagi anggota DWP. Harga kebutuhan pokok yang mengalami lonjakan menjelang lebaran sangat menyulitkan kalangan ibu rumah tangga, termasuk anggota DWP.“Bazaar Ramadhan sangat ditunggu-tunggu kalangan ibu DWP. Apalagi tingginya animo masyarakat untuk mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga murah,” katanya.
Sebetulnya kata dia, bazaar ramadhan yang digelar DWP setiap tahun tidak berbeda dengan sebelumnya. Hanya saja, jenis kebutuhan yang ditawarkan lebih beragam. Selain beras, gula dan pakaian, juga diikuti oleh sejumlah perusahaan yang menawarkan jasa asuransi dan perabotan dapur.“Total stand ada 20, 7 dari stand DWP dan 13 lagi dari kalangan umum," terangnya.
Nanita mengakui besarnya minat masyarakat untuk mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga murah. Besarnya animo pembeli membuat persediaan barang yang didagangkan habis terjual.“Pengalaman tahun sebelumnya, biasanya hari pertama sudah habis, dan hari ke dua ada penambahan lagi,” katanya. Arya
NERACA Jakarta – PT Permodalan Nasional Madani (PNM) memberikan reward studi banding kepada Ketua Kelompok Mekaar. Studi banding kali ini…
NERACA Jakarta – PT Permodalan Nasional Madani (PNM) kembali mengadakan event silaturahmi antar karyawan melalui event SEHATI PNM (Sehat Bersama…
NERACA Jakarta - Taiwan International Trade Administration (TITA) dan Taiwan External Trade Development Council (TAITRA) kembali menyelenggarakan Taiwan Expo 2024…
NERACA Jakarta – PT Permodalan Nasional Madani (PNM) memberikan reward studi banding kepada Ketua Kelompok Mekaar. Studi banding kali ini…
NERACA Jakarta – PT Permodalan Nasional Madani (PNM) kembali mengadakan event silaturahmi antar karyawan melalui event SEHATI PNM (Sehat Bersama…
NERACA Jakarta - Taiwan International Trade Administration (TITA) dan Taiwan External Trade Development Council (TAITRA) kembali menyelenggarakan Taiwan Expo 2024…