Hindari potensi rugi kurs akibat anjloknya nilai tukar rupiah, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) bersama anak usahanya PT Citilink Indonesia telah melakukan penandatanganan kerja sama terkait perjanjian fuel hedging pada 30 Juni 2015. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, Senin (6/7).
Direktur Keuangan & Manajemen Risiko Garuda Indonesia, IG. N. Ashkara Danadiputra menjelaskan, berdasarkan perjanjian transaksi fuel hedging Citilink akan dilakukan melalui perseroan dengan partial hedging,”Dasar pertimbangan perseroan dalam melaksanakan transaksi ini, karena perseroan mempunyai risk profile dan reputasi yang berbeda dari Citilink. Sehingga biaya hedging yang dikeluarkan akan lebih kompetitif," ungkapnya.
Selain itu, perseroan turut serta mendukung pengembangan fasilitas hedging Citilink dalam aspek inrastruktur, bisnis proses, dan sumber daya manusia (SDM), sehingga Citilink dapat melakukan aktifitas hedging secara mandiri di masa yang akan datang.
Dirinya menuturkan, berdasarkan peraturan No.IX.E.1, transaksi tersebut merupakan transaksi afiliasi yang dikecualikan dari kewajiban untuk mengumumkan keterbukaan informasi kepada masyarakat. Hal itu dikarenakan merupakan transaksi perseroan dengan perusahaan terkendali yang saham atau modalnya dimiliki secara langsung ataupaun tidak langsung, paling kurang 99% sahamnya dimilliki perseroan. (bani)
Di kuartal pertama 2024, PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN) mencatatkan laba bersih Rp361,46 miliar atau turun 28,9% dibanding priode…
Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT MPX Logistics International Tbk. (MPXL) memutuskan pembagian dividen final Rp3 miliar dan perombakan…
Tahun ini, PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) menargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar 48% Rp18,9 triliun dan laba bersih tumbuh 39,34% menjadi…
Di kuartal pertama 2024, PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN) mencatatkan laba bersih Rp361,46 miliar atau turun 28,9% dibanding priode…
Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT MPX Logistics International Tbk. (MPXL) memutuskan pembagian dividen final Rp3 miliar dan perombakan…
Tahun ini, PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) menargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar 48% Rp18,9 triliun dan laba bersih tumbuh 39,34% menjadi…