Kondisi Pasar Belum Kondusif - Surya Semesta Tunda Terbitkan Global Bond

NERACA

Jakarta – Lantaran kondisi pasar yang belum kondusif akibat lesunya pertumbuhan ekonomi, menjadi alasan bagi PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) untuk menunda rencana pernerbitan surat utang global (global bond) senilai US$ 200 juta.

Presiden Direktur SSIA Johanes Suryajaya menjelaskan, perseroan telah memperoleh izin untuk menerbitkan obligasi global senilai US$ 200 juta atau setara Rp2,6 triliun (Rp13.000/US$). Meski demikian, aksi korporasi tersebut harus ditunda akibat lesunya perekonomian global,”Global bond kita lihat situasinya dulu karena krisis ekonomi di Yunani sangat berpengaruh terhadap perekonomian dunia," kata Yohanes di Jakarta, kemarin.

Menurut dia, surat utang global itu akan digunakan SSIA sebagai belanja modal (capital expenditure/capex) dalam waktu dua tahun. Karena tertundanya aksi korporasi tersebut, perseroan membuka opsi lain untuk memperoleh dana segar. "Kita mencari beberapa alternatif pendanaan, seperti perbankan. Kami sudah membicarakan dengan standby line lokal, yang pasti size-nya akan lebih kecil dibanding bond karena dari kebutuhan tidak seluruhnya dipakai tahun ini," ujarnya.

Yohanes menjelaskan, perseroan belum berencana mengubah struktur surat utang dolar AS menjadi mata uang rupiah. Dia beralasan, maksimum penerbitan surat utang dalam mata uang lokal hanya sebesar Rp1 triliun, berbeda halnya dengan global bond berdominasi dollar AS yang nilainya bisa lebih besar.

Sebagai catatan, emiten yang bergerak dalam sektor properti dan konstruksi tersebut membukukan laba bersih sebesar Rp204,3 miliar pada kuartal I/2015 atau tumbuh hingga 15 kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp12,4 miliar. Peningkatan laba bersih seiring dengan pertumbuhan pendapatan sebesar 43,5% menjadi Rp1,31 triliun dibanding kuartal sama tahun sebelumnya senilai Rp918,1 miliar.

Asal tahu saja, dari target nilai penerbitan surat utang US$ 200 juta, sebesar 57% atau US$ 114 juta akan digelontorkan ke PT Suryacipta Swadaya, anak perusahaan yang menangani bisnis properti kawasan industri. Ada tiga proyek pengembangan kawasan industri yang akan menjadi fokus garapan Suryacipta Swadaya. Pertama, kawasan industri di Karawang, Jawa Barat.

Johanes Suryajaya pernah bilang, Suryacipta Swadaya tengah menjajaki kerjasama membuat perusahaan patungan (joint venture) dengan perusahaan lokal. Di perusahaan patungan tersebut, Suryacipta Swadaya akan memegang saham mayoritas 51%.

Suryacipta Swadaya akan melakukan inbreng tanah dan menjualnya dalam satu kawasan industri. "Kami sama-sama inbreng, terus kalau joint venture-nya sudah terbentuk baru kami bebaskan sama-sama,”ungkapnya.

Surya Semesta menargetkan perusahaan patungan itu bisa terbentuk di kuartal III-2015. Lalu, hingga akhir tahun nanti bisa membebaskan lahan sekitar 400 hektare (ha). Kedua, kawasan industri di Subang, Jawa Barat. Surya Semesta akan menambah lahan baru seluas 700 ha. Perseroan berencana mengembangkan mix-used, perumahan dan kawasan industri di atas lahan tersebut. (bani)

BERITA TERKAIT

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…

Merger dengan Smartfren - EXCL Sebut Baik Bagi Industrti dan Operator

NERACA Jakarta- Wacana soal merger PT XL Axiata Tbk (EXCL) dengan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) kembali menguak, membuat Presiden…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…

Merger dengan Smartfren - EXCL Sebut Baik Bagi Industrti dan Operator

NERACA Jakarta- Wacana soal merger PT XL Axiata Tbk (EXCL) dengan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) kembali menguak, membuat Presiden…