Ini Penyebab Airbag Mobil Tak Mengembang

 

NERACA

Fungsi kantung udara (airbag) disetiap kendaraan roda empat sanggat diperlukan guna terjadinya benturan yang keras ketika terjadi kecelakaan. Namun hal ini fungsi airbag tidak selalu akan mengembang kendati terjadi kecelakaan yang menyebabkan mobil rusak parah.

Muhamad Zuhdi, Technical Training Manager Honda Prospect Motor menerangkan system teknologi di airbag mobil dirancang tidak mudah mengembang, hanya pada kondisi tertentu karena jika terlalu mudah mengembang akan membahayakan pengemudi.

"Kondisi ini berlaku tidak hanya untuk semua Honda, bahkan untuk semua model, merk kendaraan lain," kata Zuhdi usai memberikan keterangan pers terkait tidak mengembangnya airbag di Jakarta.

Berikut beberapa jenis kecelakaan yang menyebabkan kantung udara tidak mengembang seperti dijelaskan Muhamad Zuhdi:

Menabrak benda bergeser

Kantung udara tidak akan mengembang jika menabrak benda yang bergerak karena energi yang diterima tidak cukup kuat untuk menghidupkan sensor yang akan menghidupkan airbag. 

Menabrak tiang 

Kantong udara tidak akan mengembang jika mobil menabrak tiang, pohon, pilar atau benda sejenis tepat di bagian tengah kendaraan. Hal itu terjadi karena letak sensor bukanlah di tengah melainkan di depan kanan dan kiri.

Tabrakan depan miring

Tabrakan dari depan dengan arah miring ke kiri atau ke kanan dengan sudut diatas 30 derajat tidak akan membuat sensor mengembangkan kantung udara.

Pada kecelakaan dengan kemiringan di atas 30 derajat, mobil akan tetap berjalan sampai jarak tertentu contohnya kasus-kasus mobil menabrak pembatas jalan di sisi kiri atau kanan.
Tabrak belakang

Benturan dari belakang, samping dan terguling tidak akan membuat sensor airbag menyala karena yang diperlukan pada kecelakaan itu bukanlah kantung udara melainkan sabuk pengaman dan sandaran kepala yang mampu menjaga tubuh dan leher tidak terbentur.

Selanjutnya Zuhdi menjelaskan faktor yang menyebabkan mengembangnya kantung udara adalah tabrakan dengan kecepatan 20-30km/jam atau lebih terhadap benda yang tidak bergeser seperti dinding beton.

Faktor kedua airbag akan mengembang adalah tabrakan frontal, atau dari depan kanan dan kiri dengan sudut tidak lebih dari 30 derajat.

Zuhdi mengingatkan sebaik apapun perangkat keamanan yang ada di kendaraan tidak akan menjamin keselamatan hingga 100 persen karena faktor utama keselamtaan adalah tanggung jawab dan perilaku pengendara itu sendiri.

BERITA TERKAIT

Suzuki Indonesia Resmikan Jimny 3-Door

NERACA Jakarta – Masih tingginya pasar SUV (sport utility vehicle) di Indonesia maka produsen otomotif terus melakukan inovasi dalam memperoduksi mobil…

Daihatsu Tutup Kuartal I 2024 Dengan Kenaikan Penjualan Bulanan 17,1%

NERACA Jakarta – Menutup Kuartal I 2024, Daihatsu kembali catatkan raihan penjualan positif sejalan dengan kenaikan pasar otomotif nasional. Secara…

Hino Ranger Solusi Optimal untuk Pengangkutan Efisien

NERACA Jakarta – Hino Ranger telah lama menjadi pilihan utama dalam industri pengangkutan berat, terkenal karena kinerja andal dan desain…

BERITA LAINNYA DI Otomotif

Suzuki Indonesia Resmikan Jimny 3-Door

NERACA Jakarta – Masih tingginya pasar SUV (sport utility vehicle) di Indonesia maka produsen otomotif terus melakukan inovasi dalam memperoduksi mobil…

Daihatsu Tutup Kuartal I 2024 Dengan Kenaikan Penjualan Bulanan 17,1%

NERACA Jakarta – Menutup Kuartal I 2024, Daihatsu kembali catatkan raihan penjualan positif sejalan dengan kenaikan pasar otomotif nasional. Secara…

Hino Ranger Solusi Optimal untuk Pengangkutan Efisien

NERACA Jakarta – Hino Ranger telah lama menjadi pilihan utama dalam industri pengangkutan berat, terkenal karena kinerja andal dan desain…